BAR

106 12 2
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment!!

Maafkan typo.

Tetap semangat walaupun belum bisa ketemu Red Velvet ♡⁠˖⁠꒰⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠⑅⁠꒱














Mobil sedan putih mengkilap itu memasuki perkarangan rumah mewah yang luas itu. Gadis jangkung
dan memiliki rambut warna coklat yang indah itu turun dari mobilnya, membanting pintu mobil itu cukup keras.





Hingga mengejutkan si penjaga rumah yang berusia 40-an tahun itu. Suasana hatinya sedang sangat buruk. Raut wajahnya sangat tidak bersahabat. Ditambah dengan fisiknya yang lelah sekali karena kurang beristirahat membuat tingkat emosionalnya sangat sensitif saat ini.






Aura yang ditunjukkan olehnya begitu menakutkan. Para asisten di rumah besar ini menegang di tempat bahkan menelan saliva dengan susah payah. Mereka memang sudah tidak heran dengan dinginnya anak dari sang majikan, tapi kali ini sangat berbeda.







Jihyo melewati para asisten begitu saja tanpa ada sapaan selain hembusan napas yang berat dan sorot mata yang tajam. Rasanya dia ingin berendam di air dingin agar dapat
bernafas dengan lega. Jihyo menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya yang sudah ia tinggal selama tiga hari ini.






Melewati ruang kerja ayahnya, Jihyo cukup terkejut karena ayahnya masih berada di ruangannya karena pintunya terbuka. Biasanya di jam seperti ini ayahnya itu belum pulang dari kantor.







"Appa? Sudah makan?" Tanya Jihyo pelan, dia berdiri di luar pintu serta menunjukkan sedikit senyum tipis pada Hyoyeon.





Hyoyeon mengangguk dan berdeham menjawab putrinya, ia sibuk sekali dengan dokumen-dokumen yang berserakan di atas meja. Jihyo merasa Hyoyeon marah padanya karena bersikap seperti ini. Dia masih berdiri.







Pria berkacamata itu mengangkat wajahnya menatap putri semata wayangnya. Wajahnya terlihat sangat lelah. Hyoyeon sama sekali tidak tahu apa yang dilakukan oleh putrinya tiga hari ini.








"Masuk." Titah Hyoyeon. Gadis itu menuruti perintah sang ayah.







Jihyo berdiri di hadapan Hyoyeon sembari menunduk dan memainkan jemarinya gugup. Jihyo  tentu menyadari kesalahannya karena menyembunyikan segela permasalahannya dari Hyoyeon. Jihyo melakukan itu agar Hyoyeon tidak khawatir padanya.






"Selama tiga hari, kau ada dimana?
Appa bahkan harus mengatakan pada
wali kelasmu bahwa kau sedang sakit.
Appa harus berbohong." Ujar Hyoyeon serius.






"Mianhe, Appa. Aku dan Taehyung pergi ke pulau Jeju untuk liburan singkat." Jihyo berbohong.







"Kau tidak pernah liburan sebelum hari libur tiba, Hyo. Itu bukanlah liburan, melainkan bolos. Kau tahu itu kan?" Pungkas Hyoyeon bingung terhadap putrinya.







"Appa, mianhe. Tapi aku ingin beristirahat." Kata Jihyo. "Aku ke kamar du—." Ucapan Jihyo terpotong saat Hyoyeon berdiri dari duduknya.






"Kau masih mencari dalang dari kecelakaan belasan tahun yang lalu itu?" Tebak Hyoyeon tepat sasaran.





"Appa selalu bilang padamu kalau itu sangat bahaya. Kenapa kau sangat keras kepala? Gadis itu juga masih hidup hingga detik ini. Bisa hentikan semuanya, Hyo?" Hyoyeon terlihat kesal dengan ambisi putrinya. Jihyo memicingkan matanya.







My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang