10. Masakan

1K 82 11
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Sa, beneran lo mau nyamperin Bang Hansa?" tanya Abim yang masih ada di atas motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sa, beneran lo mau nyamperin Bang Hansa?" tanya Abim yang masih ada di atas motornya.

Sasa mengangguk. "Iya Bim, gue kan udah masakin dia. Spesial pake cinta, harus gue kasih lah." kata gadis itu melepas helmnya.

"Pake cinta, jangan-jangan lo kasih pelet ya tuh makanan." sahut Abim.

Sasa mendengus. "Enggak lah, gila aja lo. Masih semangat gue pake jalan yang bener, tapi kalo udah capek pelet boleh lah." sahutnya.

"Miring emang otak lo Sa." kata Abim sambil menghela nafas pelan.

Sasa mengerucutkan bibirnya. Gadis itu menatap bangunan tinggi di hadapannya. "Om ganteng di lantai berapa Bim?"

Abim melihat ke arah gedung di hadapannya. Gedung tempat Hansa bekerja. Hari ini sepulang sekolah Sasa meminta dirinya untuk mengantar ke kantor tempat Hansa bekerja. Mereka hanya sekolah setengah hari karena ada persiapan untuk lomba pramuka. Itulah kenapa Sasa dengan begitu semangatnya meminta Abim untuk mengantarnya ke kantor Hansa.

"Paling tinggi pokoknya, bilang aja ke resepsionis kalo lo mau ketemu Bang Hansa." sahut Abim.

Sebagai teman yang baik, ya Abim mau-mau aja. Apalagi tadi juga udah dikasih duit 20 ribu, lumayan buat beli bensin kan.

"Yaudah sana masuk, gue mau balik dulu. Takut dicariin sama mama. Bisa ngamuk dia nanti kalo gue pulang telat." kata Abim mengambil helm yang Sasa pegang.

Sasa mengangguk. "Thanks ya Bim udah nganterin." kata gadis itu.

Abim mengangguk. "Iya, santuy. Asal ada bayarannya mah gas aja mau kemana juga." kata pemuda itu sambil tersenyum.

"Iya deh iya. Yaudah gue masuk dulu. Tiati lo."

"Yo, gue balik Sa. Bye!"

"Bye! Buku gue besok jangan lupa lo bawa!" teriak Sasa pada Abim yang sudah menjalankan motornya.

"Iyaaa!" sahut Abim.

Sasa pun mengangguk. Gadis itu menatap ke arah bangunan gedung tinggi di hadapannya. Sambil memeluk lunchbag yang dia bawa gadis itu tersenyum dan mengangguk meyakinkan diri untuk memasuki gedung itu.

"Semangat Sa! Pasti om ganteng seneng dibawain makan hehe.." kata gadis itu dan berjalan memasuki gedung itu.

Satpam yang ada di sana mengerutkan kening namun tetap tersenyum melihat Sasa yang baru saja melewatinya.

Di dalam gedung Sasa langsung menuju ke resepsionis. Gadis itu tersenyum. "Misi buk.." ucapnya.

Seorang wanita menatap Sasa yang masih memakai seragam SMA nya. Gadis itu tersenyum. "Iya? Nyari siapa ya Dek?" tanya wanita itu.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang