If You || CHAELISA ✅

29. Khawatir berlebih

Terlalu seneng liat chaelisa tiba-tiba muncul bareng di bandara. Lisa selama ini di NY?? Hellooooo.

Auto males ngetik dan update lah gue😭 Terlambat update biarlahhh..

Terlalu bahagia sama momen yang mereka kasih akhir akhir ini😭

Dah lah selamat membaca lagi.

VOTE KOMEN JANGAN BOSEN

.
.

Lisa mendadak khawatir setiap bepergian. Semenjak bertemu dengan Taehyung seminggu yang lalu, dirinya hanya mengurung diri di dalam kamar. Tak ingin pergi jika tak memiliki kepentingan.

Tapi setelah dirinya di nyatakan lulus oleh sekolah, Jisoo sudah sangat memohon padanya agar dia ikut berkumpul di salah satu restoran di tengah kota.

Tak hanya itu, Chaeyoung juga beberapa kali meneleponnya. Memintanya untuk pergi. Bahkan, gadis pirang itu sedikit mengancam jika Lisa tak akan datang, dia juga tak akan pergi ke mana-mana.

Yang akhirnya, membuat Jennie, Seulgi dan Irene ikut menghubunginya. Akhirnya, dirinya terpaksa menyetujuinya.

Dengan gugup, Lisa memasuki restoran. Dengan radar antisipasi yang kuat, dia memutar tubuhnya sendiri dengan perlahan untuk melihat sekeliling, takut jika dia mungkin di ikuti juga sampai sini.

Terkutuklah pada siapa pun yang sudah mencari tempat ini. Karena, ini ramai. Lisa tak menyukainya, dia ingin pulang.

Mungkin dia sebaiknya pulang saja? Pikir Lisa, memutar tubuhnya lagi karena dia sungguh akan kembali saja ke mobilnya. Tapi, seseorang menangkap lengannya.

“Kau mau ke mana? Sudah aku bilang, dari pintu masuk jalan lurus ke ujung dan belok masuk ke ruangan VIP.” Ujar Chaeyoung.

Dia tadi akan pergi ke toilet, tapi tak sengaja melihat Lisa yang malah terlihat kebingungan melihat sekeliling ruangan, seolah mencari seseorang.

“Aku... Aku tidak bisa. Aku, aku rasa aku akan pulang saja.” Ujar Lisa. Sekali lagi, matanya berkeliling mencari seseorang yang mungkin mengikutinya.

“Oke, kau tahu tidak kalau kau itu semakin aneh? Kau tidak ingin bertemu denganku di luar, sekarang kau terlihat ketakutan.” Ujar Chaeyoung.

Sebenarnya bukan mengeluh pada Lisa yang hanya ingin bertemu di rumah saja, Chaeyoung tidak keberatan. Tapi, semakin dia melihat Lisa yang terus menolak untuk pergi ke suatu tempat, dia jadi bertanya-tanya.

“Aku tidak aneh! Aku hanya... aku sedang tidak nyaman berada di luar, di tempat umum.” Ujar Lisa meninggikan suaranya dengan panik.

“Kau... Tidak punya pacar di belakangku kan?” Tanya Chaeyoung dengan mata menyipit, penuh selidik.

“Ya Tuhan, tidak! Jika aku punya pacar, kenapa juga aku harus bertemu denganmu setiap hari? Lebih baik aku pergi dengan pacarku.” Ujar Lisa, menggerutu.

“Masuk akal. Lalu kenapa kau ketakutan?” Tanya Chaeyoung khawatir. Merasakan tangan Lisa di tangannya tampak basah karena keringat dingin, membuatnya bertambah bingung.

“Tidak, aku hanya...”

Tapi kemudian, Lisa takut dengan setiap ancaman pria itu sehingga dia tak ingin membuka suara. Tidak, tidak boleh ada yang tahu atau nanti lelaki itu semakin buruk memperlakukannya.

Atau siapa yang tahu, lelaki itu nantinya malah mengincar orang-orang sekitarnya dan mengganggunya. Menggelengkan kepala, Lisa hanya bisa tersenyum lemah.

“Lisa... Kau membuatku takut.” Desah Chaeyoung, menarik Lisa ke pelukannya.

Tak peduli jika di sekitarnya banyak pengunjung, dan bahkan beberapa mata terarah pada mereka. Chaeyoung sungguh tak peduli dengan penilaian semua orang saat ini. Dia hanya ingin Lisa berada dalam pelukannya, melindungi wanita yang dia cintai.