18. Marah?

1K 153 27
                                    

Hai :)

.
.
.

Lisa mungkin akan terlihat bodoh setelah dia sadar dia setuju dengan ajakan pacarnya. Itulah yang dia pikirkan sepanjang perjalanan menuju ke tempat di mana Jennie berulang tahun.

Segala jurus rayuan itu Chaeyeong keluarkan, yang akhirnya tidak dapat di tolak oleh Lisa. Sebut saja dia terlalu mencintai wanita itu sampai-sampai rela melakukan apa saja demi Chaeyeong, bahkan meninggalkan jam belajarnya begitu saja pada malam ini.

Senyum Chaeyeong begitu ceria sepanjang perjalanan dan dia menunduk, melihat gaun hitam garis putih yang dia kenakan.

Pacarnya, menggunakan yang senada dengan gaun putih bergaris hitam yang menunjukkan keserasian mereka berdua. Lisa menggigit bibir bawahnya, gugup harus berhadapan dengan teman-teman Chaeyeong.

Dia sadar, ini sepertinya kali pertama dia akan bertemu dengan mereka di luar sekolah dan Lisa tidak tahu apa yang akan terjadi. Dia berharap tidak perlu berhadapan dengan teman-teman Chaeyoung itu.

Sapuan bibir Chaeyeong di bibirnya membuat Lisa tersentak, mundur dan menatap pacarnya. Dia berkedip, melihat Chaeyeong tersenyum lembut padanya.

“Siap masuk?” Tanya Chaeyeong meremas lengannya dengan lembut.

Lisa mengangguk, turun dari mobil dan menatap tempat sekitar.

“Tunggu, kau tidak bilang kalau kita akan pergi ke bar.” Lisa menghentikan langkah Chaeyeong ketika mereka berjalan.

“Dan kau tidak bertanya.” Kata Chaeyeong, menyenggol pundak Lisa dengan nada menggoda.

Lisa cemberut. Setelah dia menyetujui untuk bertemu dengan teman-teman dari pacarnya, dia juga secara tidak langsung setuju dengan pergi ke bar, demi Chaeyeong. Apakah ada yang lebih gila dari ini?

Seorang kutu buku tiba-tiba pergi ke sebuah bar hanya demi pacarnya.

“Tapi kita masih di bawah umur. Kita tidak akan bisa masuk ke sana.” Ujar Lisa mencoba menghentikan Chaeyeong.

“Jangan khawatir Lisa, ayo.” Ajak Chaeyeong bersemangat.

Lisa pasrah ketika Chaeyeong membawanya ke pintu masuk. Ada salah satu penjaga di sana dan dia hanya tersenyum pada Chaeyeong, kemudian memperbolehkan mereka masuk begitu saja.

Tentu saja hal itu membuat Lisa tercengang dengan betapa mudahnya Chaeyeong masuk ke bar ini. Mereka masih SMA dan tidak sepatutnya mereka di perbolehkan masuk begitu saja.

Pikiran tentang betapa buruknya dia masuk ke sebuah bar mengganggu ketenangannya. Lisa berjalan, menghembuskan nafasnya yang kasar berkali-kali. Dia melirik ke bawah, di mana Chaeyeong terus membawanya ke sebuah tempat.

Dia bahkan tidak membalas genggaman tangan pacarnya dan Chaeyeong sama sekali tidak menyadarinya.

Apakah Chaeyeong sering pergi ke tempat ini? Lagi-lagi, Lisa merasa bersalah pada pemikirannya tetap memang itu tidak bisa di hentikan.

Melihat bagaimana Chaeyeong mengenal betul ke mana mereka harus pergi, seolah wanita itu sudah tahu letak setiap sudut di tempat ini.

Suara musik yang kencang juga cukup mengganggunya. Meski Lisa pernah datang ke acara Tzuyu saat itu, tetapi datang ke bar sangat jauh berbeda dari apa yang terjadi di rumah Tzuyu.

Hidung Lisa mengernyit, betapa tempat ini sangat bau dengan alkohol serta tubuh-tubuh lengket yang saling menempel di lantai dansa.

Mereka berjalan menaiki tangga, yang Lisa pikir ini adalah ruang VIP dan kemudian masuk ke salah satu ruang dari beberapa ruang yang berjajar di sana. Matanya menemukan beberapa teman yang Lisa ketahui, dan beberapa tidak dia kenali.

If You || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang