"Selamat datang di Roselia, saya senang kalian berkunjung di tempat ini untuk berlibur bersama. Silahkan masuk!" Duke Barrow menyambut kedatangan kami.
Aku memegangi tangan Duke Valliant, ini pertama kalinya memegangi tangannya. Dia tidak seperti Axton. Aku lebih menyukai tangan Axton. Dia justru berada di belakangku. Apa dia tidak apa-apa saat aku memegangi tangan pria lain di depan matanya?
"Jaga pandanganmu, Rine!" Duke Valliant berbisik padaku.
"Iya, maafkan saya."
Jika dilihat tempat ini jauh dari kata kekurangan uang. Lukisan mahal dengan berlian di setiap bingkainya, patung cantik yang dipenuhi emas, dan dinding yang terbalut emas. Saat cahaya mengenainya aku bisa melihat pantulan kilauan dari sana. Rumah ini adalah rumah mahal dan mewah. Aku mengerti kenapa wilayah ini mengirimkan pajak rendah untuk kerajaan. Semuanya hanya berkumpul di tempat ini.
"Duke, apa tidak sebaiknya kita membereskannya sekarang juga? Sepertinya kita tidak perlu mencari informasi lainnya. Rumah ini sudah cukup menjadi bukti dan perhiasanku yang terjual di rumah ini juga sangat memberatkan Duke Barrow. Kita bisa kembali lebih cepat ke kota."
"Sesuai dengan rencana awal, Rine."
"Baiklah."
Kenapa dia memanggil namaku terus?
Aku ingin segera pulang dan berlatih piano. Aku ingin menunjukkan kehebatanku pada Axton! Kami di antar menuju kamar kami masing-masing. Akhirnya aku berpisah dengan Duke Valliant! Aku tersenyum pada Axton! Sekarang giliran kami bersama!
"Axton!" Aku memeluk Axton erat setelah tiba di kamarku.
"Lepaskan saya. Disini banyak orang yang melihat kita."
"Jadi jika hanya kita berdua, kau tidak keberatan? Callie, Sir Kenrich, tinggalkan kami berdua!"
Aku akan kabulkan!
"Nona!"
"Iya, Axton?"
"Anda benar-benar ingin membuat nyawa saya hilang. Bagaimana jika orang-orang disini akan curiga pada anda?"
"Kenapa?"
"Anda tidak tahu? Banyak mata yang mengawasi anda dan Duke Valliant. Bagaimana jika mereka curiga pada hubungan kalian yang telah berakhir? Duke Barrow tidak akan tinggal diam nona."
"Dia sudah tahu! Kau tahu, jika kau dengar sesuatu malam ini. Kau akan mendengar sesuatu dari kamar Duke Valliant. Lihatlah bagaimana mereka sudah tahu hubungan kami. Beristirahatlah, Axton! Jika kau keluar panggilkan Callie dan Sir Kenrich. Aku ingin berbicara pada mereka." Aku melepaskan Axton.
Cattegirn memang memutus informasi mengenai pertunanganku yang telah berakhir tapi tidak dengan hubunganku dengan Duke Valliant selama ini. Di tempat ini pun mereka paham untuk apa aku datang kemari. Mereka hanya tahu bahwa kami pergi hanya untuk menyenangkan semua orang. Duke Barrow tentu saja tidak akan tinggal diam. Dia akan mencoba menyenangkan Duke Valliant dengan berbagai cara. Harta, kekayaan, wanita. Aku tersenyum pada Axton yang diam. Berapa dia bekerja untuk Cattegirn? Aku lebih lama menjalin hubungan menyakitkan bersama Duke Valliant.
🦋🦋🦋
"Apa kabar nona-nona? Sepertinya saya datang di saat yang tepat. Saya ingin menunjukkan barang saya pada anda." Aku menunjukkan perhiasan berbentuk kupu-kupu dan serpihan salju kepada para putri Duke Barrow. Dia memiliki lebih banyak putri daripada seorang putra.
"Rine, ini sangat indah. Bukankah ini yang dipakai oleh putra mahkota?" Tanya Pricilla.
"Benar sekali, nona. Apakah anda ingin mencobanya?"
"Aku mau! Aku ingin memiliki perhiasan seperti putra mahkota!" Stella lebih dulu mencoba mengenakan perhiasanku.
"Apa kau hanya membawa ini, Rine?" Tanya Emillia padaku.
"Karena saya sedang pergi dengan Duke Valliant. Saya tidak bisa membawa banyak perhiasan bersama saya. Saya hanya membawa contoh kecil untuk kalian. Jika kalian menyukainya kalian bisa memesannya pada saya. Axton, berikan kertas pemesanan padaku."
Axton datang memberikan kertas untuk mereka pesan dariku. Pricilla dan Stella sangat menyukai apa yang disukai oleh Cattegirn. Mereka menyukai sepupuku itu. Saat ini para bangsawan merebutkan posisi putri mahkota. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi pemenang dan memenangkan posisi ratu di masa depan. Aku bersyukur Cattegirn membuatku kaya raya karena perhiasan yang dipakainya.
"Aku ingin perhiasan yang dipakai oleh pelayanmu itu. Bentuknya sangat cantik!" Tunjuk Emillia pada Axton.
"Sayangnya benda itu tidak dijual."
"Kenapa? Bukankah perhiasanmu dijual?"
"Benda itu saya membuatnya sendiri untuk seseorang yang saya sayangi."
"Apa kau menyayangi pelayanmu?" Emillia menatapku tajam.
"Iya, semua pelayan saya. Saya menyayangi mereka yang bekerja untuk saya. Bentuk bintang saya persembahkan untuk seorang yang bekerja keras. Tapi untuk anda saya merekomendasikan bentuk lainnya. Bagaimana jika bentuk bunga mawar? Sepertinya wilayah Roselia yang dipenuhi bunga. Saya akan membuatkannya untuk anda."
Emilia tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dari ketiga putri Duke Barrow hanya Emillia yang memiliki keinginan lain. Aku tahu dia. Dia sama saja seperti Beatrix. Aku menggambarkan bentuk bunga mawar sederhana untuknya. Sebuah bunga cantik yang akan cocok pada telinganya.
"Bagaimana?"
"Ini cantik. Aku akan memesannya!"
"Baiklah!"
"Tapi aku juga ingin memesan sesuatu lainnya. Mungkin ini akan berlebihan memesan darimu langsung. Aku ingin sepasang cincin berbentuk kupu-kupu dan pedang. Apakah kau bisa membuatnya?"
"Ah, kupu-kupu dan pedang?"
"Ini bukan Duke Valliant, maaf jika aku membuatmu tidak nyaman. Aku hanya menyukai kupu-kupu yang hinggap di bunga di Roselia dan pedang yang melindunginya. Aku harap kau tidak keberatan membuatnya." Emillia tersenyum padaku.
"Tentu saja. Saya akan membuatnya."
"Rine, kau tidak masalah kan? Sepertinya kau sudah memiliki laki-laki lain yang bisa memuaskanmu daripada Duke Valliant." Bisik Emillia saat aku mengukur jarinya.
"Saya tidak mengerti maksud anda. Saya mencintai Duke Valliant. Nona, tolong jangan menyebarkan sesuatu. Saya tidak ingin Duke Valliant mendengar sesuatu yang tidak-tidak." Aku menatap Emillia yang memandangiku.
"Benarkah? Kalau begitu berikan pelayanmu itu untukku!" Tunjuk Emillia pada Axton.
"Bukankah anda sudah tahu tentangnya? Dia bekerja untuk saya, saya tidak bisa membiarkan siapapun menyentuh orang-orang yang bersama saya. Nona Emillia, perhatikan kembali sikap anda!" Aku berhenti mengukur jari Emillia dan kembali ke tempat dudukku.
Jika dia menyentuh Axton, aku tidak akan tinggal diam. Untuk Duke Valliant, ambilah aku tidak peduli tentangnya. Aku kemari hanya untuk melihat bagaimana pajak berjalan dan melaporkannya pada Cattegirn. Itu saja! Beruntung hanya aku yang bisa melihat keindahan dari Axton. Sainganku akan bertambah banyak jika mereka tahu keindahan apa yang dipancarkan laki-laki di belakangku ini.
"Sepertinya rasa cintamu pada Duke Valliant telah menghilang, Rine. Apa aku bisa memilikinya malam ini?" Emillia tersenyum dan pergi meninggalkan kami.
"Rine, maafkan kakakku! Dia memang seperti itu!" Tenang Pricilla padaku.
"Iya, maafkan dia Rine." Stella juga melakukan hal yang sama.
Mereka berdua hanya mengatakan itu karena aku adalah sepupu Cattegirn. Aku tersenyum dan mengangguk singkat saja. Lagipula aku menyukai Axton. Aku harus pergi melihat keadaan pertambangan. Batu merah muda yang indah! Aku akan pergi melihatnya!
🦋🦋🦋
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Toko Perhiasan Nona ( END )
FantasyCinta itu seperti apa? Itulah yang selalu menjadi pertanyaan bagiku? Aku terlahir dari keluarga kaya raya, memiliki hal yang membuatku bisa dicintai orang lain tapi tidak dengan tunanganku sendiri. Dia tidak menyukaiku! Dia menyukai wanita lain dan...