"Salam cahaya untuk yang mulia ratu." Aku menunduk pada Ratu Amylia.
"Kau membuatku buru-buru pergi menemuimu!"
"Maafkan saya meminta pertemuan secara mendadak ini. Saya ingin sekali mengunjungi anda." Aku tersenyum pada Ratu Amylia.
"Duduklah, Rine. Aku ingin minum teh denganmu!"
Tempat ini jauh lebih nyaman untuk kami berbicara. Tidak ada orang yang datang selain kami. Jika sampai di Gardenia aku ingin membuat tempat seperti ini. Rumah kaca yang dipenuhi banyak tanaman dan bunga. Aku lebih leluasa untuk minum teh dan bersama Axton! Aku ingin tempat seperti ini juga!
"Aku bertanya-tanya kenapa kau sangat ingin menemuiku."
"Saya ingin meminta bantuan yang mulia. Karena saya baru datang dari tempat jauh, saya belum tahu bagaimana cara menghadapi para bangsawan di Yudiska. Saya ingin tahu banyak hal tentang tempat ini juga tentang perhiasan saya. Saya harap yang mulai menerima ini!" Aku memberikan perhiasan berbentuk matahari pada Ratu Amylia.
Yudiska digambarkan dengan simbol matahari. Aku sangat ingin memberi Ratu Amylia perhiasan ini. Juga aku ingin dia memakainya saat berada di pesta perayaan. Mereka akan sangat cocok dipakai! Anting-anting, cincin, gelang, bros, jepit rambut indah. Aku ingin semua itu terlihat oleh semua mata.
"Sangat indah, Rine. Aku akan memakainya saat pesta perayaan. Mereka pasti akan bertanya-tanya dari mana asal perhiasan ini."
"Terima kasih yang mulia. Mohon bantuan anda. Saya berharap cahaya selalu melingkupi anda."
"Terima kasih, Rine."
"Juga apakah saya bisa bertemu dengan kedua putri anda? Saya menyiapkan perhiasan untuk mereka. Mungkin mereka akan menyukainya!"
"Kau ingin bertemu dengan mereka?"
"Iya!"
"Aku akan memanggil mereka kemari."
"Bisakah saya yang mendatangi mereka? Tapi saya tidak bisa menentukan jika mereka menyukai perhiasan saya, apakah anda bisa menemani saya. Maaf jika saya meminta bantuan anda lagi. Saya tidak begitu dekat dengan anak-anak."
"Baiklah!" Ratu Amylia tersenyum padaku.
Aku juga tidak begitu dekat dengan anak-anak yang baru saja kutemui. Terkadang aku sangat canggung pada mereka. Aku hanya pembuat perhiasan saja. Perbedaan kasta juga membuatku harus menghormati mereka. Jadi aku tidak bisa leluasa untuk berbicara pada mereka. Berbeda dengan Vivienne, anak itu. Aku sudah mengenalnya sebelum dia lahir. Ibunya sering berbicara denganku dan terus berinteraksi dengan Vivienne di dalam kandungan. Aku sudah berkenalan lebih dulu dengannya.
🦋🦋🦋
Mereka terlihat sangat mirip. Bahkan gigi mereka juga, gigi depan mereka menghilang entah kemana. Aku menahan senyuman melihat dua anak perempuan berumur 5 tahun ini. Kata Ratu Amylia, ibu mereka meninggal saat melahirkan mereka. Aku sangat sedih mendengarnya, tapi kenapa Ratu Amylia tidak begitu dekat dengan kedua anak ini?
"Perkenalkan saya Azurine, saya seorang pembuat perhiasan. Apakah putri ingin melihat hasil perhiasan saya?"
"Pasti jelek!"
"Aku tidak mau! Aku mau bermain!"
"Euginia, Eualia, perkenalkan diri kalian dengan baik!" Ratu Amylia melihat kedua anak ini.
"Salam kenal, aku adalah Euginia." Euginia memiliki warna mata emas.
"Namaku Eualia!" Sedangkan Eualia memiliki mata biru. Lebih mudah membedakan mereka dengan warna mata.
Aku mengangguk pada mereka, aku sudah memiliki perhiasan yang cocok dengan warna mata mereka. Aku memperlihatkan perhiasanku pada mereka. Mata mereka bersinar melihat perhiasanku yang memiliki bentuk yang disukai anak-anak. Tidak ada yang bisa menolak keindahan sebuah perhiasan!
"Apa ini?" Tunjuk Euginia pada bentuk bunga matahari.
"Bunga matahari! Warnanya senada dengan warna mata indah anda. Apa ingin mencobanya?" Tanyaku.
"Hmm... Berikan padaku!"
Aku membantunya memakai kalung berliontin bunga matahari cantik. Bentuknya lebih indah dari yang kuharapkan saat dikenakan Euginia. Sepertinya dia sangat menyukainya. Dia terus melihat bentuk bunga matahari.
"Aku! Aku mau!" Eualia berteriak.
"Apa anda menyukai ini? Ini bentuk hewan lucu!" Aku menunjukkan bentuk lumba-lumba padanya.
"Lumba-lumba!" Teriak Eualia lagi. Dia suka sekali berteriak kencang, aku memakainya sama seperti Euginia.
Anak kecil tidak akan tahan pada sesuatu yang lucu dan menggemaskan! Vivienne juga seperti itu! Euginia dan Eualia saling pandang dan melihat bentuk liontin masing-masing.
"Wahh... Lia, itu cocok dengan matamu!"
"Kau juga! Warnanya mirip denganmu!" Tunjuk Eualia pada mata emas Euginia.
Tidak kusangka mereka menyukainya. Mereka akan menjadi pelopor perhiasan untuk anak-anak! Tapi kenapa mereka menjadi begitu mirip dengan Ratu Amylia? Aku melirik Ratu Amylia yang duduk memperhatikan kami. Bahkan rambut keemasan mereka juga sangat mirip! Dibandingkan dengan anak selir, bukankah mereka seperti anak ratu? Aku ingin melihat wajah ibu mereka. Siapa selir itu?
"Ada apa Rine?" Tanya Ratu Amylia.
"Tidak, saya hanya senang saat melihat mereka saja. Apa kalian menyukainya?" Tanyaku pada mereka.
"Iya!" Jawab mereka serempak.
"Baiklah, apa kalian menginginkan perhiasan itu?"
"Hmm!" Mereka mengangguk bersamaan.
"Saya akan memberikan perhiasan itu! Tapi saya menginginkan sesuatu dari kalian juga!" Bisikku pada mereka.
"Apa itu?" Tanya mereka bersamaan lagi.
"Saya memberikannya sebagai tanda pertemanan. Saya harap saya bisa berteman dengan putri Euginia dan putri Eualia. Apakah bisa?"
"Teman?" Euginia dan Eualia saling pandang.
"Benar, teman!"
Yang dibutuhkan anak-anak adalah hubungan yang dekat seperti pertemanan. Jika aku menarik hati mereka, aku harus berteman dengan mereka lebih dulu. Euginia dan Eualia mengangguk lagi padaku. Aku mendapatkan mereka! Aku tersenyum pada kedua anak ini. Mereka anak-anak yang baik rupanya.
"Tapi aku ingin perhiasan berbentuk matahari untukku! Semuanya!"
"Aku juga, lumba-lumba untukku semuanya!"
"Mari kita bicarakan tentang harga jualnya, nona-nona!"
🦋🦋🦋
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Toko Perhiasan Nona ( END )
FantasyCinta itu seperti apa? Itulah yang selalu menjadi pertanyaan bagiku? Aku terlahir dari keluarga kaya raya, memiliki hal yang membuatku bisa dicintai orang lain tapi tidak dengan tunanganku sendiri. Dia tidak menyukaiku! Dia menyukai wanita lain dan...