11.ML teross

327 278 70
                                    

Aku pernah berfikir tentang

Hidupku tanpa ada dirimu

Dapatkah lebih indah dari

Yang ku jalani sampai kini

Aku selalu bermimpi tentang

Indah hari tua bersamamu

Alunan lagu surat cinta untuk starla sedari tadi terus berputar di kamar Bella. Entah ada angin apa, gadis ini tiba - tiba saja ingin galau tanpa sebab. Hubungannya dengan Angga baik - baik saja, tidak ada pertengkaran antara Arga dan Angga hari ini.

Namun mood gadis itu tiba - tiba saja ingin galau tanpa adanya sebuah sebab. Karena pada awalnya, ia tadi hanya scroll tiktok sampai pada akhirnya lirik lagu surat cinta untuk starla muncul di beranda tiktok nya.

Membuat jiwa galau Bella naik. Dia dengan cepat langsung berpindah aplikasi, dari yang semula nya tiktok sekarang berpindah ke youtube.

Namun ia yang sebelumnya memejamkan matanya sambil menikmati alunan lagu tersebut diharuskan membuka matanya kembali ketika telinganya sekarang malah mendengar nada dering teleponnya.

Dengen malas, tangan lentiknya terulur untuk mengambil ponsel yang berada tepat di sebelahnya. Wajah malasnya seketika berubah menjadi wajah gembira begitu tau dari siapa telefon tersebut.

Dari Angga.

Dengan cepat, Bella langsung menggeser tombol hijau tersebut ke atas yang berarti ia mengangkat panggilan masuk dari kekasihnya.

.
.
.
.

"Ayang!!"

Angga langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya begitu ia mendapat sambutan teriakan cempreng yang dimiliki oleh kekasih kecilnya itu.

"Pelan - pelan bego kalau ngomong, bisa rusak telinga gua nanti!" sertak Angga. Lalu telinganya kini malah mendengar suara tertawa yang berasal dari Bella di sebrang sana.

"Gomen - gomen!" ujar Bella yang masih saja dibarengi oleh tawaan kecil.

"Dasar, Bella wibu!" ejek Angga.

"Matamu wibu!" jawab Bella tak terima atas sebutan yang Bella berikan untuknya. "Gua Anime yaa!" lanjutnya.

"Masih siang, jangan halu. ntar malam aja halunya, tapi haluin gua."

"Dih, mending gua haluin Sanemi!" balas Bella.

"Husbu kok mayat!" ejek Angga.

"Tapikan Sanemi pas pertarungan terakhir lawan Muzan nggak mati tauu!" balas Bella.

"Tapi kan mark dia aktif, jadi umur dua lima mati deh husbu ubanan lu itu!"

Bella terdengar menggeram kesal di sebrang sana. "Udahlah lupain. Jadi tujuan lu nelfon gua apaan?" tanya Bella.

Angga lalu memakan snack yang baru saja ia buka bungkusnya. "Nggak kenapa - napa sih, kangen doang." jawab Angga jujur. Setelah itu, ia memasukkan snack tersebut ke dalam mulutnya.

"Baru juga tadi di sekolah ketemu. Gua tau kok gua emang susah dilupain." ujar Bella dengan pedenya.

Angga lalu merebahkan dirinya di sofa dan tangannya masih asik memasukkan cemilan ke dalam mulutnya. "Pede banget lu!"

"Harus dong, pacarnya Angga emang harus pede!" ujar Bella setelah itu tawa keduanya pecah.

"Udahan ye, gua mau main game." pamit Angga.

"Apaan? ml? ikut!" seru Bella.

"Nggak sih, gua mau main epep."

"Kok epep sih? lu download epep ya?" tanya Bella.

Hai, Haikal! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang