08

7.8K 268 1
                                    

"Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, "Aku juga mencintaimu karena Allah." 

--🌹--


Tidak begitu lama, Gus Arsya, Gus Zayn dan Ustadzah nurul datang menghampiri bapak penjangan gerbang tersebut. Ustadzah Nurul melirik sinis Airaa.

" assalamualaikum pak bukhari, ada santri yang terlambat pak? " tanya Gus Arsya belum menyadari keberadaan Airaa.

" walaikum salam Gus Arsya, ada gus alhamdulillah cuma satu aja. Itu santriwatinya masih diluar gerbang " ucap Pak Bukhari sambil menunjuk Airaa yang sedang berdiri membelakangi gerbang sambil bersandar.

" yasudah, tolong bapak buka kan gerbang nya ya " ucap Gus Zayn.

Pak Bukhari pun mengangguk dan berlari kearah gerbang untuk membukanya. Gus Arsya berjalan terlebih dahulu diikuti Gus Zayn dan ustadzah nurul yang merupakan guru tata tertib sedangkan Gus Arsya yang merupakan wakil kepala sekolah.

" heh suka kamu ya, berdiri didepan gerbang kayak gini?! " ucap Ustadzah Nurul sampai Airaa kaget dan membalikkan badannya.

Deg

Gus Arsya terkejut melihat santriwati yang terlambat ini ternyata adalah istrinya. Begitu Airaa melihat Gus Arsya dirinya langsung menunduk.

" ayo masuk! Saya kasih kamu hukuman biar kamu nggak seenaknya sendiri " ucap Ustadzah Nurul sambil menarik lengan Airaa masuk.

Gus Arsya dan Gus Zayn pun berlari mengikuti Ustadzah Nurul yang sudah menarik Airaa ke tengah lapangan.

" kamu berdiri sambil hormat disini sampai waktu jam istirahat pertama mengerti?! " ucap Ustadzah Nurul.

" kok lama banget ustadzah? Sekarang mungkin masih jam 8 sedangkan istirahat jam 10 " ucap Airaa.

" berani nawar kamu ya?! Justru itu kamu sudah terlambat 30 menit bahkan setelah saya menghukum santri yang terlambat 15 menit sebelum masuk tadi! " ucap Ustadzah Nurul.

Airaa pun menyerah memang sulit berbicara dengan Ustadzah Nurul yang terkenal sering menghukum santri yang dia rasa tidak dia sukai.

Ketika Gus Arsya dan Gus Zayn ingin beranjak pergi dari lapangan Airaa membuka tasnya dan mengambil kotak bekal bewarna biru.

" Gus Arsya " panggil Airaa membuat Ustadzah Nurul menatap Airaa sinis.

Sedangkan Gus Arsya menoleh dan menatap santriwatinya itu.

" saya ini santri Ndalem, kata Umi Eh maksud saya Bu Nyai Gus Arsya belum sempat sarapan tadi pagi "

" jadi bu Nyai titip bekal untuk Gus Arsya " ucap Airaa.

Gus Arsya tersenyum manis mendengar penjelasan Airaa. Hal itu membuat Ustadzah Nurul iri dan langsung menatap syirik Airaa.

" terimakasih ya " ucap Gus Arsya.

" sama sama Gus " jawab Airaa sambil menatap mata Gus Arsya.

" HEH! BERANI KAMU YA!!  Menatap yang bukan Mahram kamu!! " ucap Ustadzah Nurul langsung menarik telinga Airaa.

" astagfirullah Akh... Sakit ustadzah sakit maafin saya... sakit ustadzah...." ringis Airaa.

Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang