43. Terimbas

348 28 1
                                    

"Apa kau menyukai tempat ini?" Tanya Axton membuka semua pintu dan jendela.

Tempat ini sangatlah luas! Aku dan Jones bisa bekerja disini untuk membuat perhiasan. Aku bisa melihat taman bermain yang sering dibicarakan. Tempatnya sangat luas dan penuh dengan orang-orang yang bermain. Aku ingin melihatnya! Aku ingin melihatnya!

"Axton! Ayo lihat tempat itu!"

"Besok kita akan pergi! Hari beristirahatlah!"

"Tapi aku ingin melihatnya!"

"Apa kau tidak ingat punggungmu sakit beberapa waktu yang lalu?"

"Aku sudah sembuh berkatmu!" Aku mendekati Axton yang membawa barang-barang kami di dalam.

"Tidak untuk hari ini!" Axton membawa semua barang ke lantai dua.

Rumah ini seperti rumah yang sangat terawat. Perabotan yang mahal dan semuanya terlihat sudah lama berada di tempat ini. Apa ini rumah Axton yang berada di Hilaya? Aku mengikuti Axton yang membuka pintu dan meletakkan barangku.

"Apa kita akan satu kamar?" Tanyaku padanya.

"Rine!"

"Iya?"

"Jika kita menikah nanti aku akan membuat tempat kita bersama. Sekarang jangan berpikiran macam-macam, kita akan tinggal dengan seseorang yang akan mengurus rumah ini."

"Jadi kita tidak hidup berdua disini?"

"Aku mulai takut dengan semua pikiranmu! Beristirahatlah, kita akan pergi mengunjungi taman hiburan besok sekaligus lahan untuk toko perhiasanmu!"

Kupikir kami akan tinggal hanya berdua saja. Tapi aku akan menunjukkan hal yang baik pada Axton! Aku adalah calon istri yang baik untuknya!

🦋🦋🦋

"Selamat pagi Axton!" Aku tersenyum melihat Axton yang baru saja datang.

Aku mengenal Bibi Amira yang mengurus rumah Axton dan keluarganya. Dia sangat baik mau mengajariku berbagai masakan yang sering disajikan ibu Axton. Aku tidak mengerti makanan apa saja ini, tapi aku yakin rasanya sangat enak. Bibi Amira sangat membantuku!

"Makanan khas Zamrud?" Axton melihat makanan di atas meja.

"Nona Rine membantu saya menyiapkan makanan. Duduklah, Ax! Kau harus mencobanya!" Bibi Amira tersenyum pada Axton.

"Kau membantu bibi Amira?" Tanya Axton duduk di hadapan banyak makanan di meja.

"Aku ingin membantu dan aku bertanya makanan apa yang kau sukai. Aku ingin belajar banyak hal untukmu!"

"Aku akan mencobanya, duduklah denganku. Bibi Amira juga duduklah. Kita akan memakan ini semua bersama." Axton tersenyum cerah.

Apa dia sangat menyukai makanan khas Zamrud? Aku harus belajar banyak dari Bibi Amira. Jika aku sampai di Zamrud, aku akan membuat keluarga Axton terkesan padaku. Memangnya aku ini? Aku adalah calon istri terbaik untuk Axton!

"Rasanya sangat enak." Axton memakan ikan goreng saus Zamrud yang sangat terkenal. Dia begitu lahap memakannya sampai aku bisa tahu bahwa laki-laki ini sangat merindukan rumahnya.

Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat agar kami bisa ke tempat keluarganya berada. Tapi makanan ini memang sangat enak terutama bagaimana semua rempah yang dikatakan Bibi Amira menyatu di dalam mulutku. Aku menjadi ingin mengunjungi tempat itu! Semua keindahan disana, aku sangat ingin melihatnya.

🦋🦋🦋

Tempat ini sangat besar! Ada banyak hal baru yang bisa kujadikan sebagai sebuah perhiasan. Terutama komedi putar ini yang begitu indah, bianglala yang besar, besar sekali. Aku mendongak dan menggambarnya di dalam kertasku. Sangat indah dan cantik! Aku mempunyai banyak hal yang bisa kusajikan sebagai sebuah perhiasan. Anak-anak pasti akan menyukainya!

"Makanlah ini!" Axton memberiku permen kapas berwarna merah muda.

"Permen kapas!" Bentuknya sangat mengesankan! Rasanya juga sangat manis!

Tempat ini memberiku banyak ide untuk perhiasanku! Aku akan menggambar segala keindahan yang menakjubkan di tempat ini. Bagaimana bisa tempat ini dipenuhi hal-hal seperti ini? Siapa yang memiliki ide segila ini? Aku sangat menyukainya!

"Axton, siapa yang membuat tempat ini? Aku sangat mengaguminya!"

Aku ingin bertemu dengannya jika dia masih hidup di dunia ini. Aku mengatakan bahwa dia telah memberiku banyak pemandangan yang tidak bisa kulihat dimanapun. Tempat ini menyenangkan untuk dikunjungi.

"Ibuku! Ibuku yang memberi ide pada Raja Aklesh. Raja Aklesh membuatnya menjadi kenyataan."

"Ibumu? Ibumu? Sungguhan ibumu?"

"Iya, dia adalah wanita yang sangat penting bagi rakyat Hilaya. Banyak hal yang membuat tempat ini sangat dicintai begitu juga ibuku."

"Terima kasih telah datang di hidupku, aku berada di pilihan yang sangat tepat. Axton, aku ingin seperti ibumu. Dia adalah wanita yang ingin kutemui! Sangat ingin kutemui!" Aku menggenggam tangan Axton.

"Makanlah makananmu dengan benar, kau akan bertemu dengannya jika kita pergi ke Zamrud!" Axton mengusap mulutku.

"Aku jadi ingin pergi ke tempat itu saja!"

"Selesaikan lebih dulu pekerjaanmu ini!" Axton tersenyum dan menepuk kepalaku.

"Hmm... Bagaimana jika kita bermain semua permainan disini hari ini? Setelah itu kita lihat lahan yang kosong untuk kita?"

"Baiklah, tapi apa kau yakin tidak akan mabuk?"

"Memangnya aku bisa mabuk? Aku hanya mabuk laut!"

Ini hanya sebuah permainan, aku tidak akan kenapa-kenapa. Meski aku takut berada disana tapi aku akan mencobanya. Axton bersamaku! Jika terjadi sesuatu pada hidupku Axton akan menjagaku. Untuk apa menakutkan sesuatu yang belum terjadi?

"Hoekkk..."

Kepalaku pusing! Permainan apa ini? Aku sangat mual dan perutku sangat tidak nyaman! Aku tidak mau lagi menaiki permainan ini!

"Kau sudah menyerah?" Axton mengusap punggungku.

"Hmmm... Axton! Aku tidak mau lagi! Disana juga sangat tinggi! Aku takut ketinggian! Aku tidak mau lagi!" Aku memeluk Axton.

Tempat ini mengerikan! Kenapa semua anak bersenang-senang di tempat ini sedangkan aku tidak? Aku ingin juga seperti mereka.

"Untuk seseorang yang mencoba pertama kali kau cukup kuat memainkan semua permainan. Dulu aku juga sangat takut bahkan ibuku juga merasa takut pada apa yang dibuat. Tapi jika kau memainkannya lagi, kau akan tahu bagaimana cara untuk menikmatinya."

"Hari ini aku tidak menikmatinya!"

"Lain kali kita akan memainkannya lagi! Bagaimana jika kita melihat lahan kosong? Aku sudah mengetahui tempatnya."

"Hmm..."

Axton menggenggam tanganku dan berjalan bersama menuju tempat kami nantinya. Aku akan meminta Callie dan Sir Kenrich untuk memainkan semuanya. Aku juga ingin melihat wajah takut mereka. Untuk Bibi Melisa, aku masih mengkhawatirkan keadaanya. Tapi sepertinya dia akan menikmati tempat yang penuh dengan anak kecil ini. Melihat mereka tertawa dan saling berlarian, mungkin akan membuatnya terhibur.

"Tempat ini!" Axton berhenti di salah satu tempat.

Bukankah katanya tempat ini kosong? Kenapa tempat ini berdiri sebuah rumah yang besar? Apa benar ini akan jadi tempatku menjual perhiasanku? Bahkan ini lebih besar daripada rumah Axton tempat kami menginap.

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang