DOOOR!!

82 9 3
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment!!

Maafkan typo.

















Siswa-siswi Nature khususnya kelas akhir diperbolehkan untuk pulang. Pintu gerbang terbuka bagi siapapun yang mempunyai surat keterangan yang membuktikan bahwa mereka benar-benar murid tingkat akhir. Daniel dan Jihyo berjalan melewati koridor sekolah.









Jihyo tampaknya kesusahan meraba surat yang sudah ia siapkan di dalam tas, namun dikarenakan banyaknya buku yang ia bawa, ia sulit mendapatkan surat itu. Melihat itu, Daniel inisiatif memegangi tas gadis itu dan langkahnya berhenti guna untuk memudahkannya.










Dengan kedua tangannya, gadis itu mencoba menjelajahi tasnya menjadi lebih mudah berkat Daniel. Jihyo bahkan tidak menyadari bila saat ini sepasang mata menatapnya intens lalu diam-diam menaikkan kedua sudut bibirnya. Daniel memandangi sahabat kecilnya.








Daniel sangat menyadari akan perasaannya yang semakin lama semakin besar, perasaanya tidak ragu, tidak juga bercanda. Dia bersungguh-sungguh menyimpan hatinya untuk ditempat oleh Jihyo. Tapi apakah ia bisa mendapatkan cinta gadis dihadapannya ini? Ah, Daniel memang pengecut. Dia sepenuhnya menyadari itu.










"Niel?" Panggil Jihyo menggoyang tangan Daniel. Laki-laki mengerjap pelan, "Ne?"
"Sedang melamun apa? Ayo pulang. Suratnya sudah ketemu." Ujar gadis itu menunjukkan selembar kertas pada Daniel lalu mengambil alis tasnya dari Daniel.









Jihyo melangkah lebih dulu. Merasa aneh melihat tingkah Daniel hari ini yang banyak melamun dan pendiam dari biasanya. Ketika sedang melewati koridor, Jihyo tidak sengaja melihat Jennie yang baru saja keluar dari kelasnya. Jihyo teringat Irene.










Gadis itu tersenyum kecil, tidak sabar menunggu 2 minggu lagi untuk bertemu dengan Irene. Lama tidak melihatnya, Jihyo penasaran
sekali dengan sosok itu.











Daniel melangkah di belakang Jihyo. Masih setia memandanginya. Dia sungguh berharap suatu saat nanti ia dapat mengenggam tangan Jihyo dan
jalan beriringan dengannya. Laki-laki itu sedang memantapkan hatinya untuk menyatakan perasaan yang telah ia simpan walaupun ia tidak yakin, seberapa lama dan kapan waktu yang tepat untuknya.











Keduanya tiba di parkiran motor. Daniel memberikan sebuah helm untuk Jihyo. Daniel selalu membawa dua helm saat membawa motor untuk berjaga-jaga. Seperti saat ini. Helm itu berguna sekali di moment kali ini.











Daniel pun menunggangi motornya. Disusul oleh Jihyo, Daniel mengulurkan tangannya sebagai penopang untuk Jihyo naik ke belakang karena motornya cukup tinggi bagi Jihyo yang mengenakan rok hari ini.










Suasana hati Daniel seketika berbunga bagaikan ribuan kupu-kupu yang hinggap di perutnya saat kedua tangan Jihyo mengenggam ujung jaketnya sebagai penahan. Hanya ujung jaket saja dapat membuat Daniel senang apalagi jika Jihyo memeluk pinggangnya?










Wah, Daniel bisa pingsan. Memang terdengar berlebihan tapi begitulah perasaannya terhadap gadis dibelakangnya saat ini.












Daniel memutar kunci motor lalu menarik sedikit pedal gas pada tangan kanannya. Menciptakan suara deruan mesin yang tidak terlalu berisik. Laki-laki itu menoleh ke belakang guna memastikan persiapan Jihyo.









My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang