HWANG TIFFANY

75 11 9
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment, jangan lupa streaming hare-hare juga!!

Maafkan typo.













Malam yang dihampiri oleh ribuan atau bahkan jutaan air yang dihempaskan oleh langit ke bumi ini. Suara petir sesekali saling bersahut, menggetarkan siapapun yang tak siap menyambutnya. Menggetarkan tubuh seorang gadis yang meringkuk di bawah lantai, bersandar pada sisi ranjang tidurnya.





Kedua tangannya terangkat menutup kedua telinganya. Matanya terpejam erat-erat, takut untuk membukanya. Suara hujan yang deras membuatnya ketakutan seorang diri di kamarnya yang gelap. Dia hanya dapat menangis dengan dagu yang menumpu pada kedua lututnya.





Isakkannya pun hampir tak terdengar karena rintik hujan jatuh mengenai
genteng rumah terdengar sangat keras dan berisik. Ia terus menangis hingga nafasnya tercekat.





Hidupnya seketika berubah sejak ia menginjakkan kaki di desa ini. Dia merasa tak lagi seperti Bae Irene yang dulu. Semuanya berantakan. Mentalnya menjadi korban atas
tindakan yang Taeyeon lakukan.







Irene menatap dirinya jijik. Dia telah mengingat saat Jun-Myeon merenggut satu-satunya harga yang paling berharga di hidupnya. Irene yang waktu itu dijebak dengan obat tidur oleh pria itu lalu kemudian di bawa ke kamarnya sendiri.






Irene sempat sadar sesaat sebelum kepalanya terasa berat dan kembali terlelap. Dia mengingat semuanya
dengan sangat jelas. Irene benar-benar tak suka pada dirinya sendiri. la sedang membenci dirinya yang sangat menjijikkan.






Dia kehilangan rasa percaya dirinya. Semua ini sangat menyiksanya. Dirinya yang seperti ini apakah masih layak untuk dicintai suatu saat nanti? Apakah ia bisa hidup seperti gadis
pada umumnya? Namanya telah dicap buruk oleh seluruh masyarakat korea.






Irene pikir, dengan mengasingkan diri ke desa terpencil ini akan menenangkan pikirannya. Namun kenyataannya, tidak. la justru semakin dihantui dengan pikiran-pikiran menakutkan itu. la tidak bisa tidur nyenyak atau makan dengan baik. Entah sampai kapan ia akan tersiksa oleh keadaan ini. Irene lelah. la kehilangan berat badannya.





Hujan semakin deras serta gemuruh enggan mengalah sehingga semakin bersahut-sahutan diatas sana. Irene merasakan kepalanya sangat berat dan sakit sekali. Irene mencoba berdiri, kakinya gemetar. Dia berusaha naik ke atas tempat tidurnya. Tubuhnya yang semakin kurus itu berhasil duduk diatas kasur miliknya.







Gadis itu berharap Eomma nya segera pulang. Irene tidak suka sendirian seperti ini. Di tambah suara hujan dan petir sangat membuatnya ketakutan.








Irene menjadi was-was. Meski ia tahu bagian rumahnya diawasi oleh beberapa bodyguard Tiffany yang sangat setia.







Baru saja sesaat tangisannya mereda, tetapi kini Irene kembali terisak. Dadanya semakin sesak saat bayang-bayang itu menghantuinya. Hingga Irene harus memukul dadanya sendiri. Sepertinya ia akan terus seperti itu hingga benar-benar lelah dan terlelap dengan sendirinya.


























Begitu pintu kaca itu terbuka, pria-pria berseragam yang sedang bekerja segera berdiri dan memberikan hormat pada seorang wanita yang sedang diperbincangkan belakangan ini. Seorang putri dari direktur badan keamanan yang berhasil menangkap pelaku yang menjadi incaran selama ini.





My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang