32. Membangun Tempat

433 40 0
                                    

"Trevon, aku sudah melihat daftar yang kau berikan padaku. Aku ingin merekrut orang-orang yang kutandai." Aku menyerahkan daftar rekomendasi pada Trevon.

"Apa kau tidak ingin melihat kemampuan mereka lebih dulu?" Tanya Trevon memeriksa daftar itu.

"Aku tertarik pada keahlian yang mereka tulis. Jika mereka sulit untuk bekerja, kita hanya perlu menghentikan mereka saja dan menggantikannya dengan orang-orang yang tidak kutandai. Terlalu banyak orang membuat Jones kesulitan."

"Saya kira anda tidak memperhatikan saya." Jones menunduk lesu.

"Aku ini tahu tentang dirimu. Hanya beberapa orang yang bisa kau ajarkan. Jika kau tidak suka kerja mereka beritahu aku."

"Baik, nona!" Jones tersenyum senang.

Jones dan Magnus memiliki perbedaan, Jones tidak bisa bekerja dengan banyak orang disekelilingnya. Dia akan banyak mengeluh tentang segala hal. Berbeda dengan Magnus yang tetap santai bekerja meski dikelilingi orang-orang. Jika aku membawa Magnus, Jones akan kesulitan mengurus orang-orang di Gardenia. Lebih baik membawanya kemari untuk mengajari beberapa orang.

"Aku sudah membuat daftar bahan dan barang yang dibutuhkan. Ini dia!" Aku menyodorkan kertas pada Trevon.

"Kau lebih cepat dari dugaanku."

"Aku diburu oleh waktu. Ada banyak hal yang harus kulakukan lebih dulu. Aku percayakan semuanya padamu. Untuk masalah lainnya aku akan mengurusnya. Kita membutuhkan bantuan dari ratu dan seseorang untuk menarik perhatian para bangsawan."

"Apa aku bisa membantumu? Aku mengenal para bangsawan."

"Aku ingin mengurusnya, kau sudah memiliki banyak pekerjaan yang akan menantimu."

"Aku hanya melakukan apa yang bisa kulakukan. Kau yang lebih banyak mengurusnya, aku hanya menjalankannya."

"Kau terlalu merendah Trevon!" Aku menyesap minumanku.

Rasa apa ini? Rasanya sangat lezat dengan bunga diatasnya. Aku menyukai teh buatan rumah ini. Aku tidak bermaksud untuk membandingkan teh disini dan di istana. Tapi teh disini membuat lebih nyaman atau karena tempatnya? Aku merasa berada di rumah. Tentu saja! Karena ini rumah keluarga Axton! Aku seperti berada di rumah dengan orang-orang yang kukenal.

"Trevon! Kenapa kau tidak datang menemuiku?" Seseorang membuka pintu keras.

"Saya memiliki tamu, bisakah anda menunggu saya?"

"Tamu? Aku seorang putra mahkota! Apa yang disebut dengan menunggu?" Neilson berjalan dan berhenti saat melihatku.

Kenyamananku seketika lenyap saat melihatnya. Aku tidak suka sepupu Axton yang satu ini. Apa dia tidak tahu sopan santun? Aku juga tamu Trevon! Aku tahu dia seorang putra mahkota tapi bukankah dia harus tahu etiket bangsawan?

"Kita bisa berbicara lagi nanti Trevon, sepertinya yang mulia ingin sekali berbicara padamu."

"Maaf, Rine." Trevon tersenyum canggung padaku.

"Salam, yang mulia." Aku menunduk pada Neilson dan berjalan pergi keluar.

Aku ingin berjalan-jalan dengan Axton saja! Bisakah kami mengelilingi wilayah Yudiska? Aku ingin melihat tempat yang indah bersamanya! Mungkin aku akan mendapatkan inspirasi untuk karyaku.

🦋🦋🦋

"Wahh..."

Menakjubkan! Tempat ini sangat menakjubkan! Ada banyak bunga bermekaran dan tempatnya sangat luas. Aku bisa berlari kesana-kemari seperti seekor kuda. Ini akan jadi tempat favoritku!

Toko Perhiasan Nona ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang