7. Pengganggu

1.3K 130 19
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Sa, kamu minggu nanti lomba kan?" tanya Ayah menghampiri Sasa yang sedang menonton tv sambil memakan sumpia yang ada di dalam toples

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sa, kamu minggu nanti lomba kan?" tanya Ayah menghampiri Sasa yang sedang menonton tv sambil memakan sumpia yang ada di dalam toples.

Sasa menoleh dan mengangguk. "Iya yah. Doain aku menang ya.." jawab gadis itu.

Ayah mengangguk dan mengusap kepala Sasa. "Pasti ayah doain kamu, tiap kamu lomba ayah selalu berdoa semoga kamu menang." kata pria itu.

Sasa menaruh toples sumpianya dan memeluk Ayah Nares. "Makasih ayah.."

"Sama-sama. Jaga kesehatan Sa, biar pas ngedance nanti kamu gak lemes. Biar semangat terus, enerjik gitu." kata Ayah sambil mengusap lengan Sasa.

Sasa mengangguk. "Iya yah. Nanti ayah sama bunda bakal nonton kan?"

Ayah mengangguk. "Pasti dong, masa anak ayah yang paling cantik lomba ayah gak dateng. Ya harus dateng lah.." kata pria itu sambil terkekeh pelan.

"Yah, Sasa, ini cinnamon rollsnya." kata Bunda yang berjalan dari dapur membawa piring berisi cinnamon rolls yang tadi Sasa beli.

Sasa melepas pelukannya dan mengambil sepotong cinnamon rolls. "Baunya enak bangeet.." kata gadis itu.

Bunda duduk di samping Ayah. "Di sana kan emang enak-enak semua Sa roti sama kue-kueannya." sahut wanita itu juga mengambil sepotong cinnamon rolls.

"Sa, kamu jangan lupa minum vitamin juga. Harus tetep fit loh.." kata Ayah menatap Sasa yang sedang mengunyah cinnamon rollsnya.

Sasa mengangguk. "Iya ayahku sayang.."

Ayah kemudian menoleh pada Bunda. "Naya sama Nila gak nginep sini lagi bun?" tanya pria itu.

Bunda menggeleng. "Enggak yah, masa tiap hari mereka tidur di sini. Jadi kosong terus dong rumah mereka.." sahut wanita itu.

Rumah keluarga Nino hanya berjarak 1 rumah saja dari rumah mereka. Biarpun terbilang sangat dekat tapi sering kali Ayah atau Bunda meminta keluarga putra sulungnya itu untuk menginap saja di rumah mereka.

"Kamu ujian kapan Sa? Masih lama?" tanya Ayah.

Sasa mengangkat bahu. "Gatau deh yah, tapi kayaknya ya gak lama sih. Kan udah ulangan tengah semester belum lama ini." jawab gadis itu.

Ayah mengangguk-angguk mengerti. "Iya ya.."

"Nanti kalo kamu menang lomba kamu mau apa Sa?" tanya Bunda.

Sasa nampak berfikir sebentar, gadis itu memegang dagunya. "Emm apa ya, bingung bun. Nanti aja deh kalo udah beneran menang aku baru minta." kata gadis itu.

"Oke deh, harus menang ya pokoknya." kata Bunda.

Sasa mengangguk. "Iya bundaaaa.."

"SASA!"

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang