29.Hyper Indomaret

152 94 42
                                    

Hari ini, hari yang paling serius bagi Haikal dan juga Syifa, karena keduanya akan melakukan sebuah ujian kenaikan kelas. Bagi murid lain mungkin ini hanyalah sebuah ujian biasa, banyak dari murid SMA GARUDA dan SMP MERDEKA yang menyepelekan ujian tersebut.

Namun, bagi Haikal dan juga Syifa ini seperti peperangan untuk mempertaruhkan nyawa. Mereka harus menyelesaikan pertarungan selama seminggu ini dengan sebuah jawaban yang berasal dari otak mereka.

Keduanya sama-sama mengincar peringkat satu, setiap tahun keduanya harus mendapatkan peringkat satu ini. Mungkin bagi para murid lain, mereka tidak masalah mendapat peringkat berapa. Namun bagi keduanya ini sangat penting, lebih penting dari apapun.

'Jika kalian tidak mendapat peringkat satu, maka handphone kalian Ayah sita selama satu bulan!'

Kata-kata itu terus menghantui fikiran keduanya. Haikal sangat tidak rela jika handphone yang selalu menemani hari-harinya harus lenyap selama satu bulan. Syifa juga, gadis itu nampaknya juga mulai terobsesi dengan permainan game online semenjak pulang ke rumah aslinya.

Sudah tiga puluh menit ujian di kelas Haikal berlangsung. Karena bangkunya diurut sesuai nomor absen, maka dari itu Haikal ini duduk bersama seorang gadis bernama Hana. Lisa yang melihat itu merasa hatinya panas dan ingin segera ujian ini berlalu agar dirinya bisa kembali satu bangku dengan Haikal.

Disisi lain, nampaknya Angga dan Bella mendapat keberuntungan karena mereka satu bangku lagi. Keduanya sudah akrab kembali. Lisa tau, sebesar apapun pertengkaran mereka, keduanya pasti akan langsung berbaikan setelahnya.

Lisa duduk di bangku urutan nomor empat, sedangkan Haikal duduk di urutan nomor tiga. Lisa dapat melihat dengan jelas Haikal yang berdiri sambil membawa lembaran kertas ujian miliknya.

Sebenernya Lisa sudah selesai dari tadi, ia hanya menunggu Haikal. Melihat Haikal yang sepertinya akan mengumpulkan kertasnya, ia langsung saja berdiri dan berlari kecil menyamakan langkahnya dengan Haikal.

Haikal menoleh pada Lisa setelah ia menaruh kertas ujiannya di meja guru. Nampaknya Lisa dari tadi sudah menatapnya, dapat Haikal lihat senyum Lisa yang mengembang menatap wajahnya.

"Gak nyangka kita barengan ya ngumpulinnya, tandanya kita jodoh nih, Kal!" ujar Lisa.

"Yang sudah selesai boleh keluar dulu, ini handphonenya juga diambil." ujar Pak Tutut, selaku pengawas ujian.

Haikal mengabaikan Lisa. Cowok itu mengambil handphonenya yang berada dipinggir sendiri. Setelah itu, ia langsung berlalu pergi keluar kelas. Lisa yang melihat itu lantas juga langsung mengikuti apa yang Haikal lakukan.

'Gak salah nih? Cepet banget anjir mereka berdua.' batin Bella kala melihat dua orang itu keluar dari kelas.

'Buset, emang hebat deh sahabat gua!' Angga tersenyum ketika melihat Haikal keluar dari kelas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, Haikal! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang