SURAT & HUJAN

102 13 8
                                    

Happy Reading 🤍

Jangan lupa vote and comment!!

Maafkan typo.


















—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irene-aaa, ini aku. Park Jihyo.

Apa kau makan dengan baik?

Apakah tidurmu nyenyak?

Bagaimana dengan asmamu?

Apakah kau bahagia sekarang?

Meski jauh dari pandanganku, aku
berharap kau bahagia.

Kau tahu?

Aku tak lagi melihat gadis yang mengenakan rok diatas lutut dan tanpa dasi.

Aku ingin menghukumnya tapi dia sudah tidak ada di sekolah ini.

Seharusnya aku senang, karena aku tidak lagi repot menghukumnya, tapi aku malah merindukannya.

Hari ini aku berdiri lama sekali di
belakang sekolah. Menunggumu.

Tidak ada lagi yang memanjat tembok belakang sekolah untuk masuk diam-diam agar tidak dihukum oleh Osis.

Aku berharap kau datang.

Kau muncul dari balik tembok itu.

Aku tak akan menghukum-mu jika kau.

Aku tidak akan memberi hukuman keliling lapangan yang membuat asma-mu kambuh. Tidak.

Aku, akan memelukmu lama dan erat hingga kau mengatakan tak bisa bernafas karena pelukanku yang terlalu erat.

Itu hukumannya.

Lewat pelukan itu, maka kau akan merasakan besarnya rasa rindu yang tak pernah tersampaikan padamu.

Aku sangat mengerti. Kau butuh waktu dan ruang untuk mengatasi semua ini.

Masalah yang terlalu berat untuk kau lalui sendirian. Aku ingin berada
di sisimu seperti saat di apartemen Taehyung.

Aku ingin menenangkanmu, memelukmu dan menjadi tempatmu bersandar. Namun aku tidak bisa
melakukan itu.

Irene-aaa,

Boleh aku menemuimu?

Berikan jawabanmu, aku akan segera
menemuimu apapun yang terjadi dan
kapanpun itu.

PARK JIHYO










Usai membaca baris demi baris kalimat itu, derai air mata Irene terus
mengalir dengan deras. Dia mendekap surat itu erat, memeluknya selayak Jihyo ada di hadapannya saat ini.







My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang