⚠️Mature Content 🔞⚠️
"Om ganteng nikah sama aku yaaaa!" -- Sasa
"Kamu tuh masih kecil ngebet banget nikahin saya," -- Om Han
Kisah cinta biasa antara seorang pria berumur 30 tahun dan seorang gadis 18 tahun yang 'ngebet' minta dinikahi.
03-07-2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pendaftarannya bentar lagi di buka. Kamu udah mulai nyiapin semua kan Sa?" tanya Hansa menoleh pada Sasa yang sedang menjemur baju.
Sasa mengangguk. "Udah om---mas, semua piagam sama sertifikat lomba aku udah aku bawa ke sini kok pas kita ke rumah bunda waktu itu.
Hansa yang sedang menyiram bunga mengangguk. "Fotocopy semuanya biar gak ribet, belajar juga jangan lupa. Nanti mas tanya ke sepupu mas yang tahun kemaren masuk sana, biar kamu lebih gampang belajarnya." kata pria itu.
Sasa mengangguk. "Iya om---eh mas. Haduh mulut aku ribet banget ah. Salah manggil mulu, kesel jadinya." kata gadis itu kesal sendiri.
Hansa menoleh dan tertawa melihat Sasa yang kesal sendiri. "Jangan maksain manggil mas kalo emang mulut kamu belom biasa. Senyaman kamu aja Sa. Dari pada belibet terus kamu ngomongnya." kata pria itu sambil menaruh selangnya dan berjalan untuk mematikan kran.
Sasa berdecak dan kembali menjemur baju yang ada di keranjang cucian. "Gak enak sama papa kalo aku masih manggil mas om terus. Kan kata papa harus dibiasain.." kata gadis itu.
Hansa menghampiri Sasa dan membantu gadis itu menjemut baju. "Ya dari pada kamu kesel sendiri gara-gara salah mulu."
"Gapapa, biar terbiasa pokoknya." kata gadis itu.
Hansa mendengus dan menjemur bajunya. "Yaudah terserah kamu aja." sahutnya.
Sasa menghela nafas. Dia menatap ke arah bunga-bunga yang tadi Hansa siram. "Subur ya bunganya mas, Nila aja suka banget liatnya pas dia maen ke sini waktu itu." kata gadis itu.
"Iya, soalnya kan emang dirawat sama tukang kebon. Dikasih pupuk segala macem." sahut pria itu.
"Mas juga rajin nyiram kalo sore gini.." kata Sasa.
Hansa menghela nafas. "Dulu pas masih di rumah mama udah biasa ikut mama nyiram tanemannya jadi pas ke sini tiap sore atau pagi mas juga udah kebiasaan nyiram teneman." sahutnya.
Sasa mengangguk mengerti.
"Oh iya Sa, ntar mas abis maghrib mau keluar bentar ketemu sama Arga. Ada urusan.." kata pria itu.
Sasa mengerutkan keningnya. "Urusan apa mas? Sekarang kayaknya udah mau magrib deh." kata gadis itu melihat langit yang sudah berubah warna menjadi jingga.
Hansa menggeleng. "Gak tau, dia gak bilang apa-apa. Dia cuma minta mas dateng aja ke rumahnya.."
"Ikut om---mas!" kata Sasa berdecak kesal.
Hansa berdecak pelan. "Gak usah, mas cuma mau ketemu Arga aja. Kamu gak usah ikut, nanti mas beliin jajan pulangnya.." kata pria itu.
Sasa menggembungkan pipinya. "Ihh emang aku anak kecil bisa dibujuk pake permen!" kata gadis itu menatap Hansa tak terima.