11

7.2K 242 2
                                    

"Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan." (Buya Hamka)

--🌹--

Setelah melaksanakan sholat isya' semua santriwan dan santriwati pun berkumpul dilangan pesantrem untuk melihat acara penyambutan bulan ramadhan.

Dan yang membuat mereka senang besoknya mereka semua akan diliburkan selama 1 minggu, jadi semua santri boleh pulang kerumah masing masing sedangkan beberapa pengurus ada yang tidak bisa pulang.

Disaat Gus Arsya sedang berjalan menuju area lapangan, tanpa sengaja langkah terhenti ketika seorang perempuan berhenti didepannya.

" assalamualaikum gus Arsya " ucap gadis didepannya yang berpakaian serba hitam.

" walaikum salam " jawab Gus Arsya dingin.

Ya, gadis yang membuat Langkah gus Arsya berhenti tidak lain adalah Ning Zahrah. Ning Zahrah memasang senyum diwajah cantiknya melihat gus Arsya yang menundukkan pandangan nya.

" Gus Arsya lupa ya sama saya? " tanya Ning Zahrah.

" saya masih ingat kok "

" terus kenapa sikap gus beda dari yang dulu, Gus Arsya yang saya kenal selalu tersenyum saat melihat saya " ucap Ning Zahrah.

" saya yang dulu memang sudah berbeda dengan sekarang, saya yang sekarang tidak akan bertingkah lebih pada yang bukan mahram saya " ucap Gus Arsya.

" terus, kenapa Gus tidak jadikan saya mahramnya gus saja? "

" saya belum ingin menikah " ucap Gus Arsya.

Gus Arsya ingun beranjak pergi darisana, namun tiba tiba saja tangan Ning Zahrah menghentikan langkahnya.

" Gus, saya mau mengembalikan ini " ucap Ning Zahrah menyodorkan sebuah Al Quran kecil berwarna emas.

" dulu gus Arsya berikan pada saya, aku sebelum berangkat ke Kairo. Saya yakin Gus Arsya mengingat kejadian itu "

" mulai Sejak saat itu,saya menjaga quran ini sama seperti menjaga hati saya untuk Gus Arsya " ucap Ning Zahrah.

Gus Arsya menerima Al Quran yang diberikan Ning Zahrah karena ini merupakan Al Quran pemberian kakeknya. Dulu dia ingin memberikan Al Quran ini kepada orang yang ia cintai.

" terimakasih sudah menjaga Al Quran saya, saya berharap Ning Zahrah tidak lagi mengharapkan saya "

" karena tidak baik seorang Ning putri Kyai berani mengatakan cinta sebelum dirinya dikhitbah. Assalamualaikum " ucap Gus Arsya.

" walaikumsalam " Jawab Ning Zahrah.

Gus Arsya pun melangkah meninggalkan Ning Zahrah yang berdiri menyaksikan kepergiannya. Ning Zahrah menyentuh dadanya, ia merasa dada Nya begitu Sakit.

Penampilan pertama adalah hadroh yang dibawakan Oleh tiga Gus tampan dari pesantrem Arafah. Siapalagi kalau bukan Gus
Arsya, Gus Zayn dan Gus Rayyan.

Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang