51. Hadiah Bibi

309 33 2
                                    

Aku membawa banyak hadiah bersama Sir Kenrich untuk Bibi Melisa. Setelah menjelajahi seluruh tempat ini kami mendapatkan tempat yang memiliki hadiah selain boneka. Kami mendapatkan banyak hal di tempat ini. Aku melihat Bibi Melisa yang tersenyum padaku. Tapi kenapa Axton dan Callie terlihat begitu lelah disana? Apakah mereka sudah selesai bertarung?

"Bibi! Kami membawa hadiah untuk bibi! Sir Kenrich bisa melemparkan banyak hal, bahkan dia memukul benda yang sangat keras dengan sekali pukul! Sir Kenrich sangat hebat!" Pujiku.

Sir Kenrich membusungkan dadanya bangga. Dia tersenyum dengan membawa hadiah kami untuk Bibi Melisa.

"Terima kasih, Rine, Sir Kenrich. Hadiah kalian begitu banyak untukku. Bagaimana caraku membawa semuanya?"

Aku sampai melupakannya, bagaimana cara kami membawa pulang semua ini? Bibi Melisa tidak mungkin bisa membawa semuanya!

"Apa-apa ini? Apakah kalian merampok toko boneka?" Tanya Elysia datang membawa permen kapas ditangannya.

"Kami memainkan permainan!" Jelasku.

"Wah, aku tidak mengerti jalan pikiran kalian semua. Biarkan aku yang membawa semuanya pulang! Aku sudah lelah menghadapi seseorang disana." Elysia mengangkat tangannya dan membawa semua barang pergi dari tangan kami semua. Elysia pergi dengan semua boneka yang terangkat ke udara. Ini seperti festival boneka.

Tapi siapa yang dia maksud? Aku melirik ke satu tempat. Seseorang melihatku dan segera bersembunyi. Rambut hitam dan mata hijaunya tak bisa disembunyikan dariku. Untuk apa putri mahkota bersembunyi disana? Apa dia tidak datang dengan para prajuritnya?

"Yang mulia?" Aku berjalan menghampiri Vienna yang hanya memakai pakaian biasa. Dimana pakaian bangsawan yang begitu cantik dan perhiasannya? Apakah dia sedang bersembunyi? Atau dia sedang berpura-pura menjadi rakyat biasa?

"Rine?"

"Yang mulia, apakah anda datang untuk melihat permainan di tempat ini?" Tanyaku padanya.

"Iya, aku sedang mengawasi pekerjaan di tempat ini. Apa yang sedang kalian lakukan? Bukankah kalian harus membuat perhiasan?"

"Kami sedang berlibur bersama!" Jawabku melihat orang-orang disana.

"Berlibur?"

"Iya, apakah anda ingin menikmati permainan? Anda sedang menyamar bukan? Ayo, berlibur bersama kami!" Aku menarik tangan Vienna untuk mendekat.

Lebih banyak orang akan sangat bagus! Aku membawa Vienna ke arah empat orang yang menungguku. Aku ingin bermain permainan yang membuatku mual! Kali ini aku tidak akan mabuk lagi!

"Axton, aku membawa yang mulia."

"Vienna?" Axton menarik tubuhku menjauhi Vienna.

"Apa? Aku tidak menyentuhnya! Dia yang menarikku lebih dulu!"

"Iya, aku yang membawa yang mulia! Dia terlihat sendirian disana, akan sangat berbahaya untuknya pergi tanpa pengawal! Yang mulia, anda ingin bersenang-senang di tempat ini bukan? Bagaimana jika kita bermain permainan itu?" Tanyaku pada mereka.

"Itu? Apa kau maksudkan?" Tanya Vienna.

Aku tersenyum senang, kali ini aku akan menikmatinya!

🦋🦋🦋

"Axton! Naiklah denganku di kuda ini!" Pintaku pada Axton.

Bibi Melisa duduk di atas zebra bersama Callie di belakangnya. Aku ingin juga naik kuda ini dengan Axton! Tidak akan mabuk lagi! Axton mengangkat tubuhku ke atas dan naik ke atas kuda bersamaku. Akhirnya kami menikmati waktu bersama! Aku memegang tangan Axton untuk memeluk tubuhku.

Toko Perhiasan Nona ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang