9. Pertama

1.5K 172 23
                                    

Cerita baru udah di update jangan lupa baca juga yaa!

Btw,

Pengen warning aja soalnya ini bab mature, jadi kalau risih boleh di skip ya hehehe.

Yang membaca, jangan lupa vote dan komen yaa..

.
.

Lisa terlalu gugup. Chaeyoung berharap dia akan membuat pacarnya cum. Lisa tidak bisa. Dirinya tidak berpengalaman. Chaeyoung tahu ini kali pertama dia berkencan. Memalukan, tapi dirinya bahkan masih perawan.

Bagaimana jika dia tidak cukup baik? Bagaimana dia tidak bisa membuatnya orgasme? Bagaimana jika Chaeyoung pergi darinya setelah menyadari dia tidak cukup baik di tempat tidur?

Lisa bukan yang pertama untuk Chaeyoung. Wanita itu kencan dengan beberapa wanita. Lisa pasti tidak mungkin menjadi yang terbaik untuk pacarnya.

Panik menyerang Lisa, Chaeyoung menariknya ke dalam rumah. Gelap, tidak ada penerangan sama sekali. Dia melepaskan Lisa, berlari mencari sakelar lampu dan menyalakannya. Lisa dapat melihat wajah pacarnya memerah, karena keinginan.

Lisa mungkin harus mencari alasan.

“Menonton.” Lisa berkata, itu terlintas di benaknya begitu saja.

Chaeyoung berkedip.

“Apa?”

“Aku... aku punya film baru yang aku temukan di netflix. Kita bisa berbaring di sofa dan menonton filmnya?” Jari-jari Lisa bermain di bawah, saling mengikat.

“Satu-satunya hal yang ingin aku tonton saat ini adalah kamu, aku, kita di tempat tidur. Bukan netflix atau apa pun itu.”

Chaeyoung berjalan mendekati Lisa lagi, tatapannya tertuju pada Lisa, panas, membara. Lisa menelan saliva, kegugupan semakin bertambah seiring wanita pirang itu semakin dekat berjalan dan kemudian berdiri di depannya.

“Tapi, aku lapar.”

Benar. Chaeyoung selalu tertarik pada makanan. Mungkin itu bisa mengubah pikirannya tentang seks.

“Aku juga Lisa, aku lapar untuk sentuhanmu.”

Lisa menahan nafas, sadar itu tidak berhasil. Tangan Chaeyoung meraih tangannya, menarik Lisa ke kamarnya. Lisa tidak sempat melihat sekeliling ketika Chaeyoung bersandar di tempat tidur, menariknya ke sisi ranjang.

“Chaeng...” Lisa menghela nafas. Chaeyoung menurunkan resleting, gaun turun dari tubuhnya. Dia mengangkat diri, membuang gaun itu ke lantai.

“Menarilah untukku.” Pinta Chaeyoung serius.

“A-apa?” Lisa bertanya, tak percaya dengan permintaan Chaeyoung.

“Kamu menari sepanjang pesta tadi. Sekarang menarilah untukku, di depanku dengan musik, dan lepaskan mantel, celana dan semuanya. Sial, lepaskan semuanya, Lisa.” Perintahnya frustasi.

Lisa menatap Chaeyoung, memperhatikan dadanya naik turun. Di balik bra yang tipis, ada puting yang mengeras. Kulitnya pucat, perutnya rata dan Lisa harus menutup mata sesaat. Lisa tidak bisa mundur lagi, betapa menyadari dia telah berdiri di depan seorang dewi.

Mundur, Lisa mulai melepaskan kaus kakinya. Kemudian aksesoris yang mungkin akan mengganggu, metelakkannya di meja. Lisa melepas sabuk dan mantel lalu mata Lisa tertuju pada Chaeyoung yang memperhatikan. Lidahnya keluar menjulur, Lisa menahan keinginan untuk menghisap lidahnya saat ini juga.

Ya Tuhan, aku tidak percaya aku memiliki pemikiran yang kotor.

Lisa berhenti saat hendak melepaskan kancing celananya. Keragu-raguan mulai memakan pikirannya dan itu membuat dia berhenti. Lisa tidak tahu apakah dia siap untuk ini. Maksudnya, Lisa memang hampir lulus sekolah. Lisa penasaran untuk seks, tetapi untuk melakukannya, entahlah.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang