⚠️Mature Content 🔞⚠️
"Om ganteng nikah sama aku yaaaa!" -- Sasa
"Kamu tuh masih kecil ngebet banget nikahin saya," -- Om Han
Kisah cinta biasa antara seorang pria berumur 30 tahun dan seorang gadis 18 tahun yang 'ngebet' minta dinikahi.
03-07-2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, masih inget kalo punya orangtua? Kirain kamu udah lupa kalo mama sama papa masih hidup." kata Mama Nika menyindir Hansa yang baru saja masuk ke dalam rumah.
Wanita itu sedang duduk sambil membaca majalah di sofa. Sedikit terkejut karena Hansa yang tiba-tiba saja pulang ke rumah.
"Maaa.." Hansa langsung berjalan menghampiri Mama Nika dan memeluk wanita itu.
Mama Nika diam, wanita itu memalingkan wajahnya. Dia senang Hansa pulang, tapi tetap saja masih ada rasa kecewa di hatinya saat mengingat kalau putra sulungnya ini sudah memiliki istri tanpa memberitahunya dulu.
Rasanya dia seperti tidak dianggap seperti seorang Ibu. Padahal hubungan mereka dekat, tidak pernah ada masalah. Tapi Hansa begitu tega menikah tanpa mengabarinya terlebih dahulu.
Dan lagi, yang Hansa nikahi adalah serorang gadis yang masih dibawah umur bahkan masih bersekolah. Rasa kecewanya semakin menjadi.
"Kakaaaaak!"
Hansa menoleh, Diya--adiknya tengah berlari ke arahnya. Hansa melepas pelukannya pada Mama Nika dan langsung berdiri. Pria itu menyambut Diya yang langsung melompat dan memeluknya erat.
"Aku kangen banget sama kakak, kok kakak jarang ke sini sih?" tanya Diya sambil menatap Hansa.
Hansa mengusap kepala Diya dan tersenyum pada gadis itu. "Maafin kakak ya, kakak sibuk." kata pria itu.
Mama Nika mendengus. "Kakak kamu kan udah punya keluarga sendiri Di, mana peduli sama kita. Nikah aja gak ngasih tau kita." sahutnya kembali menyindir Hansa.
Hansa menghela nafas pelan mendengar sindiran sang mama.
Diya melepas pelukannya, gadis itu menatap Hansa. Raut wajahnya terlihat sedih. "Kakak beneran udah nikah ya?" tanya gadis itu.
Hansa menarik nafas pelan dan menghembuskannya. Pria itu menganguk. "Iya.." jawabnya.
Diya langsung menunduk. "Kenapa kakak gak ngasih tau? Kakak tega banget pas nikah gak ngasih kabar, gak ngundang aku, mama sama papa.."
Hansa memegang pipi Diya. "Maafin kakak ya, kakak gak maksud gitu.."
Diya menghela nafas, gadis itu kemudian berjalan meninggalkan Hansa dan menghampiri Mama Nika, ikut duduk di samping wanita itu.
"Emang tega banget kakak kamu, nikah mala gak ngasih tau kita. Mentang-mentang kalo cowokgak harus di datengin orangtua pas nikah dia jadi seenaknya gitu." kata Mama Nika.
Diya hanya mengangguk pelan dan menyandarkan kepalanya di bahu Mama Nika.
Hansa mengusap wajahnya kasar. Pria itu kemudian menyusul ke arah sofa dan duudk di depan dua perempuan yang sangat ia sayang itu.