KIM JUN-MYEON

123 13 3
                                    

Happy reading 🤍

Jangan lupa vote and comment

Maafkan typo.










Malam yang seharusnya sangat Irene sukai karena langit bertaburan bintang mengelilingi sang bulan terang. Namun, sepertinya semesta tidak mengizinkan Irene untuk merasa tenang sekali saja. Pernyataan Eomma berhasil membuat suasana hati Irene buruk seketika.



"Appa menunggumu di bawah. Bersiap-siaplah, Irene-aaa. Keluarga Jun-Myeon sudah tiba dan makan malam akan mulai sebentar lagi." Ucap Tiffany menatap Irene. Perubahan wajah putrinya membuat ia merasa tak enak hati. Irene menurut meski ia tak menyukai kedatangan keluarga itu. Irene hanya perlu turun, makan malam bersama mereka lalu selesai. Lagipula, Irene tidak pernah mau bicara apapun disana. Ia hanya menghargai tamu Taeyeon.



Balutan Dress berwarna hitam di
tubuh Irene membuat ia terlihat menawan dan sempurna baik di lihat dari sudut manapun, Rambutnya dibiarkan terurai indah. Irene menuruni tangga dengan anggun. Taeyeon dan Tiffany memandang putri satu-satunya dengan tatapan bangga. Putri mereka tumbuh menjadi gadis yang cantik juga menggemaskan. Begitu juga keluarga Jun-Myeon. Senyum mereka terukir begitu melihat Irene muncul. Meski tak ada sedikitpun senyum yang ditampakkan oleh Irene, ia tampak elegan bagi keluarga Kim.



Sama seperti lelaki yang mengenakan jas berwarna biru gelap disertai manik-manik yang berkilap membuat
jas itu terkesan mewah dan cocok
di tubuh tegapnya. Jun-Myeon selalu
menatap Irene dengan tatapan memuja serta mengagumi kecantikan Irene.



Irene tidak pernah gagal membuat Jun-Myeon jatuh cinta setiap kali melihatnya. Jun-Myeon berdiri menghampiri Irene, mengulurkan tangannya untuk menuntunnya ke bangku dengan senyuman.



"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri." Irene menolaknya mentah-mentah.



Jun-Myeon mengangguk, menurunkan tangannya dan memilih mengikut Irene dari belakang. Jun-Myeon menarik kursi untuk Irene. Begitu memastikan Irene duduk, ia pun segera duduk di seberangnya.



Makan malam dua keluarga dilaksanakan dengan hangat namun hambar bagi Irene. la hanya menyantap beberapa menu dan mendengar rencana konyol dan tidak penting dari ayahnya dan ayah Jun-Myeon.



Menikah? Irene bersumpah tidak akan melakukannya.



Irene menertawakan omong kosong yang mereka bicarakan. Dia bukanlah Irene kecil yang akan menuruti apa yang Appa-nya katakan.





"Mungkin kita bisa mulai melakukan tunangan untuk mengikat Jun-Myeon dan Irene supaya bisa lebih dekat dan saling mengenal lebih dalam sebelum melangkah ke jenjang pernikahan setelah mereka lulus sekolah. Bukankah itu terdengar sangat baik, Taeyeon?"



"Benar sekali, Min-Ho. Mereka harus saling mengenal. Aku percayakan Irene pada putramu. Aku bisa melihat dia sangat menyukai putriku jadi dia pasti bisa melindungi serta membahagiakan putriku seperti yang ku lakukan padanya sejak ia kecil hingga sekarang." Sahut Taeyeon dengan menatap Jun-Myeon bangga.



Tiffany sangat terkejut mendengar rencana suami dan sahabat suaminya. Ia tidak pernah menyangka Taeyeon bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dan, mewujudkan keinginannya secara sepihak tanpa memikirkan perasaan putri mereka. Tapi, Tiffany hanya diam dan melamun. la tidak bisa melakukan apapun. Taeyeon sangat keras kepala.



Setiap harinya, Tiffany selalu memikirkan cara untuk membantu Irene, berdoa akan kebahagiaan Irene. Selamanya akan tetap begitu. Tiffany berada di pihak Irene sampai kapanpun.



My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang