Kembali.
.
.Biasanya Lisa tidak pernah seperti ini. Sepanjang hidupnya dia tumbuh menjadi wanita yang pemalu dan tidak percaya diri. Tampaknya, Chaeyoung membangun sesuatu yang telah redup dalam diri Lisa.
Kepercayaan diri.
Lisa menjadi berbeda di tempat ini. Dengan banyak tubuh di perlihatkan, Lisa memandangi sekelilingnya. Sungguh tidak percaya, ternyata dia menyukainya.
“Apa kita akan minum? Di mana Tzuyu saat ini?” Tanya Lisa, matanya tidak beralih ke sekumpulan orang yang menari tanpa malu di lantai dansa.
Bayangan di mana dia masih kecil, menari di depan cermin langsung membayanginya.
“Aku bilang kita akan pulang, Lalisa.” Ujar Chaeyoung menyebut nama itu menandakan dia serius saat ini.
“Aku baru tiba.” Lisa melirik pacarnya sebentar.
“Aku juga, tapi aku ingin pulang.”
“Lihat,” Tunjuk Lisa, tenggorokannya terasa kering saat keinginannya untuk menari tiba-tiba memberontak dalam dirinya. “Aku sangat ingin menari.”
“Tidak, tolong jangan. Aku ingin pulang saja, Lisa.”
Tampaknya rengekan Chaeyoung tidak membuat Lisa terpengaruh. Sebaliknya, Lisa berjalan mendekati pemilik pesta yang baru saja terlihat. Di belakangnya, Chaeyoung menahan diri untuk tidak mengamuk dan memutuskan untuk mengikuti langkah Lisa.
“Pesta yang menarik, Tzuyu.” Ujar Lisa pada wanita itu.
“Terima kasih, Lisa. Pakaian yang bagus.” Ujar Tzuyu menatap Lisa dari atas ke bawah, memeriksa Lisa terang-terangan.
Chaeyoung membuang muka, merasakan kemarahan membara dalam dirinya. Pacarnya, yang seharusnya hanya miliknya di tatap seperti itu oleh orang lain.
“Apa aku akan mendapatkan minumanku?” Tanya Lisa. Mata Chaeyoung melebar, begitu juga Tzuyu.
“Kau mau minum?” Tzuyu bertanya tak percaya.
Tentu saja, Lisa sudah di kenal sebagai gadis baik yang hanya fokus pada belajar dan belajar. Dengan kehadirannya di pesta saja sudah mengejutkan, dan sekarang Lisa meminta untuk minum?
“Lisa, hentikan!” Nada Chaeyoung terdengar begitu kecewa.
“Oh, hai, Chaeyoung.” Sapa Tzuyu pada gadis pirang yang berdiri di belakang Lisa.
“Pesta yang hebat Tzuyu, tapi maaf kami harus pergi.” Ujar Chaeyoung berusaha menarik tangan Lisa tapi Lisa menahan kakinya untuk tetap berdiri di tempat, menolak untuk pergi.
“Ayo menari.” Ajak Lisa.
Wanita berponi itu lalu pergi begitu saja dari hadapan Chaeyoung, mencari tempat untuk menari. Nafas Chaeyoung memburu, dia kecewa harus melihat Lisa bersikap seperti itu.
Apakah ini balas dendam karena Lisa mengetahui dia menatap Tzuyu?
“Chaeyoung,” Tzuyu mendekati gadis pirang yang tampak tidak baik-baik saja.
“Aku akan pergi ke teman-temanku.” Ujar Chaeyoung pergi dari hadapan Tzuyu, tangannya masih membawa mantel milik Lisa.
**
Menari sepertinya begitu alami untuk Lisa. Apakah Lisa tidak selugu yang Chaeyoung pikirkan selama ini? Karena tampaknya, Lisa sangat mengerti bagaimana cara menari, menggerakkan tubuhnya yang selaras dengan musik, hingga menggigit bibirnya ketika wanita itu menari.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You || CHAELISA ✅
أدب الهواة[M] Lisa mudah percaya dengan apa yang dia lihat bukan dari apa yang dia dengar. Sedangkan Chaeyoung membenci segala sesuatu apapun yang berhubungan dengan perasaan. Cinta Chaeyoung hanyalah materi. Sampai sekelompok temannya meminta dia untuk mela...