15

6.3K 197 0
                                    

"Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu"

--🌹--

2 Minggu kemudian

Selama ini hubungan Ning Zahrah dan Airaa benar benar sedang tidak baik. Ning Zahrah sudah jarang berbicara ataupun berinteraksi dengan Airaa. Hal itu juga membuat Nazila bingung dengan situasi diantara kedua sahabatnya ini.

Sore ini, setelah melakukan tadarus. Airaa keluar dari mushola sambil melihat Nazila yang sedang bercanda dengan Ning Zahrah.

Melihat sahabatnya yang tertawa dengan gembira itu membuat dirinya merasa senang. Airaa pun beranjak memakai sendalnya lalu berjalan mendekati 2 sahabat nya yang sengaja ia jauhi beberapa minggu ini.

" assalamualaikum, zahrah, zila " ucap Airaa ramah.

" walaikum salam Airaa " jawab Nazila dengan senyum.

" walaikum salam " jawab Ning Zahrah ketus tanpa menatap Airaa.

Airaa tersenyum masam melihat tingkah Ning Zahrah yang masih saja ketus padanya.

" aku seneng banget lihat kamu udah mau gabung lagi sama kita Airaa. Aku nggak tau apa masalah kamu "

" sampai kamu ngejauhin aku dan zahrah, dan nggak mau cerita apapun. Aku nggak masalah selagi itu buat kamu nyaman " ucap Nazila.

" jadi kamu nggak marah karena jauhin beberapa minggu ini? " tanya Airaa memastikan.

" enggak dong, mana sih aku marah sama kamu Airaa " ucap Nazila sambil memeluk Airaa.

Airaa membalas pelukan Nazila sebelum akhirnya menyudahi pelukan mereka. Airaa menatap kecewa Ning Zahrah yang sama sekali tidak berinteraksi dengannya.

" zahrah " panggil Airaa.

" nggak usah panggil nama saya " ketus Ning Zahrah.

Kini Nazila dibuat bingung kembali dengan sikap ketus Ning Zahrah. Setelah beberapa minggu yang lalu, Ning Zahrah sudah tidak pernah membicarakan Airaa apapun itu.

" aku- "

" kamu cuma bisa ngerebut cinta saya. Seharusnya kamu jujur, nggak usah sok polos! Saya sekarang kalau kamu orang yang licik " ucap Ning Zahrah.

" Zahrah, kamu kok ngomong gitu sih?! " tanya Nazila.

" emang itu kenyataan kok, dia emang orang yang licik! Sok polos! Nggak tau malu! Dan nggak tau terimakasih "

" saya nggak pernah minta apa apa ya kekamu, saya cuman minta kamu untuk dekatin saya dengan Gus Arsya "

" bukan dekatin kamu sama Gus Arsya! Ngerti nggak sih kamu bahasa manusia?! " ucap Ning Zahrah begitu keras.

Mendengar ucapan Ning Zahrah yang begitu mengiris hati Airaa. Hingga matanya berkaca kaca bahkan sudah tidak dapat dibendung. Air mata Airaa lolos jatuh begitu saja.

" suatu saat nanti kamu bakal tau apa yang terjadi ini rah. Ini semua terjadi juga bukan atas kehendak aku " ucap Airaa.

" halah! Nggak sok akrab sama saya! Saya itu putri kyai Ahmad, kamu harus sopan sama saya! Panggil saya dengan sebutan Ning "

" dasar perempuan nggak tau malu!! " sadis Ning Zahrah.

" cukup Zahrah!! " ucap Airaa.

" belum cukup buat saya! " jawab Ning Zahrah.

Ning Zahrah beranjak pergi darisana meninggalkan Airaa dan Nazila. Tubuh Airaa seketika melemas dan duduk ditanah, Nazila yang melihatnya langsung memegang tubuh Airaa agar tidak terlalu jatuh.

Sesuci Cinta Airaa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang