MENEMUKANNYA

159 20 9
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment

Maaf kalau ada typo.



Jihyo meraih blazer penanda ketua osis berwarna coklat susu itu. Blazer ini hanya dimiliki oleh Jihyo sendiri. la jarang memakainya jika tidak ada kepentingan apapun. Untuk saat ini, ada yang harus ia lakukan.

Jihyo akan mengadakan pertemuan dengan anggotanya. Bukan hanya itu. Ada hal lain yang ingin ia lakukan. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyum miring tipis menakutkan.


Tangan kurus itu mendorong pintu yang bertuliskan Information and Entertaint Room. Terlihat Yoongi yang duduk mengenakan headset dan fokus menatap monitor yang ada di hadapannya. Dia begitu serius hingga tidak menyadari Jihyo masuk. Hingga ketika Jihyo melangkah ke kursi yang ada disampingnya, barulah ia sadar dan segera melepaskan headset-nya lalu berdiri menyambut kedatangan sang ketua.

"Mianhe, aku tak tahu kau datang."

"its okay, aku tahu kau sedang fokus. Aku kesini mau mengumumkan sesuatu." Ucap Jihyo setelah duduk di bangku, tangannya mulai sibuk mengatur suara dan mengaktifkan mic yang terhubung ke seluruh penjuru suara.

"Tentang apa? Let me do it." Kata Yoongi. Yoongi merasa ada sesuatu yang aneh. Jihyo tidak pernah melakukan ini sendiri, ia akan membiarkan anggotanya yang melakukan.

"Lusa akan ada pergantian wakil osis. Pulang sekolah nanti anggota inti berkumpul di ruang rapat." Jelas Jihyo singkat.

"Mendadak? Kenapa dengan Lisa. Aku tak menyangka, padahal baru tiga bulan dia menjabat sebagai wakil." Raut wajah Yoongi sedikit terkejut.

Jihyo hanya tersenyum tipis, tidak mengatakan apapun. Tidak mungkin ia membicarakan keburukan temannya pada orang lain.

"Apa ini semua sudah terhubung?" Tanya Jihyo pada Yoongi.

Sepasang mata sipit milik Yoongi memperhatikan alat-alat yang ada di depan. Begitu yakin, Yoongi mengangguk. Jihyo pun mulai mendekatkan bibirnya ke mic.

"Pemberitahuan, suara Park Jihyo."

"Pemberitahuan. Suara Park Jihyo."

Suara rendah dan berat terdengar di seluruh penjuru sekolah. Para murid yang tengah beraktivitas di kantin, lapangan, perpustakaan atau dimanapun mereka berada, terhenti otomatis. Baik yang sedang belajar di kelas, mereka serentak menunjukkan raut wajah terkejut.

Sudah lama sekali mereka tidak mendengar suara itu lewat microphone. Bukan hanya itu, untuk mendengar Jihyo bicara itu sangat sulit. Wajah serta auranya yang tegas membuat orang-orang takut untuk menghampirinya.

"Kepada anggota inti osis diharapkan untuk berkumpul di ruang rapat osis lima menit setelah bel pulang sekolah berbunyi. Tidak ada yang terlambat." Kata Jihyo terdengar tegas. Gadis cantik bak malaikat itu menghentikan kegiatan mencatatnya. Seketika materi yang baru saja masuk ke dalam otaknya menghilang. Suara itu seperti menghipnotisnya.

Terlebih ketika Irene mendengar penyuara itu menyebutkan nama Park Jihyo. Irene langsung duduk dengan tegap. Irene berusaha mengenali suara itu, seketika bayang-bayang suara dan wajah Jihyo saat di ruang osis bermain dipikirannya.

Irene bisa mengenali suara gadis berwajah dingin itu dalam satu hari saja. Dan, suara rendah nan berat
milik si ketua osis ini menarik perhatian Irene. Suara Jihyo unik baginya.

Kelas Irene yang sedang ditinggal guru dan hanya diberikan tugas catatan saja mulai heboh dengan bisikan-bisikan.

"Wah, suaranya sangat menarik!"

My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang