42. Hanya kita

1K 103 44
                                    

Aku persembahkan bab topsé di bab ini karena aku belum bisa nulis cerita full topsé, mungkin nanti ya kita pikirkan lagi hehehe...

...

"Chaeyoung..." Rengek Lisa gelisah.

Itulah yang Chaeyoung tunggu sejak dia tiba di Jeju. Sebanyak dia senang menghabiskan waktu dengan Jisoo dan Jennie juga, pada akhirnya dia tetap lebih senang memiliki waktu dengan Lisa.

Sudah tiga hari sejak mereka menikmati waktunya di Jeju, belum banyak waktu yang mereka habiskan bersama.

Dan, sebanyak Chaeyoung sangat suka berada dalam pelukan Lisa, dirinya suka mengambil alih saat ini. Mendengar rengekan Lisa di bawahnya membawa getaran yang menyenangkan.

"Sssttt... Tenang, sayang." Chaeyoung membelai pipi Lisa.

Lisa terjerat oleh tubuh Chaeyoung. Di bawah, dengan pasrah sementara hanya bikini menempel di tubuhnya, sama dengan Chaeyoung. Jadi ini alasan kenapa pacarnya itu menyuruh dia untuk memakai bikini.

Pemikiran itu terpotong ketika Chaeyoung mencium bibirnya dengan lembut, tak terburu-buru. Dia punya banyak waktu malam ini, dia ingin mencicipi tubuh Lisa inci demi inci.

Erangan keluar dari mulut Lisa saat bibir Chaeyoung melesat menjilat bibir bawahnya. Membelai tanpa sungguh masuk ke dalam mulutnya.

Frustasi pada gerakan Chaeyoung, tangan Lisa melingkar erat di leher Chaeyoung ketika kepalanya miring, memohon agar Chaeyoung memasukkan lidah ke dalam mulutnya.

Dengan tenang, Chaeyoung melepaskan bibir Lisa setelah menghisap bibir Lisa.

"Tunggu, apa?" Lisa agak pusing, bingung Chaeyoung tiba-tiba melepaskan bibirnya.

"Aku bilang tenanglah, sayang. Biarkan aku menikmatimu malam ini, oke?"

Lisa menghela nafas. "Tapi kamu terlalu lambat." Dia cemberut.

"Oke, aku sedikit mempercepatnya tapi tenang. Aku akan memberi apa yang kamu inginkan." Chaeyoung menenangkannya dengan ciuman lembut di bibirnya.

Setelah Lisa tak lagi menjawab, Chaeyoung kembali mencium bibirnya lagi. Seperti yang Lisa inginkan, dia membelai lidah Lisa dengan lidahnya saat ini.

Sementara itu, tangannya bertumpu di pinggul Lisa. Tangan Lisa yang menggaruk lembut punggungnya nyaris saja membuatnya terbuai, tetapi Chaeyoung menyadarkan diri dengan cepat.

Puas mencium bibirnya, bibir Chaeyoung menciumi rahang Lisa, turun ke tenggorokannya, ke tulang dadanya lalu lidahnya menjulur memberi jilatan sampai dia menemukan titik nadi pacarnya, dia pun menghisapnya.

Tangan Lisa yang semula menggaruk punggungnya kini menancapkan kukunya, kepalanya terlempar ke belakang saat Chaeyoung menjilat lehernya, menghisapnya sementara tanpa sadar tangan Chaeyoung menurunkan bra Lisa.

"Kamu punya tanda cupang saat ini." Chaeyoung menyeringai bangga, pandangannya turun ke payudara Lisa yang terbuka.

Dia melemparkan bra itu, membuntuti ciuman di sekitar dada atas Lisa, senyum muncul mendengar degup jantung Lisa saat ini. Dia menjentikkan lidahnya di sekitar puting Lisa tanpa benar-benar menyentuhnya.

Itu membuat Lisa bergerak tak nyaman. Saat mata Chaeyoung memeriksa ekspresi Lisa, dia langsung melihat Lisa memohon.

"Katakan sayang," Bisik Chaeyoung mengecup sisi payudara Lisa.

"Tolong, Chaeng. Hisap aku, jangan permainkan aku. Sungguh, masukkan saja." Gerutu Lisa dan tanpa di perintah dua kali Chaeyoung memasukkan payudara Lisa ke dalam mulutnya, menghisapnya sesuai keinginan Lisa.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang