38. Tipu Muslihat

348 25 1
                                    

"Bibi, semua barang bibi hanya ini?" Tanyaku pada Bibi Melisa.

"Aku hanya membawa barang-barang yang biasa aku pakai saja. Disana aku hanya ingin melihat-lihat."

"Baiklah!"

Malam ini kami memutuskan untuk pergi setelah segalanya selesai. Toko hanya perlu dibuka beberapa hari lagi. Aku sudah mengirimkan surat untuk Ratu Amylia dan dua putri kembar. Aku tidak menemui mereka karena aku harus menjalankan bisnisku. Ratu Amylia mengerti apa yang kulakukan tapi untuk dua putri kembar. Sepertinya mereka tidak suka keputusanku, jadi aku memilih untuk mengirimkan mereka sepasang kalung berbentuk kupu-kupu. Kuharap mereka menyukainya.

"Apa Bibi Melisa pernah mengunjungi Hilaya?"

"Dulu saat aku masih muda. Aku tidak tahu tentang negara itu sekarang."

"Kalau begitu kita akan bersenang-senang disana! Saya akan membuat toko perhiasan, Raja Aklesh telah menerima surat saya. Dia mengizinkan saya untuk membuka toko di negaranya."

"Benarkah? Itu luar biasa! Apa bibi bisa membantumu?"

"Hmm, ada banyak hal yang harus saya persiapkan."

Dari mencari tempat, mencari pekerja, mencari bahan baku, dan masih banyak lagi. Aku meminta kakak untuk mengirimkan bahan baku batuku ke Yudiska. Trevon yang akan menerimanya, untuk Hilaya aku ingin mencari tambang disana. Mungkin mereka memiliki tambang lebih baik daripada Yudiska. Akupun tidak tahu! Aku mencoba keberuntungan mendadak ini. Entah aku akan mendapatkan banyak hasil disana atau tidak, tapi aku ingin membuat sesuatu di tempat itu nantinya.

"Kereta sudah siap!" Sir Kenrich berjalan kearah kami.

"Sepertinya ini saatnya untuk pergi meninggalkan tempat ini!" Bibi Melisa mengeratkan jubah menutupi tubuhnya.

"Semuanya akan baik-baik saja, bibi!" Aku menggenggam tangannya.

Karena Axton berada disisi kami, aku jadi merasa lebih tenang akan kehadirannya disisiku.

"Sampai jumpa Sir Kenrich!" Aku melambaikan tangan pada Sir Kenrich yang berada di depan.

Kami melakukan dua cara untuk pergi. Pertama kereta yang akan membawa Bibi Melisa dan Sir Kenrich serta Jones dan Callie. Kereta kedua yang akan membawaku dan Axton. Kami akan pergi setelah mereka pergi lebih dulu. Hari masih sangat sore, mereka tidak akan menyangka kami memilih waktu pada sore hari untuk pergi. Aku yang akan pergi saat malam hari bersama Axton. Ada hal yang ingin kami lakukan berdua.

"Axton?"

"Mereka akan baik-baik saja, Neilson akan mengira kau akan pergi mencari pertambangan seperti yang Severin katakan. Kita hanya perlu membuatmu terlihat seperti Bibi Melisa!"

"Aku sudah memiliki rambut cantik seperti bibi! Tapi aku mengkhawatirkan mereka, bisa saja Neilson membututi mereka."

"Dia belum bergerak untuk melukaimu. Posisimu tidak memiliki dampak apapun padanya. Tapi aku sangat tahu, dia mencoba menginginkanmu. Aku sudah menyuruh beberapa orang untuk mengawasi kereta itu."

Kalau begitu kami hanya perlu pergi malam ini saja! Apakah Neilson akan bergerak untuk menangkap bibinya sendiri?

🦋🦋🦋

Aku melihat rumah keluarga Duke Lion untuk terakhir kalinya. Rumah ini sangat besar dan disisi banyak orang di dalam sana. Semoga mereka dalam keadaan baik-baik saja. Aku masuk dalam kereta dengan hati-hati. Rambut pirang emas ini sangat membuatku berdebar-debar. Apakah aku mirip dengan bibi? Hanya warna mata kami yang berbeda. Aku memiliki warna mata abu-abu yang bening. Seperti warna air yang bersih.  

