39. Ujian

940 71 10
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Kamu udah  belajar kan? Gak ada yang ketinggalan juga?" tanya Hansa menatap Sasa yang ada di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu udah  belajar kan? Gak ada yang ketinggalan juga?" tanya Hansa menatap Sasa yang ada di sebelahnya.

Sasa mengangguk. "Udah om, aku udah belajar semua materi yang bakal keluar." jawab gadis itu.

Hansa mengangguk. "Bagus deh, nanti kalo kamu pulang lebih awal minta anterin Abim ya. Biar duit bensinnya saya transfer langsung  ke dia.." kata pria itu.

"Iya om. Nanti aku boleh main ke kantor om nggak pas pulang sekolah? Males kalo ke rumah, gak ada om juga." tanya Sasa sambil memegang tasnya.

Hansa mengangguk. "Boleh. Dateng aja nanti.." kata pria itu.

Sasa langsung tersenyum senang. "Oke deh, nanti aku langsung ke kantor om aja pas pulang."

Hansa menepuk puncak kepala Sasa pelan. "Yang serius nanti ngerjain ujiannya, jangan sampe kamu ngulang lagi. Berdoa dulu sebelum ngerjain soalnya." kata pria itu menasehati.

Sasa tersenyum dan mengangguk. "Oke om, aku pasti serius kok ngerjainnya. Aku mau cepet-cepet lulus juga hehe.." kata gadis itu.

Hansa mengangguk. Pria itu kemudian merogoh saku kemejanya. Dia memberikan dua lembar uang 100 ribuan pada Sasa. "Nih uang jajannya.."

Sasa menatap uang itu. Dia kemudian menatap Hansa. "Kan jatah duit jajan dari om masih ada, kok dikasih lagi?" tanya gadis itu bingung.

"Gapapa, nanti pake aja jajan sama temen-temen kamu setelah selesai ujian. Pasti pada seneng bisa makan-makan setelah ngerjain ujian, setelah mikir berat." kata pria itu.

Mata Sasa langsung berbinar. "Waaah, kalo gitu nanti aku traktir temen-temen makan pecel boleh om?" tanya gadis itu.

Hansa mengangguk. "Boleh, nanti sekalian bungkusin buat saya ya, bawa ke kantor." jawab pria itu.

Sasa mengambil uang yang Hansa pegang dan mengangguk. "Oke om, nanti aku bungkusin buat om deh." sahutnya.

Hansa tersenyum. "Yaudah sana turun, itu Abim udah nungguin tuh." kata Hansa menujuk Abim yang masih ada di atas motornya. Pemuda itu ada di depan gerbang, menunggu Sasa pastinya.

Sasa menoleh, gadis itu tersenyum melibat Abim. "Oh iya, yaudah kalo gitu aku berangkat ya om. Doain aku bisa ngerjain semua soalnya nanti."

Hansa mengangguk. "Iya, saya doain."

Sasa kemudian meraih tangan Hansa dan menciumnya. Gadis itu mendekat pada Hansa dan mencium pipi pria itu. "Om juga semangat kerjanya.." kata gadis itu.

Hansa terkekeh pelan. Pria itu menahan tangan Sasa yang akan turun dari mobil dan menarik gadis itu mendekat.

"Yang bener ngerjain ujiannya.." kata pria itu disertai kecupan pelan di kening Sasa.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang