00.Prolog

1.3K 513 212
                                    

"Wih cantik banget!"
"Anjayy bidadari!"
"Ekhem ekhem!"
"Mbak Lisa mau nggak jadi pacarnya Bang Rio?"
"Nomor whatsapp nya berapa beb?"
"Jadi pacar a'a mau nggak?"
"Kiww neng Lisa!"
"Gua singgle nih!"
"Udah punya pawang belum mbak?"

Bu Lia menghela nafasnya ketika mendengar tanggapan serta pertanyaan yang dilontarkan oleh para murid muridnya ketika Lisa yang notabene nya murid baru disini selesai mengenalkan diri.

Sementara Lisa yang diperlakukan seperti itu nampaknya sama sekali tak masalah, dirinya malah menampilkan senyum sombong karena sepertinya dia berhasil mencuri hati para cowok di kelas ini.

"Kalian ini ada ada saja, sudah sudah!" seru Bu Lia sambil menggelengkan kepalanya membuat celotehan para cowok cowok itupun terhenti.

"Lisa," Lisa menoleh ke arah Bu Lia dengan senyum manis yang mengembang diwajahnya ketika Bu Lia memanggil namanya.

"Iya Bu?"

"Sekarang kamu duduk dibangku yang kosong dibelakang itu!" suruh Bu Lia lembut sambil menunjuk sebuah bangku yang terletak dibelakang pojok kanan yang hanya terisi oleh satu cowok saja.

"Baik Bu!" jawab Lisa ramah.

Lisa melangkahkan kakinya menuju bangku yang ditunjuk oleh Bu Lia tadi. Namun sebelum berjalan ke arah bangkunya, Lisa terlebih dahulu melakukan tos dengan sahabatnya yang sudah lama bersekolah disini.

Sebut saja dia Bella. Bella adalah sahabat kecil Lisa. Kota ini alias Kota Surabaya adalah Kota kelahirannya, namun orang tuanya mengajak dirinya pindah ke Bandung yang menyebabkan dia mau tidak mau harus ikut dan meninggalkan Lisa.

Lisa mendudukkan bokongnya tepat di kursi sebelah cowok yang sedari tadi diam tidak ikut menggoda dirinya, bahkan tatapan cowok ini terlihat sangat dingin.

"Hai kenalin, gua Lisa! Pindahan dari Bandung." Lisa memperkenalkan dirinya sekali lagi dihadapan cowok ini sambil berniat ingin menjawab tangan cowok tersebut.

Namun respon yang didapatkan nya sungguh mengecewakan, cowok ini hanya membalas ucapan Lisa dengan deheman singkat dan bahkan tidak membalas uluran tangan Lisa membuat tangan Lisa menggantung di udara.

Lisa menurunkan tangannya ketika tak kunjung mendapat balasan dari cowok disebelahnya ini. Cowok ini hanya fokus ke depan melihat Bu Lia sedang mengajar, mengabaikan Lisa yang berusaha akrab dengannya.

"By the way, gua jomblo?" ujar Lisa sedikit berbisik.

Namun cowok itu sama sekali tidak menjawab bahkan melirik ke Lisa, membuat gadis bernama lengkap 'Lisa Sabrina Tressha' ini mengerutkan keningnya antara bingung dan kesal.

Lalu matanya melirik name tag yang berada di baju cowok tersebut.

Haikal Mahardhika Putra

'Oh jadi namanya Haikal toh!'

"Lisa!!" Bella berteriak dan langsung menghamburkan pelukannya ke tubuh Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisa!!" Bella berteriak dan langsung menghamburkan pelukannya ke tubuh Lisa. Untung saja Lisa dapat menahan tubuh Bella, kalau tidak pasti mereka berdua akan jatuh bersama.

Dengan cepat pula Lisa langsung membalas pelukan Bella tersebut. "Bella! Gua kangen!"

"Gua juga!"

Sementara dua cewek yang berada dibelakang Bella hanya bisa menatap mereka dengan tatapan biasa saja.

Bella melepas pelukannya duluan, lalu tersenyum lebar sampai menunjukkan gigi putih nan rapih miliknya.

"Gua nggak dikenalin sama sahabat sahabat lu ini?" tanya Lisa.

"Oh iya! Gua lupa!"

"Hai Lisa! Gua Nanda! Kembarannya Rose Blackpink!" ujar gadis berambut pirang sambil memainkan rambutnya sendiri.

Bella memutar bola matanya malas melihat kelakuan Nanda ini. Dari dulu memang tidak berubah, dia selalu menyamakan Rose Blackpink dengan dirinya sendiri.

"Kalau gua, Fitri. Salam kenal." selanjutnya, gadis ini terlihat sangat sopan, bahkan dia membungkuk ketika memperkenalkan dirinya pada Lisa.

"Wah wah sopan banget ya Fitri!" puji Lisa.

"Katanya lu udah punya pacar? Yang mana nih? Kok nggak ngenalin ke gua sih?" tanya Lisa pada Bella yang tengah sibuk memakan ice cream rasa stowberry miliknya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya lu udah punya pacar? Yang mana nih? Kok nggak ngenalin ke gua sih?" tanya Lisa pada Bella yang tengah sibuk memakan ice cream rasa stowberry miliknya sendiri.

"Ada tadi di kelas," jawab Bella santai. Sementara Nanda dan Fitri memilih untuk memakan makanannya saja.

Alis Lisa terangkat sebelah. "Siapa? Yang mana?"

Bella menutar bola matanya mendengar pertanyaan Lisa. "Yang tadi muji lu bidadari." jawab Bella malas sambil menghadap ke wajah Lisa sebelum akhirnya kembali memakan ice creamnya.

Dahi Lisa berkerut mendengar jawaban dari Bella. "Hah? Terus lu nggak cemburu atau marah gitu?"

Bella menghela nafasnya pelan. "Udah biasa, lagian nanti kalau gua ancem putus dianya langsung mohon mohon buat batalin. Dia tuh cuma tampangnya aja yang play boy tapi aslinya bakal mewek kalau ditinggal sama ceweknya." jawab Bella.

Lisa hanya ngangguk ngangguk saja pertanda dia mengerti akan jawaban yang diberikan oleh Bella tersebut.

"Eh by the way gua kayaknya suka deh sama Haikal!" ujar Lisa tiba tiba membuat ketiganya langsung mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Hah? Serius? Beneran lu?" tanya Bella tak percaya.

Lisa mengangguk dengan mantap. "Beneran lah, ngapain gua bohong coba?"

"Haikal yang kayak kutub selatan itu?" kali ini Nanda yang bertanya.

"Nggak kayak kutub selatan juga kali, tapi tadi pas gua ajak ngomong dia diam aja." Lisa berfikir sejenak. "Tapi dia itu ganteng banget!!"

"Lu serius suka sama dia?" Bella kembali bertanya.

"Iya Mbak Bella yang cantik!"

"Emang lu yakin bakal tahan sama sikap dia yang dinginnya minta ampun kayak gitu?" Nanda meragukan Lisa.

"Tahanlah, siapa sih yang nggak tahan deket deket cowok ganteng kayak Haikal?"

"Gua!" jawab ketiganya serempak.

"Lah?" Lisa bingung.

Fitri menepuk bahu Lisa pelan. "Pokoknya jangan sampai lu jadi gamon gara gara dia ya?"












































𝐭𝐛𝐜!!
𝐢𝐧𝐢 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐠𝐚𝐛𝐮𝐭𝐭, 𝐲𝐚𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐤𝐚𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞𝐞 𝐝𝐨𝐧𝐠𝐠 𝐰𝐤𝐰𝐤

Hai, Haikal! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang