" Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita cintai, maka janganlah berlebihan mencintainya, agar saat sedih tidak berlebihan."
--🌹--
Pagi ini, sebuah mobil ambulans berhenti didepan rumah Airaa. Membawa jenazah ayah Ali yang sudah ditemukan kemarin, sebagian korban telah ditemukan setelah pencarian disekitar tempat jatuhnya pesawat yaitu di laut Jawa.
Suasana pagi yang mendung dan juga gerimis seakan ikut merasakan apa yang dirasakan seorang putri yang telah kehilangan ayahnya. Jenazah ayah Ali dimandikan sepertinya semua jenazah pada umumnya.
Bahkan ketika keranda yang akan membawa ayah Ali pergi, Airaa masih sempatnya menghentikannya. Airaa dan bunda Aminah tidak bisa menahan rasa sedih mereka sehingga mereka berdua hanya bisa menangis.
Gus Arsya ikut serta mengangkat keranda ayah Ali, sebagai bentuk rasa hormat seorang menantu terhadap mertuanya. Keranda Ayah Ali pun berangkat.
" Ayah adalah sosok yang sangat periang dengan kasih sayang tak ternilai bagi Airaa.."
" Ayah juga menjadi sumber inspirasi untuk Airaa "
" kini rasanya Airaa merasa kehilangan arah jika tidak ayah lagi yang untuk Airaa hiks " batin Airaa melihat keranda ayahnya yang mulai keluar dari gerbang rumahnya.
Bunda Aminah dan Umi Fatimah terus memeluk tubuh Airaa, karena melihat Airaa yang terus saja diam tanpa berkata apapun setelah jenazah ayahnya datang kerumah tadi bahkan hingga saat jenazah ayah Ali berangkat menuju tempat peristirahatannya yang terakhir.
Airaa memang diam namun sedari tadi air mata terus mengalir dari matanya. Umi Fatimah dengan sabar menghapus air mata menantunya yang sudah seperti putri kandungnya sendiri.
" umi tau, kamu sekarang berusaha untuk ikhlas kan nduk? " tanya Umi Fatimah.
Airaa menatap umi Fatimah dengan mata yang sudah sembab karena air mata. Airaa menganggukkan kepalanya membenarkan pernyataan umi Fatimah.
" Kasih sayang itu lebih kuat dari pada kematian, meski itu tidak dapat menghentikan kematian terjadi. Namun, tidak peduli seberapa keras kematian mencoba, itu tidak dapat memisahkan orang dari rasa kasih sayang. Itu juga tidak bisa menghilangkan ingatan kita. Pada akhirnya, hidup lebih kuat dari kematian nduk " ucap Umi Fatimah.
" Hiks umi, Airaa sudah mengikhlaskan ayah hiks " ucap Airaa.
" tapi hiks, Tanpa ayah, di sini rasanya sangat beda. Airaa kangen ayah , nasihat ayah, senyum ayah, juga suara tertawa ayah hiks "
" seandainya ayah masih di sini hiks, Airaa mau main sama ayah kayak dulu dan bercerita banyak hal tentang hidup Airaa hiks. tapi, sekarang Airaa cuma bisa dekat sama ayah, dalam doa Airaa " ucap Airaa.
" umi mengerti nduk, umi paham perasaan kamu sekarang. Bahkan dengan kamu mengikhlaskan ayah kamu, kamu termasuk anak yang kuat nduk " ucap Umi Fatimah sambil memeluk erat tubuh Airaa.
" hiks iya umi hiks iya hiks "
" kuat ya nduk ya.."
" hiks insya allah umi "
***
7 Hari kemudian....
Setelah seminggu tinggal dirumah Airaa yang berada di Bandung. Kini saatnya Airaa kembali ke pesantren untuk melaksanakan ujian kelulusan.
Umi Fatimah dan Abi Shaleh sudah pulang terlebih dahulu sejak 5 hari yang lalu.Selesai mengemasi beberapa barang barang Gus Arsya dan Airaa, mereka berdua pun turun kebawah dan menemui Bunda Aminah yang sudah menunggu mereka diruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]
Teen Fiction[ ⚠️⚠️ DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️⚠️ ] Allah SWT berfirman dalam QS. Maryam ayat 96 yang artinya; "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang."...