40. Kesadaran

817 110 45
                                    

Jadi, masih bingung mau publish yang mana di antara 9 cerita yang ada di draft setelah if you tamat tapi vote ya..

Pilih gxg atau gip

Penting sekali buat menentukan cerita selanjutnya..

.
.
.

Jika orang mengatakan Chaeyoung itu terlalu sensitif dan dramatis, itu mungkin bisa benar adanya. Sudah satu minggu sejak Lisa berbaring di rumah sakit, selama itu pula Chaeyoung menangis setiap dia melihat Lisa.

Pagi itu, perawat yang setiap hari memeriksa kesehatan Lisa muncul. Seperti biasa, jadwal mengganti perban Lisa. Yang artinya, Chaeyoung akan kembali melihat luka Lisa. Belum apa-apa, dirinya sudah meneteskan air mata.

Cekikikan kecil terdengar di belakang Chaeyoung, pelakunya ialah kedua temannya sendiri yang sengaja tiba pagi itu. Mereka tak mengerti, Lisa sudah baik-baik saja saat ini tetapi rupanya Chaeyoung yang malah tidak baik-baik saja sampai menangis sepanjang minggu ini.

"Ingin membantuku membersihkan luka dan mengganti perbannya?" Tawar perawat itu dengan lembut.

"Apa dia tidak akan menangis semakin kencang jika melihat lukaku?" Lisa merasa situasi yang di alami pacarnya itu lucu.

Pacar, benar. Itulah yang terjadi minggu lalu sebelum mereka berdua mengalami kecelakaan. Lisa tak tahu apakah ini bisa di sebut kecelakaan jika situasinya di sengaja.

Akibat kerja sama Suzy yang mendorong Chaeyoung serta Taehyung yang membawa mobil saat itu membuat Lisa nyaris saja tak dapat menyelamatkan Chaeyoung tepat waktu. Lisa bersyukur dia memiliki refleks yang cepat sehingga pacarnya tak memiliki luka yang serius.

Tapi masalahnya hal itu juga membuat Lisa sedih. Satu minggu liburannya berlalu begitu saja dengan dia di rumah sakit. Dia bosan, seharusnya mereka pergi ke pantai, berpelukan, berciuman dan melakukan seks panas. Bukannya malah melewati liburan dengan tangis Chaeyoung dan obat-obatan yang harus dia minum setiap harinya.

"Sekarang kamu juga menertawakanku." Gumam Chaeyoung sedih.

Semenjak kecelakaan itu, Chaeyoung sulit sekali menerima candaan yang di lontarkan orang sekitarnya. Sungguh hal itu membuat Lisa bingung.

"Ayolah, Lisa sudah baik-baik saja, Chaeyoung. Jangan terus sedih seperti itu. Lagipula, dia akan keluar dari Rumah Sakit dan kita akan pergi berlibur. Tidakkah kau bersemangat?" Jisoo merangkul Chaeyoung yang menunduk.

"Tapi dia hampir mati karenaku." Air mata Chaeyoung keluar semakin deras.

Satu hari Lisa tidak sadarkan diri hari itu, tapi rasanya seperti selamanya ketika dirinya merasa sangat takut saat darah terus keluar dari kening Lisa, sebagian mengotori gaun putihnya yang tak Chaeyoung pedulikan.

"Sekarang aku hidup lagi." Lisa menyeringai. Rasanya Lisa sedikit bersalah melihat Chaeyoung menangisinya terus menerus.

Perawat itu hanya bisa tersenyum lembut, membuka perban Lisa dengan tenang. Chaeyoung berjalan ke sisi perawat yang langsung mengerti saat dia langsung menyingkir membiarkan Chaeyoung berdiri di sisi Lisa.

Karena Chaeyoung pun sudah pernah melihat proses ini berulang kali, gadis itu tak terlalu bingung dengan apa yang dia lakukan saat dia membuka perbannya.

Bekas jahitan di sisi kening terbuka membuat Chaeyoung menghela nafas. Air mata membandel keluar lagi dan Lisa mengecup bibir Chaeyoung dengan lembut. Upaya itu berhasil, tatapan Chaeyoung berubah lembut.

Chaeyoung mengolesi salep di sisi luka Lisa, tak ingin membuat Lisa kesakitan meskipun Lisa bilang lukanya sudah tidak terlalu sakit.

"Jika kamu melakukannya lagi, aku akan membencimu." Gumam Chaeyoung.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang