15. Mengalah

1K 148 17
                                    

Selamat membaca kembali

Masih santai kan...

.
.

Sepanjang belajar, yang Lisa rasakan hanyalah rasa bersalah telah membawa Jisoo ke situasi yang tidak nyaman. Apa daya, mereka tidak berdaya jika sudah berhadapan dengan Chaeyoung dan ketiga temannya yang lain. Sebisa mungkin, dia fokus belajar dengan Jisoo.

Celotehan, tawa dan suara musik menggema di balkon kamar Jisoo dan itu sudah 30 menit berlalu. Lisa melihat Chaeyoung, dan menggelengkan kepala.

Sebenarnya apa yang sedang dia coba lakukan padanya? Dia tahu Lisa tidak pernah bisa melawan mereka dan dia mencoba masuk, mengganggu jam belajarnya, berdempetan dengan Jennie sepanjang hari.

Berjuang, Lisa tidak membiarkan dirinya sendiri untuk membuat Chaeyoung puas dengan kembali menatap wanita itu. Lisa tetap dengan Jisoo, memberi senyum permintaan maaf diam-diam.

Jisoo tenang, tidak seperti biasanya. Tetapi Lisa merasakan kemarahan yang kental dalam diri sahabatnya. Jisoo tidak suka Chaeyoung apalagi teman-temannya.

“Lain kali belajar, aku tidak ingin menggunakan rumahku lagi.” Bisik Jisoo, mengerang, meletakkan pulpennya di atas buku.

“Oke, aku janji kita akan menemukan tempat lain nanti.” Kata Lisa merangkul Jisoo

Mereka belajar lagi selama satu jam sebelum Ibu Jisoo masuk dengan banyaknya cemilan untuk waktu istirahat mereka. Tapi, semua makanan itu telah di rebut dengan cepat oleh Irene dan Seulgi yang masih menari seperti orang gila di balkon.

Jennie dan Chaeyoung juga ikut dengan kedua temannya yang gila dan Lisa sungguh berpikir tentang kedekatan mereka yang luar biasa.

Sebelumnya, Lisa melihat kedekatan kedua orang itu tidak jauh berbeda dengan caranya dekat dengan Jisoo. Tetapi, pikiran itu berubah semenjak dia melihat keduanya berciuman. Jelas, mereka sedekat itu sampai berciuman dan setelah itu, mereka bahkan tidak canggung sama sekali.

“Aku akan membawa kita cemilan lain.” Ujar Jisoo.

Daripada harus memperhatikan Chaeyoung, Lisa mengikuti langkahnya ke dapur.

“Sepertinya jam belajar kita akhiri saja.” Kata Lisa menatap tangga dan duduk di dekat konter di samping Jisoo.

“Aku setuju. Aku bahkan hanya bisa menyelesaikan 10 soal dengan adanya mereka di sini.” Ujar Jisoo dan Lisa tahu betapa Jisoo benci tentang itu.

Mereka seharusnya bisa membahas lebih banyak soal matematika lagi hari ini dalam satu jam seandainya tidak ada perusuh. Memaklumi, Lisa pun mengangkat bahu.

“Aku mengacau.” Kata Lisa merasa bersalah.

Jika saja dia tidak dekat dengan Chaeyoung, mungkin mereka tidak akan mendekatinya dan mengacaukan rutinitasnya seperti ini.

“Kalian sudah selesai belajar?” Ibu Jisoo baru saja masuk ke dapur dan Lisa langsung turun dari konter.

“Ya, aku akan pulang setelah menghabiskan buah.” Kata Lisa dengan nada kecewa.

Tentu saja, mereka bisa belajar selama dua atau tiga jam sebelum makan malam nanti. Lisa benci membiarkan dirinya diam, tidak bisa bertindak tegas pada pacarnya sendiri.

“Tidak apa, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.” Kata Ibu Jisoo sambil mengusap puncak kepala Lisa.

Sama seperti Jisoo, Ibu Jisoo juga hanya menghargai kemunculan keempat orang yang tidak pernah di lihatnya. Mereka semua tampaknya hanya berusaha bersikap baik karena mereka tidak pernah mau bersikap kasar pada orang.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang