12. Hadiahku

509 50 2
                                    

"Untuk apa kita datang ke pesta seseorang yang merebut tunanganmu?" Tanya kakak dengan raut wajah marahnya.

"Aku datang untuk bertemu seseorang."

"Seseorang?"

Dimana dia? Apakah Cattegirn datang ke tempat ini? Aku sudah berdandan sangat cantik untuk menunjukkannya pada Axton.

Itu dia!

Dia berdiri di samping Cattegirn dengan jas putih indah sama sepertiku. Apakah kamu ditakdirkan untuk berpasangan? Kenapa dia sangat cantik dan penuh kilauan? Aku melepaskan diriku dari tangan kakak.

"Rine! Kau ingin pergi kemana?" Teriak kakak.

Aku ingin bertemu orang itu dan memberikannya hadiah yang indah untuknya.

Cattegirn melihatku dan merentangkan tangannya seperti biasa. Tapi aku ingin memeluk seseorang disampingnya. Aku berlari melewati orang-orang termasuk Beatrix dan Daylon. Tubuhku melompat dan memeluk Axton yang terkejut.

"Malam, Axton!"

"Nona?"

"Kau sangat tampan hari ini. Apa pekerjaanmu menyenangkan? Apa kau tidak lelah bekerja untuk Catte? Apa kau tidak ingin bekerja denganku saja? Kita bisa bersama setiap hari, aku bisa melihat wajah tampan dan indahmu ini setiap saat." Dari jarak sedekat ini aku bisa melihat warna matanya yang sangat jernih. Layaknya sebuah lautan dengan cahaya matahari.

"Nona, tolong lepaskan saya. Kita berada di pesta."

"Apa aku bisa memelukmu lagi jika berada di luar pesta?"

"Rine!" Cattegirn menarik tubuhku dari Axton.

Aku masih ingin memeluknya, aku baru tahu ternyata Axton sangat tinggi dan memiliki tubuh kekar seperti seorang ksatria. Aku menutup wajahku yang memerah, dia adalah harta karun!

"Catte!"

"Apa yang kau lakukan? Semua orang melihat kita! Kau memeluk seorang laki-laki dan itu Axton!"

"Lalu?"

"Lalu? Kau tidak tahu jika mereka membicarakanmu?"

"Aku sudah tidak memiliki tunangan Catte, Duke Valliant juga memiliki tunangan. Jadi kenapa? Aku ingin memiliki Axton!" Aku melepaskan diriku dan mengandeng tangan Axton erat.

Laki-laki ini milikku!

"Rine!" Kakak menepuk wajahnya melihatku.

"Axton, jangan dengarkan orang-orang! Oh, aku memiliki hadiah untukmu." Aku mengeluarkan sesuatu dan menunjukkannya pada Axton.

Sebuah anting-anting dengan banyak bintang biru yang berkilauan. Bisakah aku memakaikannya?

"Nona, saya seorang Butler. Anda akan dibicarakan orang-orang jika bersama saya."

"Aku hanya seorang pembuat perhiasan." Aku berjinjit dan memakainya pada telinga kiri Axton. Begitu cantik saat terpasang disana. Aku menutup mulut begitu takjub melihatnya begitu serasi dengan perhiasan buatanku.

"Kau tampan, Axton!"

Wajah Axton memerah dan menutup telinganya. Apa dia malu?

"Rine! Apa yang kau lakukan?" Teriak kakak marah.

"Hmm? Merebut hari Axton! Kakak pergilah merebut hati Rielle. Ini urusanku dengan Axton, jangan mengganggu urusanku!" Aku menatap tajam kakak.

Aku sudah besar untuk menentukan apa yang ingin kulakukan kedepannya. Para bangsawan tidak akan bisa menggangguku, aku adalah Azurine pemilik toko perhiasan terbesar di kerajaan Gardenia. Mereka tidak akan bisa menyentuhku. Aku tersenyum pada Axton dan menunduk untuk meminta tangannya berdansa denganku.

"Axton, berdansalah denganku!"

Semua orang terkejut mendengarnya. Aku menarik tangan Axton menuju tengah aula orang-orang berdansa.

"Nona!"

"Sifatmu jadi aneh sekarang. Bukankah kau selalu bersikap jujur padaku?" Aku menarik tangan Axton untuk memegang pinggangku.

"Apa anda berusaha untuk menjatuhkan harga diri anda berdansa dengan seorang pelayan pribadi putra mahkota? Saya akan membuat anda malu."

"Siapa yang mengatakannya? Aku akan memotong lidahnya." Aku tersenyum dan berdansa dengan Axton.

"Apa anda sudah tidak waras?"

"Iya karenamu! Mulai sekarang Axton, bersiaplah untuk mendapatkan banyak hal dariku. Aku wanita yang tidak mudah menyerah, kau tahu akan hal itu. Apa kau tahu? Kita sangat serasi malam ini Axton! Antingmu sangat cocok dengan kalungku. Pakaianmu sama denganku dan rambutmu juga sama denganku. Kita adalah pasangan yang ditakdirkan!" Aku tersenyum dan melihat wajah Axton dari dekat.

"Itu hanya kebetulan!"

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Bagaimana dengan penampilanku malam ini?" Tanyaku pada Axton.

"Seperti anda yang biasanya."

"Akui saja jika malam ini aku sangat cantik daripada wanita lainnya. Itu terlihat diwajahmu, Axton!" Aku menunjuk wajah Axton yang nampak merah.

"Itu karena anda mengejutkan saya. Bagaimana saya bisa menghadapi yang mulia setelah ini?"

"Itu urusanku, jika kau dipecat tinggallah bersamaku. Aku akan membangun rumah indah untuk kita dan dengan banyak berlian dimana-mana. Ada hamparan bunga dan masih banyak lagi. Kau mau kan? Menikahlah denganku!" Pintaku pada Axton.

"Anda benar-benar sudah kehilangan akal. Anda seorang bangsawan dan saya hanya rakyat biasa. Bagaimana bisa anda menikah dengan saya? Bahkan saya hanya seorang pelayan! Sadarlah, nona! Ini bukan cerita dongeng..."

"Stttt... Aku hanya membutuhkan seseorang yang mencintaiku dan aku mencintainya. Jika kau mengkhawatirkanku, kau tenang saja. Aku akan membeli gelar untukmu, jika itu masih kurang aku akan memberikan cerita dongeng itu menjadi nyata, Axton. Aku ini Azurine, putri Count Edgar. Sesuatu yang tidak masuk akal, aku akan mewujudkannya untukmu. Kau hanya perlu mencintaiku! Bagaimana? Apakah kau sudah menyukaiku?"

Kami menunduk bersama mengakhiri dansa kami. Cerita dongeng itu, aku akan mewujudkannya menjadi kenyataan. Bagaimana seorang bangsawan menikah dengan rakyat biasa berakhir bahagia. Aku tersenyum pada Axton dan menggandengnya pergi.

"Apakah kau menyukaiku?" Tanyaku lagi.

"Hah... Apa anda ingin jawaban jujur?"

"Tidak perlu, sepertinya aku tahu jawabannya. Aku akan mendapatkan hatimu nanti Axton. Untuk sekarang, nikmati saja kebersamaan kita."

"Sepertinya usia saya akan berkurang banyak karena anda."

"Pfttt... Kau sangat lucu!" Aku menunjuk pipi Axton.

"Nona, jangan seperti ini pada saya. Apa anda tidak malu bersama saya?"

"Aku sudah tidak malu lagi. Untuk apa malu bersama seseorang yang kusukai?"

Axton menggelengkan kepalanya dan memijat dahinya melihatku. Apakah dia lelah berdansa? Bukankah dia berdansa denganku untuk pertama kalinya? Aku harus bagaimana ini? Aku harus duduk dengannya! Axton kelelahan!

"Kau lelah? Apa kau ingin minuman?"

"Apa?" Mata Axton mengerjap.

"Ayo! Kau lelah! Kau tidak boleh lelah Axton! Kau harus duduk disini! Aku akan mengambilkan minum untukmu! Oh, jangan pergi kemana-mana! Aku akan segera datang untukmu, sayangku!" Aku mengedipkan sebelah mataku pada Axton.

Sayangku, Axton. Dia tidak boleh kelelahan!

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp! 🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang