17. Beban

1K 104 16
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Yah, gimana ini? Udah seminggu tapi Sasa belum pulang juga, dia kemana yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yah, gimana ini? Udah seminggu tapi Sasa belum pulang juga, dia kemana yah.." kata Bunda.

Ayah yang sedang merangkul bahu Bunda mngusap-usap lengan wanita itu berusaha menenangkan. "Tenang ya bun, kita berdoa aja semoga Sasa cepet pulang dalam keadaan yang baik-baik aja."

Bunda mengusap matanya yang mulai berair. Wanita itu tidak bisa menahan rasa sedih dan penyesalannya karena sudah menampar Sasa waktu itu.

"Bun, jangana nangis.." kata Ayah yang mulai menyadari kalau Bunda mulai terisak.

"Bunda nyesel yah, kalo waktu itu bunda gak nampar Sasa mungkin dia gak akan sampe nekat buat kabur kayak gini." kata wanita itu.

"Bukan salah bunda, bunda yang tenang. Yang penting sekarang kita tunggu aja kabar dari polisi. Semoga aja mereka segera nemuin Sasa.." kata pria itu.

Bunda hanya mengangguk. Wanita itu sngat menyesal karena terbawa emosi sampai menampar Sasa hingga gadis itu nekat kabur dan tidak ada kabaar selama seminggu ini. Dan karena tetap tidak ada kabar Nino memutuskan untuk melapor ke polisi, tapi tetap saja belum ada info dari pihak kepolisian mengenai keberadaan Sasa.

"Utiiii.."

Bunda mengusap air matanya dan menoleh ke arah pintu. Nila berlari ke arahnya. Bunda langsung tersenyum.

Ayah pun menatap Nino yang ada di depan, pria itu memutuskan untuk berdiri dan menghampiri putra sulungnya itu.

"Uti, aunty Sasa kemana? Kok gak pulang-pulang?" tanya Nila yang sudah duduk di atas sofa. Gadis kecil itu sangat merindukan sang tante.

Biasanya Sasa akan mengajak Nila bermain sepeda saat sore hari. Mereka juga akan bermain boneka dan mencari buah rambutan di rumah tetangga. Dan selama seminggu ini Nila merasa sangat kesepian karena Sasa yang menghilang.

Bunda memeluk Nila dan mengusap rambut cucu perempuannya itu. "Nila berdoa ya  semoga aunty Sasa cepet  pulang.." kata wanita itu.

Nila mnghela nafas pelan. Gadis kecil itu mengangguk pelan. "Nila kangen sama aunty.." kata gadis itu pelan.

Bunda tersenyum dan mengangguk. "Uti juga kangen sama aunty kamu.." kata wanita itu.

"Bun.."

Bunda dan Nila menoleh, di belakang mereka sudah ada Naya yang datang membawa lunch box di tangannya.

"Eh Nay.." Bunda mengusap air matanya dan menatap Naya.

Naya menghela nafas  dan meneghampiri Bunda, duduk di samping wanita itu. "Bun, jangan nangis terus.." kata wanita itu.

Bunda menunduk. "Bunda nyesel banget Nay, kalo bunda gak nampar Sasa dia pasti gak akan pergi.." kata wanita itu.

Naya  mengusap bahu Bunda pelan. "Bunda, jangan nangis bun. Kita berdoa terus semoga Sasa  cepet pulang ya." kata wanita itu.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang