KEKUATAN

105 16 3
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment!!

Maafkan typo.







Jam pulang sekolah berakhir tiba. Para siswa-siswi Nature High School keluar dari kelas dengan wajah yang gembira. Padahal empat puluh lima menit sebelumnya, rasa kantuk yang membuat mereka menguap bahkan ada yang hampir tertidur di mejanya, begitu bel berbunyi, keadaan dan suasananya langsung berubah.




Tak terkecuali, Bae Irene. Gadis itu bersemangat sekali merapihkan buku-bukunya, memasukkannya ke dalam tas berwarna hitam kesukaannya. Irene menghadap ke belakang. Melihat Joy yang sedang tertidur pulas dengan buku sebagai tameng, Irene tanpa ragu menjatuhkan buku yang berdiri tegak itu menghantam wajah Joy.




Joy terkejut dan Irene sang pelaku hanya tertawa puas. Joy menguap lebar sembari merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal. Kelas mulai sepi. Irene pun mengajak Joy untuk pulang. Sepertinya Jennie sudah menunggu di luar. Biasanya ketiga perempuan itu berjalan ke gerbang sekolah bersama-sama.




"Joy, apakah kau pernah jatuh cinta?" Tanya Irene spontan saat ia meraih tasnya.



Joy tak menjawabnya. Ia masih membereskan buku-buku dan alat tulis lainnya dengan lemas tak berdaya. Nyawa Joy masih melayang entah dimana. Semalam ia menyelesaikan drama korea hingga larut malam. Sehingga, seharian ini ia tidur di dalam kelas selama pelajaran berlangsung.




"Ishh, Joy! Aku bertanya padamu. Dijawab dong." Irene melotot membuat Joy lagi-lagi terkejut saat tak sengaja bertatapan dengan Irene.



"Kau bertanya apa? Aku tidak dengar. Matamu biasa saja, kau seperti ingin menelanku lewat matamu yang besar itu." Kata Joy.





"Sial." Ujar Irene. Kemudian ia bertanya lagi, "kau pernah jatuh cinta?"





"Pernah. Aku juga manusia yang punya perasaan, Rene. Ayo kita pulang, nona Jennie sudah di luar. Aku pusing kalau harus mendengar dia ngomel karena kita kelamaan." Joy berdiri dan menarik tangan Irene untuk keluar kelas.



Padahal, Irene masih ingin bertanya-tanya lebih lanjut. Apalagi ketika ia tahu bahwa Joy pernah jatuh cinta.




Mendadak Irene jadi penasaran kepada siapa Joy ini jatuh cinta?




Irene merogoh ponselnya karena benda pipih itu bergetar. Kening Irene mengerut heran. Ayahnya meneleponnya. Hal ini jarang sekali terjadi mengingat Taeyeon adalah orang yang super sibuk dengan pekerjaannya di perusahaan. Taeyeon memberikan supir untuk melayani kemanapun Irene ingin pergi. Irene menjawab panggilan itu.





"Appa, tumben sekali meneleponku. Ada apa, Appa?"




"Junmyeon sudah menunggumu đi depan sekolah. Kau harus pulang dengannya karena malam ini akan diadakan pertemuan keluarga lagi. Appa minta tolong padamu, jangan mempermalukan keluarga kita seperti kejadian yang lalu, Irene. Dengarkan Appa, sebelum Appa marah padamu."




"Appa tidak bisa seenaknya! Aku ti—."



Tutt!




Irene menatap ponselnya tak percaya. Taeyon langsung memutuskan sambungan telepon tanpa memberikan Irene kesempatan untuk bicara. Irene menahan amarahnya, tapi Jennie langsung tahu kalau Irene sedang tidak baik-baik saja.




"Kenapa?" Tanya Jennie begitu Irene dan Joy menghampirinya.



"Junmyeon. Dia di sekolah ini." Ujar Irene cemas.



My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang