36. Papa Danar & Diya

884 63 2
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Abiiiiim, makasih ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abiiiiim, makasih ya.." kata Sasa yang hari ini datang ke rumah Abim bersama dengan Hansa.

Abim yang awalnya sedang minum di dapur menoleh, melihat Sasa yang tiba-tiba saja berlari dan memeluknya.

"Aduh! Sakit tangan gue anjir! Lepasin gue Sa!" teriak pemuda itu merasakan tangannya yang terluka dihimpit oleh Sasa.

Hansa dan Arjun yang melihat itu hanya menggelengkan kepala pelan. Kedua pria itu memilih untuk duduk di sofa dan menonton acara olahraga.

"SAKIT SASA! LEPASIN!" teriak Abim mendorong Sasa menggunakan tangannya yang tidak terluka. Luka di tangannya belum kering dan Sasa malah menekannya, kan jadi sakit sekali.

Sasa mengerucutkan bibirnya sebal. "Ihh lo mah gitu.."

Abim berdecak. "Lo gak liat tangan gue? Sakit nih anjir, main peluk-peluk aja lo." kata pemuda itu menunjuk luka di tangannya.

"Maaf.."

Abim menghela nafas dan berjalan meninggalkan Sasa untuk menuju ke ruang tamu rumahnya dan duduk di sofa.

Sasa tentu mengikuti Abim. "Biim, makasih ya. Maaf bikin lo repot.." kata gadis itu sambil menatap Abim.

Sasa tentu merasa bersalah, karena ulahnya Abim menjadi repot bahkan motornya rusak. Dan lagi pemuda itu juga terluka.

Abim berdecih. "Makanya kalo dibilangin tuh dengerin, kalo aja Bang Hansa gak langsung nyamperin gue ke sini buat nyari lo, udah gak tau deh nasib lo kek gimana. Punya kuping tuh dengerin kalo dibilangin orang, udah punya suami bukannya nurut kalo dibilangin masih aja ngelawan mulu. Dosa lo Sa, ntar jadi istri durhaka." kata pemuda itu.

Sasa mengerucutkan bibirnya. "Ihh Abim, jangan gitu dong. Iya gue tau kok gue salah. Gue sadar.."

"Telat lo sadarnya njir. Kemaren pas gue bilangin gak usah pergi masih nekat aja lo."

"Maaf Abiiimm.."

Abim menghela nafas panjang. Pemuda itu menoleh pada Hansa. "Mending si Sasa abang kutuk aja jadi babi. Biar ngepet dia, jadi istri ngerepotin mulu.." ucapnya.

Sasa melotot dan langsung menabok lengan Abim. "Ih jahat banget lo!"

Arjun menggelengkan kepala pelan. "Udah-udah, malah berantem kalian ini."

Sasa memainkan bibirnya. Gadis itu kemudian mengambil donat yang sengaja dia bawa untuk Abim. Donat favorit pemuda itu.

"Abim, gue tadi sengaja beli donat buat lo. Kesukaan lo nih hehe. Jangan marah-marah lagi ya..." kata gadis itu membuka box donat.

Mata Abim langsung menatap donat-donat yang tersusun rapi di dalam box. Pemuda itu langsung meneguk ludahnya. Aduh, donat-donat ini sangat menggoda sekali.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang