20. sadar

1K 154 22
                                    

Puyeng momen CHAELISA kemaren banyak banget seharian quality time 🥺 akibatnya, author kebablasan males ngetik 😂

.
.
.

Sekarang, Chaeyoung tidak tahu lagi akan perasaan Lisa yang sebenarnya. Setelah apa yang terjadi tiga hari lalu, dia meratapi dirinya sendiri dengan berdiam di kamar, bahkan enggan pergi ke sekolah.

Mirisnya, ayahnya baru menelepon dia setelah ada kemungkinan gurunya menanyakan keberadaan dia yang tidak hadir di sekolah tiga hari ini. Dan untuk apa? Chaeyoung hanya ingin mengabaikannya.

Chaeyoung tidak mau berurusan dengan omong kosong tentang omelan ayahnya, sementara dia menangis sepanjang hari. Memikirkan masa depannya, rasa sakitnya, patah hatinya, dan Lisa-nya.

Lisa tidak peduli padanya. Kata-kata itu terngiang sepanjang waktu. Memakan mimpinya setiap dia tertidur dan Chaeyoung benci memejamkan mata.

Untuk kali pertama, Chaeyoung pergi ke kamar orang tuanya yang selama ini terkunci. Dia masuk, mencoba menghirup aroma orang tuanya yang mungkin muncul. Tetapi, tidak ada.

Dia menutup pintu, berdiri di bingkai foto yang sangat besar. Matanya yang lelah menatap foto itu, dan dia tersenyum miris.

“Mengapa? Tidak pernah ada di antara kalian yang memberitahu bahwa jatuh cinta akan seburuk ini rasanya.” Ujar Chaeyoung.

Wanita pirang itu membiarkan air mata jatuh begitu saja di pipinya dan dirinya tidak memiliki niat untuk menghilangkan jejak basah yang menetes sampai ke bajunya.

“Seharusnya di antara kalian bisa memberitahuku bahwa memberi hati pada seseorang itu tidak boleh di lakukan. Itu menyebabkan luka, dan aku terperangkap atas luka itu sendiri.”

Chaeyoung jatuh berlutut, masih menatap foto kedua orang tuanya. Dia memukul dadanya, berharap seseorang akan menghilangkan rasa sakitnya di sana.

“Mengapa aku harus bertemu dengan seseorang yang tidak peduli padaku, seperti yang kalian lakukan?” Chaeyoung berbisik.

Menunduk, dia membawa kakinya sendiri ke dadanya dan memeluk kakinya. Meringkuk di lantai yang dingin, dengan pandangan masih terpaku pada foto mereka.

Sampai Chaeyoung kelelahan menangis dan tertidur begitu saja di lantai tersebut.

Aku tidak peduli jika kau mencium Chaeyoung! Aku tidak peduli jika kau berhubungan seks dengan Chaeyoung! Aku tidak peduli padanya!

Mata Chaeyoung terbuka dengan cepat. Menatap sekitar dan meringis saat mendapati seluruh tubuhnya sakit karena tertidur beberapa jam di lantai.

Ketukan di pintu membuatnya mendesah kesal. Tak peduli dengan seberapa buruknya penampilannya saat ini, dia berjalan ke arah pintu.

Chaeyoung terdiam beberapa saat. Memproses apa yang terjadi. Lalu menyesal karena dia tidak memperbaiki penampilannya lebih dulu.

Di depannya ada Lisa yang berdiri mematung tanpa ekspresi. Dan ketika beberapa detik kemudian, Lisa masuk ke rumahnya begitu saja. Membenturkan dirinya ke pelukan Chaeyoung.

Tangan Chaeyoung segera melingkarkan tangannya di pinggang Lisa. Dia memejamkan matanya, merasakan kerinduan yang sangat dalam akan pelukan wanita ini. Nafas yang memburu dan sangat dekat di kulitnya.

Chaeyoung merindukan ini.

Chaeyoung merindukan Lisa dan tiga hari tanpa Lisa, dia terasa mati.

“Lisa...” Chaeyoung tanpa sadar terisak.

Lisa melepaskan pelukannya. Tanpa mengatakan apa-apa, dia mengusap kedua pipi Chaeyoung dengan ibu jarinya.

“Aku merindukanmu.” Bisik Chaeyoung dengan mata berkaca-kaca.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang