Hanif menaikkan alis, sejak beberapa saat yang lalu Zio terus saja memperhatikannya, bahkan ketika keduanya sedang makan sekalipun.
Malam ini Hanif sedikit melunak pada Zio, seusai mendiamkan lelaki ini, Hanif merasa Zio sedikit kesal padanya, terlihat ketika yang lebih muda tak mau mendengarkan Hanif untuk makan bersama dimeja makan. Zio malah mendengus, dan membawa makanannya ke depan televisi.
Alhasil, mau tak mau, Hanif juga ikut duduk di sana bersama Zio, melupakan sebentar aturan yang ia buat sendiri untuk tidak makan di manapun kecuali meja makan.
"Liatin apa sih, Zi?" Tanya Hanif akhirnya.
Bukannya menjawab, Zio malah melengkungkan sudut bibirnya kebawah, memberikan tatapan angkuh pada yang lebih tua, "Kak Hanif tuh aneh." Ucapnya, "Ngapain ngikutin saya makan di sini? Saya mau makan sendiri." Lalu ia bangkit, hendak menuju meja makan, namun Hanif lebih dulu menarik lengannya.
"Makan di sini aja." Kata Hanif, Zio mendelik dibuatnya.
Meskipun begitu, ia tetap mendengarkan Hanif untuk berada di sana. Lelaki ini menyuapkan makanannya tanpa suara, berusaha makan secepat yang ia bisa agar dapat kabur ke kamarnya.
Hanif tentu saja mengerti dengan gerak-gerik Zio, lelaki ini menghela napasnya, "Makan pelan-pelan." Tegurnya. Ia memilih diam sesaat, "Maaf." Ucapnya lagi, "Tadi itu mood saya kurang bagus, kerjaan lumayan banyak."
Zio mengangguk, tanpa mau berbicara atau memberikan respon lain pada ucapan Hanif tadi, membuat yang lebih tua menghela napasnya lagi.
"Kalo mood lagi gak bagus, atau Kak Hanif lagi capek tuh bilang, saya gak tau salah saya apa trus tiba-tiba didiemin gitu saya bingung. Jangan dibiasain apa-apa dipendem sendiri, saya di sini loh, Kakak bisa cerita ke saya kalo mau, atau Kakak bisa cerita ke Kak Dika, tapi jangan simpen semuanya sendiri, biar orang lain juga ngerti kondisi Kakak gimana." Lelaki ini menghela napasnya, "Sama kayak yang saya bilang sebelumnya, Kakak mau ceritain semua tentang langit dan seisinya pun, pasti saya dengerin." Ucap Zio panjang, sedangkan Hanif hanya mendengarkan dengan senyum tipis dibibir, "Gapapa loh Kak Hanif kalo mau ngeluh, ngeluh itu wajar. Gapapa bilang kalo Kakak capek, karna Kakak udah bekerja keras sampe sekarang. Kakak hebat banget loh asal Kakak tau." Pujinya diakhir, membuat Hanif tertunduk dengan senyum dibibir.
Tak pernah terpikirkan oleh Hanif kalau Zio akan mengatakan hal demikian, Hanif merasa Zio sama seperti remaja lain seusianya, seringkali labil dalam berpikir dan bertindak, tapi Hanif salah, lelaki manis didepannya ini ternyata cukup dewasa dari yang ia pikirkan.
"Kak Hadif itu punya pacar, ya?"
Senyum yang semula bertengger manis dibibir Hanif seketika sirna, lelaki ini menatap datar pada Zio, "Heum, udah punya tunangan. Kamu naksir Hadif, ya?" Tanya Hanif langsung.
Zio mengerutkan alis, sedikit melihat kearah langit-langit mungkin mencari jawaban yang tepat. "Manis sih." Ucap Zio disela-sela kunyahannya, "Tapi bukan tipe saya. Karna tipe saya adalah—" Ia menatap Hanif lekat, "Kamu." Kemudian tawa Zio pecah, ketika Hanif mengangkat alisnya, lelaki ini sampai terbatuk-batuk hingga memukul dadanya beberapa kali, "Bercanda Kak Hanif, yaelah." Katanya, "Saya gak mungkin lah naksir Kak Hadif, kan udah punya tunangan."
Mendengar itu, Hanif mendelik, "Emang kalo belum punya tunangan, bakal naksir?"
"Eum, kalo dipikir-pikir, siapa sih yang gak naksir sama cowok cakep, Kak." Jawaban itu membuat Hanif menghela napasnya, "Tapi kalo saya sih, bukan naksir, ya. Cuma kagum gitu loh, Kak Hadif juga kalo jomblo belum tentu mau sama saya."
Hanif diam, sebenarnya ia sudah tak berselera menyantap makanannya, "Jadi, tipe kamu kayak gimana, Zi?"
Tak segera menjawab, Zio mengambil gelas minum, lalu meneguknya hingga tandas, "Yang mau sama saya aja lah Kak, saya mah gak pilih-pilih."
![](https://img.wattpad.com/cover/322158450-288-k410901.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Disparate
Fiksi RemajaSpin off Different. Cerita ini tentang Hanif, dan segala sesuatu yang terjadi dihidupnya selama ini. • 23 Januari - 15 Juni 2023. highest rank; #1 parkjeongwoo 18/04/23 #2 parkjeongwoo 20/04/23 ©hjwenthu, 2023