Vote dan komen jangan lupa guys! Makasih :)
.
.
"Senyumnya lebar amat Sa, buset dah.." kata Egan melihat Sasa yang baru saja melewati meja kerjanya.
Sasa menoleh masih dengan senyumannya. "Eeeh Om Egan, iya dong kan lagi seneng." sahutnya.
Egan mendengus. "Kata Hansa lo keterima di kampus ya?" tanya pria itu.
Sasa mengangguk. "Iyap!" sahutnya.
Egan mengulurkan tangannya. "Selamat ya Sa, belajar yang bener nanti. Jangan maen-maen pas udah kuliah." kata pria itu menasehati.
Sasa membalas uluran tangan Egan. "Iya om.."
Egan mengangguk. "Yaudah sana ke ruangan Hansa. Tapi jangan bikin ulah ya, Hansa tadi abis ngamuk. Ada karyawan yang gak bener.." kata pria itu memperingati.
Kening Sasa lansung berkerut. "Hah? Ngamuk?"
"Iya, tadi ada karyawan gak bener yang bikin ulah. Langsung dipecat sama Hansa. Lo jangan bikin ulah. Kalo bisa lo tenangin dia ya.." kata Egan.
Sasa menghela nafas dan mengangguk. "Iya deh. Aku masuk dulu kalo gitu ya om."
"Iya.." sahut Egan.
Sasa pun lanjut berjalan dan masuk ke dalam ruangan Hansa. Gadis itu dapat melihat ada beberapa kertas yang berceceran di lantai. Wajah Hansa juga terlihat tertekuk kesal.
"Mas?"
Hansa yang awalnya sedang fokus pada layar komputernya mendongak menatap Sasa yang tengah berjalan ke arahnya. "Sasa? Kok ngabarin mau ke sini?" tanyanya.
Sasa menggeleng. Gadis itu berjongkok dan memungut kertas-kertas yang ada di lantai. "Tadi abis dari rumah bunda, jadi sekalian mampir ke sini." jawabnya.
Hansa menatap Sasa. "Gak usah kamu ambilin. Nanti juga dibersihin sama cleaninh service." kata pria itu.
Sasa memungut beberapa kertas yang masih tersisa. "Gapapa. Mas kenapa sih? Kata Om Egan mas abis marah-marah, ngamuk sama karyawan sampe mecat dia? Kenapa?" tanya gadis itu.
Hansa berdecak dan melepas kacamatanya. Pria itu menyandarkan kepalanya. "Dia udah bikin kesalahan terus. Udah 3 kali mas kasih peringatan tapi masih aja dia ulang-ulang terus kesalahannya. Mas udah gak bisa ngasih toleransi jadi mas pecat dia. Kerjaan dia juga gak ada yang bener.." kata pria itu sedikit emosi.
Sasa meletakkan kertas yang dia pungut tadi ke atas meja Hansa. "Mas jangan marah-marah terus dong, nanti darah tinggi loh. Nanti mas cepet tua juga. Aku gak mau mas ntar malah keliatan kayak papa aku ya. Mending kita makan yuk.." ajak gadis itu.
Hansa menatap Sasa. "Mana makanannya? Kamu aja gak bawa apa-apa." tanya pria itu.
Sasa terkekeh pelan. "Sengaja gak bawa apa-apa, soalnya pengen makan di kantin aja sama mas. Bang Nino juga tadi mau makan siang di kantin sini. Ayok mas, aku kan penasaran sama makanan di kantin mas.." kata gadis itu sambil menatap Hansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Han | END
Romance⚠️Mature Content 🔞⚠️ "Om ganteng nikah sama aku yaaaa!" -- Sasa "Kamu tuh masih kecil ngebet banget nikahin saya," -- Om Han Kisah cinta biasa antara seorang pria berumur 30 tahun dan seorang gadis 18 tahun yang 'ngebet' minta dinikahi. 03-07-2021