"Kau cantik!" Puji Axton berada di depan kereta kuda. Dia yang akan menjalankan kereta ini. Hanya ada kami berdua di dalam kereta. Tidak ada apapun di kereta ini selain kami.

"Jangan menggodaku di saat seperti ini!"

"Aku berkata jujur!"

Dia ini! Aku menutup wajahku yang panas karena perkataannya. Aku sangat malu! Kenapa dia memujiku disaat kami sedang mempertaruhkan nyawa? Menyebalkan! Aku sangat menyukainya!

"Hemm... Mari kita pergi!"

"Kau lebih menawan disaat kau merencanakan semua ini. Aku bersyukur dulu kau berada disisi Cattegirn, jika tidak. Mungkin kami kesulitan untuk melawanmu!"

"Tapi aku hanya diam saja dulu! Kalian juga tidak meminta bantuanku, Duke Valliant juga. Aku hanya sibuk mengurusi toko perhiasan."

"Tapi kau membuat opini para bangsawan berpihak pada Cattegirn."

"Aku tidak sengaja, saat itu aku hanya mengatakan bahwa jika mereka memilih Cattegirn, aku akan lebih leluasa untuk menjual barangku pada mereka, karena aku bukan seorang ratu. Tapi mungkin karena itu Duke Valliant menjadi sangat membenciku. Aku tidak memikirkan perasaannya. Kukira jika dia tidak menjadi raja, dia akan memiliki banyak waktu untukku."

"Itu karena dia tidak memintamu untuk membantunya. Sejak pertunangan kalian, Duke Valliant sudah membuatmu berada disisi Cattegirn, dia tidak tahu jika kau berada di antara keduanya. Ketidaksengajaanmu itu membuat orang-orang memilih Cattegirn."

"Bukan aku! Karena awalnya mereka sudah memuji Cattegirn. Bagaimana Catte lebih baik dari pada kandidat lainnya. Mereka juga mengatakan padaku untuk segera sadar bahwa sampai kapanpun, aku tidak dalam posisi baik berada disisi Duke Valliant. Aku tahu mereka menyelamatkanku juga menyindirku bersamaan. Entah kenapa aku jadi mengatakan bahwa jika mereka menginginkan perhiasan yang indah, pilih saja Cattegirn. Jadi aku tidak akan menjadi ratu mereka."

"Hahaha... Mereka hanya tidak ingin kau menjadi ratu." Axton tertawa di luar sana.

Aku juga berpikir bahwa mereka enggan aku menjadi sosok ratu. Mungkin karena aku hanya memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang bukan mensejahterakan rakyat. Aku seorang pebisnis bukan seorang pandai berpolitik. Aku mencari celah untuk mencari uang saja. Untuk apa memimpin sebuah negara? Aku lebih suka hidup bebas ke berbagai tempat dan menjalankan bisnisku saja. Memiliki banyak uang adalah hal terbaik di dunia ini!

"Aku juga berpikir begitu. Tapi aku senang bisa membantu sepupuku itu. Dia lebih layak menjadi seorang raja. Ketika raja memiliki banyak wanita disisinya akan ada banyak hal yang akan terjadi. Perebutan kekuasaan seperti sekarang ini. Cattegirn mengatakan padaku bahwa dia akan memilih satu wanita saja dalam hidupnya."

"Aku juga, aku hanya akan memilih seseorang untuk hidupku."

"Kau menggodaku lagi!"

"Hanya kau yang ada dalam hidupku, Rine. Aku tidak bisa mencintai wanita lain."

Aku jadi sangat malu! Kami sedang membahas hal yang sangat serius! Aku ingin menciumnya saat ini!

"Kenapa?"

"Datanglah ke Zamrud, kau akan tahu!"

"Hmm... Kau membuatku semakin ingin tahu!"

Kereta berjalan pergi meninggalkan kediaman Duke Lion. Jika waktunya tiba aku akan datang ke tempat ini lagi. Saat itu, kuharap tempat ini jauh lebih baik lagi. Maksudku adalah kerajaan ini. Yudiska adalah tempat terkutuk seperti yang ibu Axton katakan. Aku mempercayainya karena sampai kapanpun tempat ini akan penuh dengan hal-hal yang membuat kemalangan terus datang tanpa henti.

🦋🦋🦋

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Toko Perhiasan Nona ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang