13

6.8K 187 0
                                    


" Berikan tanganmu, dan mari langkahkan kaki menuju Allah."

--🌹--

20.00 WIB

Mobil Gus Arsya memasuki area Ndalem setelah seharian berjalan jalan bersama istrinya. Dari taman tadi mereka berdua mengunjungi sebuah panti asuhan. Seperti biasanya pesantren Arafah memang sering memberikan shodaqoh kepada anak anak yatim.

Airaa juga begitu senang bermain bersama anak anak panti hingga sampai lupa waktu, membuat mereka jadi pulang terlambat. Saat perjalanan pulang mereka mampir ke sebuah masjid tadi untuk melaksanakan sholat isya'.

Airaa dan Gus Arsya turun dari mobil setelah memarkirkan mobilnya dan langsung memasuki rumah mereka.

Krryukk...

Bunyi yang begitu nyaring yang berasal dari perut Airaa terdengar hingga menarik perhatian Gus Arsya yang baru saja duduk disofa langsung menatap Airaa yang berdiri didepan televisi sambil menutupi perutnya.

Gus Arsya terkekeh gemas melihat wajah Airaa, memang sedari siang mereka belum makan apapun dipanti.

" humairah " panggil Gus Arsya.

" iya? "

" saya lapar " ucap Gus Arsya.

Airaa tersenyum lebar lalu tidak lagi menutupi perutnya.

" iya, kebetulan Airaa juga lapar mas "

" Airaa kedapur dulu ya mas " ucap Airaa sambil beranjak menuju dapur.

" saya ikut humairah " ucap Gus Arsya.

Gus Arsya mengikuti Airaa dari belakang menuju dapur. Sedangkan Airaa membuka kemari yang berada didapur dan mengambil 2 cup mie insan dari sana.

" kita makan ini? " tanya Gus Arsya.

Airaa mengangguk.

" seperti nya saya tidak pernah membeli mie insan saat belanja bulanan, kamu tau kan humairah. Mie insan itu tidak sehat " ucap Gus Arsya.

" Airaa yang membelinya sendiri mas, lagi pula mas Arsya kan tidak makan ini setiap hari " jawab Airaa.

" lalu siapa yang akan memakan mie instan sebanyak ini? " tanya Gus Arsya kembali.

" Airaa "

" saya tau semalam kamu sudah makan mie instan ini humairah. Tidak boleh sering sering makan mie instan! Mengerti " ucap Gus Arsya.

" iya mas, tapi sekarang Airaa laper. Airaa juga nggak bertenaga untuk memasak " ucap Airaa.

Airaa menunduk dengan wajah lesuh kelaparan. Gus Arsya menghela nafas berat, sebenarnya dirinya merasa kesal dengan Airaa dan mie instannya.

Tapi wajah istrinya yang kelaparan ini meluluhkan hatinya.

" sudahlah, biar saya yang memasak " ucap Gus Arsya sambil mulai mengambil berberapa bahan untuk memasak.

" apa? "

" mas Arsya beneran mau masak? " tanya Airaa tidak yakin.

Gus Arsya menatap Airaa sekilas lalu kembali melakukan aktivitas memasaknya.

" iya humairah, saya mau memasak makanan untuk kamu " ucap Gus Arsya.

Airaa tersenyum senang walaupun ada sedikit tidak kepercayaan nya akankah suaminya ini benar benar bisa memasak atau malah akan menghancurkan dapur.

" tapi mas, memangnya mas Arsya pernah memasak? " tanya Airaa.

" tidak pernah " jawab Gus Arsya sambil memotong sayur.

Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang