32

5K 140 3
                                    

"Ku titipkan cinta ini hanya pada-Mu, jagalah hatiku dan hatinya dari rasa kecewa, hingga waktu itu tiba. Persatukanlah kami dalam restu dan Ridho-Mu."

--🌹--

Airaa kini berada dirumah Umi Fatimah sambil bermain bersama Gus Naufan. Menunggu Gus Arsya yang bekerja dirumah sendirian itu membuat Airaa bosan. Selagi Gus Naufan dan Ning Wulan masih tinggal dirumah Abi dan Umi Airaa tidak akan merasa kesepian.

Disaat Airaa sedang asyik bermain dengan Gus Naufan, tiba tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu.

" Eh kayaknya ada yang dateng ya? " ucap Ning Wulan yang sedang menyuapi Gus Naufan makan.

" iya kayaknya mbak "

" Airaa lihat dulu ya " ucap Airaa.

" iya Airaa " jawab Ning Wulan.

Airaa pun bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju ruang tamu, lalu membuka pintu rumah. Ternyata ustadzah Nurul yang datang, Airaa langsung menurunkan pandangannya ketika Ustadzah Nurul melihatnya dengan tatapan yang aneh.

" ada apa yang ustadzah datang ke Ndalem? Abi Shaleh sedang ndak ada dirumah, Gus Arsya juga begitu ustadzah " ucap Airaa.

Ustadzah Nurul tersenyum remeh lalu melipat tangannya didepan dada.

" jadi kamu beneran menantunya kyai Shaleh ya Airaa? " tanya Ustadzah Nurul.

Airaa menganggukkan kepalanya.

" saya pikir Gus Arsya berbohong karena sihir hitam dari kamu " ucap Ustadzah Nurul.

" astagfirullahadzim ustadzah, Gus Arsya bukan orang yang gampang terpengaruh dengan perbuatan syaiton " jawab Airaa.

" berarti kamu benar membawa sihir hitam kan? sampai Gus Arsya menikahi kamu " ucap ustadzah Nurul.

Airaa mengehela nafas panjang mencoba untuk tetap bersabar, sungguh Airaa tidak ingin ada pertengkaran lagi di antara dirinya dan juga Ustadzah Nurul. Bagaimanapun Airaa harus menghargai ustadzah Nurul yang pernah mendidiknya selama menjadi santriwati dipesantren.

" terserah apa yang mau ustadzah bilang atau pikirkan mengenai saya, entah itu pikiran buruk atapun baik saya tidak peduli ustadzah. Saya mempermasalahkan hal itu, karena ustadzah guru saya "

" tapi kalau ustadzah Nurul berani lagi, meragukan ataupun meremehkan keimanan dan keteguhan Gus Arsya. Saya tidak bisa diam saja ustadzah " jawab Airaa.

" saya? meremehkan Gus Arsya? hahaha buat apa Airaa? " tanya Ustadzah Nurul.

" kalau Ustadzah Nurul sudah tidak ada keperluan lagi disini, atau jika yang punya urusan dengan ustadzah sedang tidak disini. Ustadzah bisa balik lagi nanti kesini " ucap Airaa.

" kamu jangan munafik ya Airaa, kamu berani ngusir saya ya? kamu cuma perempuan biasa yang tiba tiba jadi istrinya Gus! Ndalem bukan punya kamu "

" jadi kamu nggak usah sok bisa ngusir saya dari sini ya! " jawab ustadzah Nurul.

Tidak begitu lama, Ning Wulan keluar dan mendekati Airaa dan juga ustadzah Nurul.

" ada perlu apa kamu kesini? " tanya Ning Wulan.

" eh ada Mbak Wulan, assalamualaikum mbak " ucap Ustadzah Nurul lalu menyalami tangan Ning Wulan.

" walaikum salam "

" aku kesini mau main aja kok mbak, karena denger denger mbak wulan, Naufan sama mas Ilham tinggal disini " ucap Ustadzah Nurul sok akrab.

" sejak kapan kita akrab? sampai kamu bisa panggil saya dan keluarga saya seenaknya seperti itu. Kamu harus sadar ya ustadzah Nurul, Mas Iilham dan Naufan itu seorang Gus "

Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang