RENCANA

81 14 3
                                    

Happy Reading 🤍
Jangan lupa vote and comment!!
Maafkan typo.












Irene masih setia mengenggam tangan gadis yang ia cinta. Dia menatap Jihyo begitu lekat dengan matanya yang sembab. Irene tidak berhenti menitikkan air mata sejak tadi. Menahan air matanya agar tidak jatuh sangat sulit sekali kali ini. Sesekali Irene mengedip agar pandangannya tidak terhalang yang menyebabkan buram.




Sudah sekitar dua jam lamanya Irene duduk di samping Jihyo. Gadis berambut coklat itu enggan membuka matanya. Itu membuat Irene kesal setengah mati.




"Ku mohon, bukalah matamu..." Lirih Irene pelan.



Separuh hidup Irene seperti hilang. Dia kehabisan energi. Melihat Jihyo terbaring seperti ini membuat sebagian hidupnya terhenti. Irene menjadi lemah dan hancur.




"Park Jihyo. Kau pasti mendengarku. Buka matamu, kau tidak akan menyangka aku di sisimu sekarang." Gumam Irene berharap Jihyo mendengarnya.



"Aku merindukanmu, Jihyo-ah. Sangat....."














SIANG HARI, 13:30 KST

Di sebuah restoran...




Ayah Park Jihyo meneguk wine sambil melihat pemandangan gedung-gedung tinggi lewat jendela megah di sampingnya. Wajahnya terlihat kalut namun dia mencoba setenang mungkin. Hyoyeon menghembuskan nafasnya pelan lalu melirik arloji di tangan kirinya.


Sudah lewat tiga puluh menit. Orang yang sudah membuat janji siang ini belum juga menampakkan batang hidungnya. Hyoyeon mencoba menunggu sebentar lagi atau menghabiskan sebotol wine lebih dulu sebelum meninggalkan meja.



Pria itu perlu waktu sendiri untuk
merealisasikan semuanya. menoleh. Seseorang duduk di hadapannya tanpa mengatakan apapun. Hyoyeon tersenyum menyambut kedatangannya. Senyum yang sesungguhnya membuat hatinya terluka. Seseorang itu adalah sahabat





"Ya, Minseok kau apa kabar? Sudah lama sekali kita tidak bertemu." Hyoyeon membuka pembicaraan dengan tenang.



"Kabarku baik." Katanya.




"Minum lah dulu. Ini wine kesukaan kita. Kau tidak akan menolaknya." Ucap Hyoyeon seraya menuangkan wine ke dalam gelas sahabatnya.






Terlihat Minseok menatap kosong ke arah gelas yang sudah terisi dengan wine. Diam-diam di bawah sana, Minseok mengepal kedua tangannya. Dia gugup. Seharusnya dia tidak perlu merasa gugup karena dia lah yang mengatur pertemuan ini.






"Silahkan minum." Kata Hyoyeon lagi.






Minseok meneguk wine itu hingga habis dalam sekali tegukan. Sudah berteman lama, Minseok tentu tahu Hyoyeon sedang tidak baik-baik saja. Hyoyeon terlihat tidak tenang sejak kedatangannya. Hyoyeon hanya perlu menunggu jawaban yang ia cari selama ini mungkin akan keluar dari
mulut Minseok dengan sendirinya.




"Maaf karena aku terlambat datang."




"Tidak masalah. Aku juga belum lama." Jawab Hyoyeon, "lalu, ada apa kau mengajakku bertemu di sini?" Ujar Hyoyeon lagi.





Minseok menyeringai pelan mendengar pertanyaan Hyoyeon. Dia tahu Hyoyeon jelas tahu maksud kedatangannya hari ini. Sebenarnya, Minseok marah pada Hyoyeon karena bersikap setenang ini.




My Cooldest Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang