Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
.
.
.
"Berapa kali saya harus bilang? Saya gak suka liat karyawan di sini pake baju kurang sopan seperti itu. Kamu di sini niat kerja kan?"
Seorang wanita yang sedari tadi menunduk langsung mengangguk pelan. Masih tidak berani untuk sekedar mengangkat kepala dan menatap seorang pria yang berdiri di hadapannya.
"Di perusahaan ini saya mementingkan kierja dan juga sopan santun. Pakaian kamu ini tidak sopan, lain kali pakai celana panjang, atau kalau memang ingin memakai rok jangan yang terlalu pendek seperti ini."
"Ba- baik Pak.."
"Ya sudah, kembali ke ruangan kamu. Dan inget, jangan pake baju yang kurang sopan lagi."
"Iya Pak, ka- kalo gitu saya permisi.." kata perempuan itu dan hanya disahuti anggukan.
Setelah kepergian perempuan itu Hansa menghela nafas. Pria itu tidak habis pikir, bisa-bisanya seorang pekerja datang dengan pakaian seperti itu, jauh dari kata sopan. Rok yang begitu pendek dan ketat. Benar-benar tidak sopan.
Hansa selalu mementingkan kinerja, sopan santun dan juga kedisiplinan semua karyawannya. Dia sangat tidak suka melihat karyawan yang tidak bertanggung jawab pada pekerjaannya, tidak sopan di kantor dan tidak disiplin saat waktu kerja.
Dan pakaian kerja menjadi salah satu aspek yang menjadi penilaiannya. Dia tidak ingin karyawannya memakai pakaian kerja yang tidak sopan. Apalagi jika karyawan itu adalah perempuan. Karena menurutnya seorang perempuan tidak pantas memakai pakaian yang minim di tempat kerja.
Drttt~ Drttt~
Ponsel Hansa bergetar, menandakan ada panggilan yang masuk. Pria itu langsung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan itu.
"Halo Ma.." ucap Hansa ketika mengangkat panggilan itu- panggilan dari sang mama.
'Han, kamu nanti sore pulang ke rumah ya? Kita makan malam bareng sama keluarganya Pak Diko'
Hansa menghela nafas dan memutar kursi kerjanya menghadap ke arah jendela kaca besar di belakangnya. Menatap gedung-gedung di hadapannya.
"Aku nanti lembur Ma, gak bisa pulang ke rumah.." kata pria itu.
Terdengar suara helaan nafas dari seberang sana. Hansa tau, pasti sang mama sedikit kecewa karena dia tidak bisa pulang ke rumah.
'Kamu kapan bisa pulang ke rumah? Udah dua bulan kamu gak pernah dateng ke rumah'
Hansa menipiskan bibir, memang dia sudah jarang pulang ke rumah keluarganya. Sejak pekerjaannya semakin bertambah dan kesibukannya yang semakin padat dia benar-benar jarang sekali mengunjungi rumah keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Han | END
Romance⚠️Mature Content 🔞⚠️ "Om ganteng nikah sama aku yaaaa!" -- Sasa "Kamu tuh masih kecil ngebet banget nikahin saya," -- Om Han Kisah cinta biasa antara seorang pria berumur 30 tahun dan seorang gadis 18 tahun yang 'ngebet' minta dinikahi. 03-07-2021