37

4.3K 96 3
                                    

"Orang kuat bukan berarti ia tidak pernah menangis tetapi orang yang terus istikamah dalam menghadapi setiap ujian dan godaan."

-- 🌹--

" mas Arsya ngapain masih lihat kesini? balik badan cepet!! " ucap Airaa.

Sontak dengan cepat gus Arsya langsung membalikkan tubuhnya. Dengan perasaan yang panik Airaa yang hanya memakai handuk langsung memakai piyamanya dan hijab segitiga bewarna hitam miliknya.

Sepertinya tidak hanya Airaa saja yang panik tetapi juga Gus Arsya. Bahkan sepertinya dua pasangan ini sama sama lupa jika sudah halal atau mungkin mereka masih saja malu malu. Setelah selesai memakai semua pakaiannya, Airaa pun memilih langsung duduk diatas kasurnya.

" sudah mas, sudah boleh balik badan " ucap Airaa.

Gus Arsya menurut saja dan langsung membalikkan badannya. Manik mata mereka bertemu seketika Airaa langsung menundukkan pandangannya.

" emm...humairah " panggil Gus Arsya.

" i-iya mas? "

" handuk saya mana? " tanya Gus Arsya.

" oh iya sebentar " ucap Airaa.

Airaa pun berdiri dari duduknya dan langsung menuju lemari, mengambil sebuah handuk bewarna biru dari dalam lemari. Airaa pun memberikan handuk itu kepada suaminya.

" mas Arsya, mandinya pake air anget ya mas " ucap Airaa.

" loh humairah? bukannya air panas dipesantren cuma bisa sampe jam 10 malam ya? " ucap Gus Arsya sambil melihat jam yang berada didinding kamar.

Jam sekarang sudah pukul 22.45 yang artinya seharusnya Air panas sudah tidak bisa dinyalakan di area Ndalem juga pesantren. Herannya bagaimana bisa air panas masih ada dikamar mandi Gus Arsya dan juga Airaa.

" tadikan Airaa mandinya jam 10 tepat, cepet cepet deh air kumpulin air panasnya buat mas Arsya " jawab Airaa.

Dengan cepat tiba tiba saja Gus Arsya meraih tangan Airaa dan menggenggamnya, tangan lainnya memegang pipi Airaa.

" dinginnya, kamu mandi pakai air dingin humairah? " tanya Gus Arsya khawatir.

Bukannya menjawab pertanyaan suaminya, Airaa justru terdiam. Gus Arsya menghela nafas berat, sepertinya dirinya sudah tidak butuh jawaban dari mulut istrinya. Gus Arsya sudah mendapatkan jawaban hanya dengan melihat ekspresi wajah Airaa saja.

" kenapa kamu nggak pakai saja air panasnya? " tanya Gus Arsya.

" saya bukannya nggak mau memakai air panas yang sudah kamu siapkan humairah. Hanya saja saya tidak tega jika kamu rela mandi air dingin "

" apalagi supaya saya bisa mandi air hangat dengan enaknya. Maaf humairah, tapi kali ini saya tidak bisa memakai apa yang sudah kamu siapkan " tambah Gus Arsya.

Gus Arsya lalu menerima handuk yang sudah diberikan oleh Airaa. Lalu, segera masuk kedalam kamar mandi.

Sedangkan Airaa kini terdiam memikirkan perkataan Gus Arsya sambil menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya.

Tidak begitu lama pintu kamar mandi terbuka, Gus Arsya keluar dan melihat ke seluruh ruang kamar tapi tidak menemukan Airaa. Akhirnya Gus Arsya memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Airaa. Kaos polos bewarna putih dan celana panjang bewarna coklat muda.

Gus Arsya keluar dari kamar bertujuan ingin mencari keberadaan Airaa. Gus Arsya menuruni tangga dan melihat Airaa yang sedang duduk disofa depan televisi.

" humairah "

" kamu sejak kapan suka nonton berita hhm? " tanya Gus Arsya.

Gus Arsya tersenyum dari tangga sambil menatap Airaa dari belakang yang sedang duduk menonton televisi.

Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang