45. Belanja Bareng

1.1K 83 8
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Om ayo beli baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om ayo beli baju.." kata Sasa sambil memeluk lengan Hansa. Mereka berdua sudah ada di mall sesuai dengan keinginan gadis itu kemarin. Sasa terlihat begitu ceria, senyuman gadis itu tidak pernah luntur dari bibirnya.

"Kamu mau beli baju apa sih?" tanya Hansa penasaran.

Sasa menoleh. "Baju biasa om, sama mau beli baju tidur sekalian mau beli bh.."  jawab gadis itu.

Hansa mengerutkan keningnya. "Beli bh?" gumamnya.

Sasa mengangguk. "Iya, kan sekarang om uah rajin remes-remes tete aku, jadi aku harus persiapan dulu takutnya nanti kalo tete  aku makin gede bh aku yang di rumah jadi sempit. Jadi sekarang mau beli bh yang agak gedean dikit." jelas gadis itu.

Hansa yang mendengarnya menggelengkan kepala pelan. "Astaga Sa, kamu nih ada-ada aja." kata pria itu tidak habis fikir.

Sasa mengerucutkan bibirnya. "Yakan persiapan om, dari pada nanti tete aku sesek make bh kekecilan kan? Jadi harus persiapan dulu." kata gadis itu.

Hansa menunduk menatap dada Sasa yang menempel di lengannya. "Masih kecil gini.." kata pria itu.

Sasa mendengus. "Udah gedean dikit om, temen-temen aku aja bilang kok." kata gadis itu tak terima.

Jelas-jelas Jeje, Arin dan Enna  mengatakan kalau dadanya sudah ada perkembangan. Jadi dia harus mempersiapkan bra baru kan?

"Iya deh percaya."

"Kemaren juga om bilang tete aku makin gede, om kan sekarang rajin mainin tete aku jadinya pasti gede nanti." kata Sasa.

Beruntung mereka ada di tempat yang sepi, jadi mereka tidak takut kalau ada yang mendengar obrolan frontal itu.

Hansa terkekeh pelan. Pria itu membenarkan  rambut Sasa yang agak berantakan dan membuat bekas kemerahan di sana terlihat.

"Mera-merahnya  keliatan.." kata pria itu.

Sasa mendengus. Gadis itu meraba lehernya. "Om sih, gak bolehin aku make hoodie aja. Kalo pake hoodie kan gak keliatan merah-merahnya." protes gadis itu.

Hansa merangkul leher Sasa. "Kamu kalo pake hoodie itu keliatan kayak bocah banget.  Saya gamau dikira Sugar Daddy ya.." kata pria itu.

Sasa berdecak. "Padahal kan om emang Sugar Daddy aku hehe.." sahut gadis itu sambil nyengir.

Hansa berdecak dan mengacak rambut Sasa. "Kamu tuh dasar.."

Sasa terkekeh pelan dan memeluk lengan Hansa semakin erat. Mereka berdua lanjut berjalan menuju ke toko baju yang Sasa inginkan.

"Kakaaaak!"

Hansa menoleh, tak jauh dari mereka ada Diya yang tengah berlari menghampiri.

Hansa mengerutkan keningnya. "Diya? Ngapain di sini? Sama mama?" tanya pria itu.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang