13. Menang Lomba

1K 102 13
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Sasaaaaaa~ semangat Saaa!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sasaaaaaa~ semangat Saaa!!"

"SASA SEMANGAT! SASA SEMANGAT!"

"GO SASA GO SASA GO SASA GO! SASAAAA!"

Jeje dan yang lain seperti biasa sedang mendukung Sasa. Saat ini untuk terakhir kalinya Sasa mengikuti lomba atas nama sekolah. Gadis itu  sedang menari dengan begitu lincah di atas panggung besar yang ada di aula.

Arin membawa botol air bekas yang diisi dengan uang koin dan terus berteriak untuk mendukung Sasa. Yang lain juga tidak kalah heboh mendukung gadis itu.

Para siswa dan siswi, adik kelas pun terlihat heboh mendukung Sasa yang sedang tampil.

Sasa yang mendengar teriakan teman-temannya dan juga anak-anak dari sekolahnya tentunya semakin percaya diri. Gadis itu semakin memantapkan semua gerakannya.

Setiap gerakan yang Sasa lakukan terlihat begitu yakin dan mantap. Liukkan badannya mengikuti musik yang berirama kencang. Hentakkan kaki gadis itu tak kalah bersemangat.

Sasa menampilkan semua dengan begitu apik dan juga luar biasa. Para juri yang melihatnya pun ikut terpukau dengan setiap gerakan yang Sasa lakukan.

"Gila Sasa keren banget." kata Rehan yang membawa banner dengan gambar Sasa di depannya.

Jeje menoleh. "Dia udah latian lama buat penampilan ini, tau sendiri kan ini terakhir kalinya dia bakal lomba buat sekolah. Jadi dia bener-bener nyiapin semua sebaik mungkin." kata gadis itu.

Enna tersenyum. "Dia kalo mau lomba emang selalu disiapin bener-bener. Gue bangga bisa jadi temennya." kata gadis itu.

"Kita juga bangga punya temen kayak Sasa." sahut Arin, Abim dan Rehan.

Mereka berlima langsung tertawa dan kembali berteriak mendukung Sasa. Hari ini tentu saja bukan hanya mereka yang mendukung Sasa, hampir semua anak murid di sekolh mereka datang, bahkan adik-adik kelas juga ada yang membawa banner untuk Sasa.

"Sok banget sih temen lo, gerakannya biasa aja bisa kali. Gak usah kek gitu." kata Adel yang tak juh dari tempat Jeje.

Jeje langsung menoleh menatap Adel. "Lha, namanya ngedance emang gitu kali. Kocak lo.." sahut gadis itu.

Arin mendengus. "Yang gagal jadi perwakilan sekolah  gak usah iri deh. Kemampuan lo emang beda jauh sama Sasa." kata gadis itu.

Rehan mengangguk. "Betul, kalo iri bilang aja Del. Lo emang  gak akan bisa nyaingin Sasa." sahut pria itu.

Adel melotot kesal. "Belain aja terus temen lo itu, cewek gampangan aja dibelain mulu.." kata gadis itu sambil menyilangkan tangan di depan dada.

Enna mendekat dan memukul kepala Adel menggunakan botol air mineral berisi uang koin yang Arin pegang.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang