SUARA

129 19 2
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment

Maafkan typo.



Kedatangan Irene sukses membuat
heboh Nature High School. Para murid berbondong-bondong mengelilingi Irene begitu gadis itu menutup pintu mobil.

"Apakah perampokan itu benar?"

"Apakah kau mengalami luka?"

"Bagaimana cara kau selamat?"

"Aku dengar kau di tolong oleh Seulgi? Benarkah?!"

"Apa kau pulang bersama Seulgi?"

"Kau dekat dengannya?"

"Katanya kau menginap di rumah sakit!"

"Untuk apa kau berada di sekolah
hingga hampir menjelang malam?"



Irene tidak tahu harus menjawab pertanyaan mereka mulai dari mana. Mereka menyerbunya dengan pertanyaan-pertanyaan itu tanpa henti. Wajah kebingungan Irene sangat terlihat sekali.

Belum lagi tubuhnya yang mungil, membuat ia susah untuk melarikan diri dari perkumpulan yang mengelilingnya di tengah-tengah. Mereka masih melemparkan pertanyaan sejenis itu padanya. Irene menanggapi-nya dengan diam dan menunduk.

"Maaf, aku harus masuk kelas." Irene berusaha keluar dari lingkaran itu tapi rasanya sulit sekali dan menyesakkan.

Bahkan Irene terdorong kesana dan kemari karena mereka yang tidak sabar menunggu jawaban dari Irene. Banyak dari mereka yang menyebut nama Seulgi dalam pertanyaan-pertanyaan yang mereka berikan.

"Jawab aku dulu. Kau mengenal Seulgi?"

"Benar! Apa kau dekat dengannya?"

"A—aku tidak tahu."

Mereka kembali menyerbu Irene dengan pertanyaan lagi dan lagi. Jarak semakin tak terlihat, mereka benar-benar mengunci Irene di tengah sampai-sampai Irene tak punya ruang untuk bergerak lagi.

"YAAA!"

Hening.

Mereka menoleh ke belakang pada sumber suara. Sosok yang namanya mereka sebut daritadi muncul di sana. Rambutnya dikuncir satu menyisakan beberapa helai rambut yang menutupi keningnya.

"Menjauh darinya." Titahnya dengan wajah yang serius.

"Kalian tidak sadarkah? Tindakan kalian membuatnya ketakutan?" Tatapan Seulgi tajam menyorot pada kumpulan itu.

"Mianhe." Ucap beberapa dari mereka lalu membubarkan diri.

Menyisakan Irene sendiri disana, Seulgi berjalan menghampirinya. Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman hangat tertuju pada Irene.

"Mari kita masuk, sebentar lagi bel masuk bunyi. Biar aku antar sampai kelas." Seulgi menarik tangan Irene tanpa canggung.

Irene mengikuti Seulgi dari belakang. Ia kebingungan sekarang. Apa yang Seulgi lakukan sekarang malah semakin membuat heboh murid di Nature. Tiba-tiba saja Irene teringat DM di instagramnya.

Seulgi? Kang Seulgi?

Irene menatap tangannya yang kini digenggam oleh Seulgi. Bahu yang sedikit lebar milik Seulgi terlihat dari belakang, la terus melangkah membawa Irene ke kelas. Arahnya benar, jalan yang dipilih Seulgi pun benar menuju kelasnya. Tapi, bagaimana Seulgi tahu?

My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang