Langkah yang Chaeyoung tuju tak begitu menentu. Dia hanya berjalan setelah membeli beberapa makanan di mini market, lalu terlintas di benaknya jika mungkin dia akan pergi ke taman di sekitar kompleknya.
Di sore hari, biasanya cukup banyak orang yang menghabiskan waktu di sana. Tak heran, apalagi kini sudah menjelang libur panjang.
Chaeyoung duduk sambil menikmati cemilannya. Sesekali, dia melihat beberapa anak berlarian di sekitar taman, mengejar bola atau balon yang mereka bawa.
Senyumnya muncul begitu saja. Dulu, dia tak begitu menyukai anak kecil. Chaeyoung selalu menganggap anak kecil itu merepotkan dan berisik.
Akan tetapi kini, Chaeyoung memiliki pemikiran bagaimana kehidupannya jika dia punya anak? Akahkah dia menjadi seorang ibu yang baik?
Yang paling penting, dengan siapa dirinya akan berkeluarga di masa depan? Akankah dia tetap bersama Lisa beberapa tahun selanjutnya?
Chaeyoung punya harapan tinggi dia akan tetap bersama Lisa.
Dia mengambil ponsel di sakunya, mengirim pesan pada Lisa untuk menanyakan di mana wanita itu.
Tak lama, Lisa menjawab pesannya. Tapi, Chaeyoung tak menjawabnya lagi.
"Dia berada di rumah Jennie lagi." Gumam Chaeyoung dengan kening mengernyit.
Dirinya selalu merasa tak nyaman, bahkan ketakutan sendiri ketika Lisa bersama orang lain. Terlebih, Lisa mau pun Jennie tampak menyembunyikan sesuatu darinya.
Apa pun itu, rasanya tidak benar. Chaeyoung sungguh ingin memprotes. Tapi, dia tak punya hak, bukan begitu?
"Apa yang terjadi dengan wajah cemberutmu itu? Kau di campakkan?"
Tubuh Chaeyoung menegang. Duduk tak nyaman di kursi, dia mengangkat kepala.
"Taehyung."
Pria itu terkekeh, lalu duduk di samping Chaeyoung tanpa mempedulikan rasa tak nyaman yang di rasakan gadis pirang itu.
"Ya, ini aku. Dan, aku tahu kau serta teman-temanmu mencariku." Taehyung membenarkan topi hitam yang nyaris menutupi wajahnya.
"Aku kira kau sudah mati." Ujar Chaeyoung geram.
Beraninya pria itu kini menampakkan diri setelah membuat hubungannya dan Lisa nyaris berantakan.
Seandainya saat itu Lisa percaya bahwa dia melakukan seks dengan Suzy atas rencana Taehyung, sudah pasti dirinya dan Lisa sudah tidak bersama saat ini.
"Aku tahu, tidak semudah itu menyingkirkanku. Bahkan, dengan melaporkan diriku ke polisi, kalian tidak dapat menghentikanku, bukan begitu?" Ujar Taehyung tertawa puas.
Mata Chaeyoung sontak menyipit.
"Kau membayar polisi?" Tanya Chaeyoung tak percaya.
Hal itu membuat Taehyung semakin tertawa. Membuat Chaeyoung rasanya ingin mencekik pria itu saat ini juga. Seandainya membunuh itu tidak berdosa.
"Kau membuatku geli. Ya Tuhan, aku tidak sekaya itu. Dan aku tidak seperti kau atau temanmu itu yang suka mempermainkan uang, Park Chaeyoung." Balas Taehyung berpura-pura menghapus air matanya.
"Jangan pernah menyebut namaku dengan mulut kotor itu!" Desis Chaeyoung.
Rasanya dirinya sangat mual harus berhadapan dengan lelaki itu. Chaeyoung berdiri, pergi begitu saja dari hadapan Taehyung.
Dengan gerakan cepat, Taehyung mengejarnya. Tangan lelaki itu menahan pergelangan tangan Chaeyoung, membalikkan gadis pirang itu dengan mudah.
Chaeyoung mendesis, merasakan tangannya perih saat ini. Dia yakin, lengannya akan memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You || CHAELISA ✅
Fanfiction[M] Lisa mudah percaya dengan apa yang dia lihat bukan dari apa yang dia dengar. Sedangkan Chaeyoung membenci segala sesuatu apapun yang berhubungan dengan perasaan. Cinta Chaeyoung hanyalah materi. Sampai sekelompok temannya meminta dia untuk mela...