49.Kamu kemana?

86 28 26
                                        

halloo rekk! selamat siangg!

gimana kabarnya? baik-baik saja kann? allhamdulilah kalo baikk. kalo kurang baik, semoga menjadi lebih baik.

udah siap baca? yukk gass!

happy reading ヾ(^-^)ノ

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Angga berjalan beriringan dengan Haikal dan juga Nanda untuk memasuki sebuah rumah sakit. Mereka bertiga sekarang bertujuan untuk menjenguk Bella setelah satu minggu lamanya gadis itu belum sadarkan diri.

Tas sekolah dengan isian buku itu masih mereka pakai menandakan ketiga remaja tersebut baru saja pulang dari sekolah. Dan bahkan Nanda pun masih lengkap dengan almamater OSIS yang tengah ia kenakan.

Sampai di depan meja resepsionis, Angga langsung menyapa seorang perempuan yang berjaga disana.

"Hallo kakak cantik!"

Perempuan yang disapa tersebut tersenyum manis. "Hallo Mas Angga, mau jenguk Dek Bella ya?"

Angga mengangguk antusias. "Bener banget! Kakak tau aja deh."

"Sayangnya tadi pagi Dek Bella udah dibawa keluar dari rumah sakit ini sama keluarga nya."

Angga mematung mendengar jawaban tersebut. Senyum jahil yang terpampang di wajahnya itu luntur seketika. Bahkan kedua temannya dibelakang pun ikut terdiam mendengar penjelasan dari perempuan cantik di depan mereka bertiga.

"Kak! Bohong, kan?"

Yang ditanya lantas menggeleng membuat harapan Angga menghilang seketika. Ia menoleh ke belakang kearah Haikal dan Nanda yang sama-sama tengah membuat ekspresi terkejut.

"Lo enggak dikabarin?" tanya Nanda.

Angga menggeleng cepat. "Gak sama sekali, gua gak tau apa-apa!"

Nanda berdecak sebal, kenapa semuanya menjadi serumit ini? Ia ingin berteriak sambil menarik rambutnya sekuat-kuatnya sekarang. Sejak kejadian minggu lalu, semua ini sangat terasa rumit dan membingungkan.

Haikal yang merasa sudah tidak ada lagi hal yang diperlukan disini pun lantas langsung menarik kedua temannya untuk segera keluar dari sini.

"Gimana nih, Kal?" tanya Angga. Terlihat dari raut wajahnya, ia benar-benar panik.

"Sabar Ga, sabar. Kita samperin ke rumahnya dulu." Haikal memberi solusi sebaik mungkin yang ia fikirkan saat ini. Walaupun sebenarnya ia benar-benar juga sangat dibuat pusing dengan jalan cerita Tuhan yang diberikan pada mereka.

Angga menghela nafas kasar lalu langsung naik ke atas motornya. Tanpa mengenakan helm nya, pemuda itu langsung berangkat menuju rumah sang kekasih. Tak tinggal diam, Haikal juga turut membuntuti nya dari belakang dengan Nanda yang berada di boncengan nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, Haikal! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang