52. Istana Hilaya

318 32 2
                                    

"Aku mendapatkan surat dari Raja Aklesh!" Aku memberitahu Axton.

"Apa yang dia kirimkan?"

"Yang mulia putri mahkota sepertinya sangat ingin mendapatkan Sir Kenrich. Bagaimana denganmu mengenai yang mulia?" Tanyaku pada Sir Kenrich yang mengasah pedangnya.

Tiba-tiba sebuah surat terkirimkan padaku. Raja Aklesh memintaku datang bersama Sir Kenrich ke istana. Aku bisa paham apa yang diinginkan mereka dariku. Tapi aku tidak bisa membiarkannya begitu saja. Sir Kenrich adalah orangku, dia juga bukan seseorang yang bisa dimiliki orang lain semudah itu.

"Seperti wanita lainnya, dia cantik."

"Hanya itu?" Tanyaku padanya lagi.

"Apa anda melepaskan saya?" Tanya Sir Kenrich serius.

"Tergantung padamu, jika kau menyukainya aku akan melepaskanmu di Hilaya. Aku akan memberitahu kakak mengenai apa yang terjadi. Jika kau menolaknya, aku akan memberikan alasan yang jelas untuk mereka."

"Saya ingin membicarakannya dengan Callie."

"Baiklah, waktu kalian siang ini. Aku akan ke istana dan memberikan jawabanmu."

"Terima kasih!" Sir Kenrich pergi dan berjalan ke tempat Callie.

Keputusan mereka akan menentukan hidup mereka. Dulu mereka terlahir dari seorang Duke dari kerajaan lain. Tapi negara itu hancur dan menjadi bagian dari Gardenia. Tentu saja ayah memperkerjakan mereka tapi bukan sebagai budak tapi pekerja. Sir Kenrich hidup di tempat para ksatria dan Callie hidupku denganku. Takdir baik membawa mereka terus bekerja denganku sampai sekarang.

"Jika dia menerimanya, apa kau yakin tentang Hilaya? Bagaimana jika Sir Kenrich justru berkhianat?"

"Itu adalah pilihannya. Tapi bisa dipastikan dia tidak akan melakukannya. Sir Kenrich tidak menyukai politik, dia hanya menyukai pedang selama hidupnya. Mungkin kakak yang membuatnya seperti itu. Axton, percayalah pada orangku seperti kau percaya padaku."

"Aku mempercayaimu!"

"Apapun yang menjadi pilihan Sir Kenrich dia tidak akan merugikan Hilaya."

🦋🦋🦋

"Salam untuk yang mulia raja dan putri mahkota!" Aku menunduk melihat kedua orang berada di atas sana.

Sir Kenrich telah membuat keputusannya, aku hanya perlu mengatakannya pada Raja dan Vienna. Mungkin aku akan membuat mereka patah hati lagi. Bagaimana jika aku justru dalam permasalahan lain?

"Apa keputusannya?" Tanya Raja Aklesh.

"Sir Kenrich telah mengatakannya pada saya, maafkan saya jika saya harus mengatakan hal ini pada yang mulia. Sir Kenrich memutuskan untuk tetap bersama sama sampai dia menyelesaikan tugasnya. Sir Kenrich adalah orang kepercayaan kakak saya, dia telah berjanji dan mengucapkan sumpah ksatria untuk melindungi saya. Jadi, Sir Kenrich akan bersama saya sampai tugasnya selesai."

"Kapan tugasnya selesai?" Tanya Vienna.

"Ketika saya menikah dengan seseorang, Sir Kenrich tidak akan lagi terikat pada saya."

Itu bukan hanya keputusan Sir Kenrich tapi juga Callie. Mereka akan mengikutiku sampai aku menikah nantinya. Mereka baru akan merasa lega untuk meninggalkanku dengan seseorang yang bisa menjagaku. Aku menerima segala keputusan mereka. Aku senang mereka selalu bersamaku.

"Setelah itu bisakah dia datang ke Hilaya? Rine, bisakah kau menyerahkannya padaku? Sungguh, aku tidak bisa melepaskannya seperti Axton." Vienna menatapku dengan seseorang yang berdiri di sampingku.

"Saya menyerahkannya pada Sir Kenrich. Dia akan memutuskannya, saya tidak berhak pada hidupnya." Jawabku jujur.

Aku melihat Sir Kenrich di dekatku. Jika aku menikah nantinya, aku tidak tahu apa yang akan dia putuskan. Apakah dia akan berada di Gardenia, Hilaya, atau Zamrud. Aku tidak tahu.

"Yang mulia saya terlahir dari keluarga bangsawan yang telah jatuh, saya hanyalah seorang ksatria biasa. Saya tidak mengerti tentang politik atau hal semacamnya. Apakah anda tidak keberatan menerima saya di tempat ini? Bahkan saya hanya tahu cara menggunakan pedang saja. Saya tidak memiliki kekayaan yang cukup pantas untuk bersanding dengan anda. Tapi saya bisa menjadi pedang anda yang mulia." Sir Kenrich menatap ke arah Vienna.

Tatapan yang belum pernah aku lihat sebelumnya, tatakan yang berbeda saat dia menggunakan pedang. Aku menahan senyuman, tatapan mendambakan seseorang juga terlihat di mata Sir Kenrich. Tidak mungkin seseorang bisa menolak pesona Vienna. Dia cantik, sangat cantik. Kecantikan itu mungkin membuat Sir Kenrich terpana. Mata hijau yang jernih itu, tidak akan mampu membuat seseorang berpaling.

"Kau hanya cukup berada disisiku dan melindungiku saja. Aku hanya membutuhkan seseorang yang bisa menjaga Hilaya bersamaku, apakah kau bersedia? Aku akan menunggumu datang kembali ke Hilaya. Saat itu ucapakan sumpahmu untukku dan Hilaya."

"Saya akan melakukannya!" Sir Kenrich menunduk.

Vienna tersenyum dengan wajah yang memerah. Apakah itu artinya sebuah pernikahan atau sumpah setia? Yang jelas Jones tidak akan sendirian. Seseorang bisa membantunya untuk membangun toko perhiasanku. Aku akan menggunakan kekuatan Sir Kenrich dan Vienna untuk menarik semua bangsawan ke tokoku. Aku merasa tenang meninggalkan Jones di tempat ini.

"Bisakah saya memberi anda perhiasan saya? Saya ingin memberinya sebagai sebuah tanda bahwa Sir Kenrich akan datang ke Hilaya. Anda bisa menunggunya datang, dia tidak akan mengingkarinya!"

"Berikan padaku, Rine."

"Sir Kenrich bisakah kau menerima hadiahku juga? Aku ingin kau menepati janjimu, bukan sebagai ksatriaku tapi sebagai teman dan keluarga untukku."

"Terima kasih, nona."

Aku membuat sebuah perhiasan pasangan untuk mereka. Sebuah kalung dengan hati yang terbelah. Satu belahan akan kuberikan pada Vienna dan satunya untuk Sir Kenrich. Dengan ini mungkin kalung ku akan menjadi pengingat sekaligus pengikat mereka berdua. Aku memberikannya secara tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam.

Kakak mungkin akan marah jika tahu Sir Kenrich akan tinggal di tempat jauh ini. Apakah Callie sudah tahu akan hal ini? Aku tidak bisa membayangkan mereka akan berpisah sejauh ini. Aku tidak tahu siapa laki-laki yang cocok dengan Callie. Aku ingin membawakannya seseorang yang hebat untuknya. Sepertinya seseorang di depanku ini. Vienna melihat kalungnya yang sama dengan Sir Kenrich. Wajahnya kembali memerah seperti seorang gadis yang baru pertama kali jatuh cinta.

"Kau sengaja melakukannya?" Tanya Vienna malu.

"Entahlah, apa anda menyukainya sekarang?"

"Aku benar-benar menyukainya, indah sekali! Maafkan atas perkataanku dulu, mungkin aku telah menyakiti hatimu."

"Tidak apa-apa, saya sudah terbiasa. Semoga anda bahagia yang mulia, itu doa saya untuk anda."

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang