25.Saudara Haikal?

171 119 66
                                    

"Sendirian aja, Kal!" setelah dari kantin, Angga langsung duduk di bangku Lisa sebelah Haikal yang kebetulan kosong.

Putra tidak langsung kembali ke kelas, melainkan dia harus rapat terlebih dahulu, biasalah kan anggota MPK. Lalu Rayyan? cowok itu sudah jelas kembali ke kelasnya sendiri. Dan berakhir Angga yang kembali ke kelas sendirian.

Haikal menghela nafas pelan, ia memalingkan pandangannya dari handphone menjadi menatap Angga yang sedang duduk di sampingnya.

"Menurut lu, gua tiap hari ngapain? kan cuma gini." jawab Haikal, lalu langsung kembali fokus pada handphone nya.

"Ya iya juga sihh.. " Angga melirik pada layar handphone Haikal, disana ia bisa melihat bahwa Haikal tengah membaca sebuah novel di aplikasi wattpad.

"Lu baca wattpad? oh gua tau, pasti lu baca yang ada adegan anu anu ya?"

Haikal berdecak mendengar kata-kata Angga barusan. "Gak usah ngawur lu." jawab Haikal tanpa menoleh ke wajah Angga.

Sementara di pintu masuk kelas, tiga orang perempuan tengah berdiri sambil melongo melihat pemandangan yang mereka lihat di ujung belakang sana.

Nanda melongo sambil meminum sebuah teh kotak di tangannya, Bella melongo sambil memegang handphone nya, lalu Lisa juga melongo sampai tangannya menjatuhkan handphonenya. Lisa yang menyadari hal itu langsung mengambil handphone nya yang jatuh ke lantai. Untung saja handphone nya tahan banting.

"Jadi ini yang lu bilang kalau mereka akrab?" Lisa bertanya pada Bella disampingnya. Dibalas anggukan kecil oleh Bella. Sebenarnya Bella masih tidak tau seberapa akrabnya Haikal dan Angga.

"Kok mereka jadi kelihatan kayak.... pacaran?" tanya Nanda pelan.

Bella yang berada di tengah-tengah mereka berdua langsung mencubit pinggang Nanda. "Ngawur lu! orang gua masih cantik, mulus, bersih gini kok, yakali diselingkuhin. Lagian ya enggak mungkin Angga gay!"

"Tapi... mereka kayak udah akrab dari lama anjir!" Lisa menyahut.

"Iya juga sih... " Bella menanggapi.

Tanpa basa-basi, Bella langsung berlari kecil ke arah Angga yang duduk bersama Haikal. "Angga?"

Angga menoleh ketika namanya dipanggil. "Eh ayang beb, udah kenyang di kantin?" ia langsung berdiri lalu berdiri di samping Bella.

"Kamu ngapain?" tanya Bella. Lisa dan Nanda berdiri di belakang Bella.

'Hah? Aku-kamu? Gak biasanya si Bella ngomong pake gituan?' Angga membatin setelah mendengar pertanyaan dari Bella.

"Hah? aku kan cuma ngobrol sama Haikal, emang gak boleh ya ayy?" Angga menyipitkan matanya ketika menatap Bella.

'Gua jijik anjing denger kata ayy!' batin Bella.

"Gak gitu, Ga! tapi aku nggak percaya aja kamu bisa akrab sampe segitunya sama Haikal... " Bella menatap Haikal sekilas lalu kembali menatap Angga. Haikal yang menjadi bahan pembicaraan hanya diam saja tak menanggapi sambil fokus pada handphone nya.

"Bener tuh anjir! gua yang deketin kok malah lu yang akrab? lu gay ya aslinya, Ga?!" Lisa berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah Angga.

"Sembarangan tuh mulut! gua masih waras ya! lagian siapa juga yang mau ninggalin bidadari kek Bella!" balas Angga dengan teriakan yang tak kalah keras dengan Lisa tadi.

"Heh mangga busuk, ngaku aja kalau lu gay!"

"Sembarangan banget si mulut lu, dasar lisantet!"

Hai, Haikal! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang